ke-19

226 46 12
                                    

ℙℛⅈℕℂℰ ℳᗅՏK




"Kau akan pergi?"

Jin menatap adiknya itu heran, karena Jeongyeon bangun lebih pagi dan sudah terlihat rapih. Menanggapi akan pertanyaan itu, Jeongyeon pun menganggukkan kepalanya kecil. "Iya, Oppa. Aku akan pergi ke rumah Nayeon bersama Sana." Balasnya hingga menatap langsung kearah sang kakak jika sebelumnya ia sibuk merapihkan sesuatu.

"Aku sudah mengatakan kepadamu, jika besok kau tidak boleh kemanapun. Kita sudah membahasnya semalam," peringat Jin begitu serius.

Jeongyeon yang baru saja menyelesaikan gerakannya tersebut segera berjalan mendekati Jin dan duduk di sofa bersamanya. "Aku bukan ingin menginap, Oppa... Hanya ingin bermain-main saja seperti biasanya. Lagi pula ada acara apa besok? Hingga Sejak semalam kau terus saja melarang ku di hari Minggu untuk pergi. Ingatlah Oppa, masa liburku tidak akan panjang lagi. Setelah liburan berakhir, aku akan kembali melanjutkan rutinitas ku." Perjelas gadis itu membuat Jin menghela napas.

"Baiklah, kau boleh pergi. Tapi ingat--"

"Jangan pulang hingga larut malam..." Sambung Jeongyeon sudah terbiasa akan hal itu, hingga ia memutar bola matanya malas. Jin terkekeh geli ketika sang adik mengikuti cara bicaranya, lalu mengacak-acak rambut gadis itu teramat gemas.

"Pintar"

"Oppa, aku akan pergi! Kenapa kau harus menghancurkan rambut ku?" Sentak gadis itu sambil melepaskan tangan Jin dari kepalanya. "hei, hei, Jika aku menghancurkannya, berarti aku membotaki rambutmu. Hanya berantakan sedikit saja, bukan berarti rambutmu hilang."

Seketika itu juga Jeongyeon cemberut, ia menatapi Jin yang kini beranjak dari sofa lalu bangkit untuk pergi. Sebelum Jin akan memasuki kamarnya, gadis itu segera memanggil sang kakak sebelum benar-benar akan hilang dari pandangannya. "Oppa! Apa kau juga akan pergi hari ini?" Tanyanya dengan nada yang sedikit tinggi.

Jin berbalik kembali menatapi sang adik dengan raut wajah bingung, "tentu saja aku akan pergi hari ini. Sangat sibuk, dan tidak akan bisa di tinggalkan." Ujar pria itu menanggapinya santai.

"Sudah ku duga, kau akan selalu sibuk..." Gumam gadis itu sudah menurunkan arah pandangnya.

"Siapa bilang sibuk akan kerja, aku hanya ada keperluan lain saja." Ujar Jin lalu memasuki kamarnya. Bahkan ia berucap tanpa memandang sang adik, membuat Jeongyeon heran. "Keperluan lain, keperluan lain." Ulang Gadis itu mengejek.

Mengingat Sana yang akan menjemput, Jeongyeon pun bergegas segera pergi. Ia menenteng tas miliknya, lalu bangkit dari sofa. "Oppa! Aku berangkat, ya. Jangan kangen..."

Pria itu bergegas keluar setelah mendengar suara pintu tertutup. Sambil menutup kembali pintu kamarnya, ia menatap ke arah depan. Memastikan apa gadis itu sudah benar-benar pergi atau tidak. "Bagus jika ia akan pergi, aku jadi tidak perlu memikirkannya. Apa Jeongyeon akan kesepian jika aku tinggal nanti, atau tidak." Gumamnya lalu mengambil barang-barang yang akan dibawanya.

"Baiklah, mari kita mulai..." Pria itu pun ikut keluar dari apartemen. Setelahnya ia menutup pintu, Jin memandangi benda yang ada di tangannya. Di periksa kembali, hingga ia menghela napasnya panjang.

Nama pertama yang tertera merupakan Kim. Melirik akan apartemen yang berada tepat disampingnya tersebut, Jin pun melangkah segera menuju pintu itu. Ia segera memencet bel, berharap jika penghuni apartemen masih berada di dalam sana. Sembari menunggu, Jin menatap kembali benda yang berada di tangannya.

PRINCE MASK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang