ke-22

148 30 3
                                    

ℙℛⅈℕℂℰ ℳᗅՏK




Bobby kini sedang terdiam di sebuah balkon. Memandang pemandangan yang berada tepat dihadapannya. Ia sengaja berdiam diri di tempat itu walau sudah malam, angin yang sangat dingin pun ia biarkan mengenai dirinya agar dirasakannya kesejukan pada malam itu.

Beberapa menit lalu Taehyung meminta izin padanya untuk pergi menemui Jeongyeon. Ia memang sempat di ajak oleh pria itu, tetapi Bobby menolaknya sebagai jawaban. Entah mengapa, ia masih ragu jika bertemu dengan Jeongyeon yang pada akhirnya akan bertemu juga di lain waktu. Tetapi ia juga sungguh khawatir akibat kabar Taehyung itu yang mengatakan jika Jeongyeon kembali dengan keadaan cukup tidak baik.

Menghela napas begitu panjang, Bobby memejamkan matanya lalu terdiam beberapa saat. Penampakan yang ia lihat ketika membuka mata yaitu langit berwarna hitam pekat.

"Malam ini mengingatkanku akan malam dimana bencana itu datang," ucapnya pelan lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Ia menurunkan pandangannya sembari menggigit bibir bawahnya, mengingat kejadian itu dengan sangat jelas walau sudah bertahun-tahun lamanya. Hingga kejadian dimana Taehyung merelakan dirinya tersebut demi membalaskan dendam kematian Jeongyeon yang sangat kejam, teringat kembali olehnya dengan begitu jelas.

Penyesalan dalam seumur hidupnya merupakan hari dimana ia gagal menjadi kepercayaan Taehyung. Dan sebagai pengawal pribadinya dulu kala, ia juga gagal menghentikan pangeran itu saat mengambil keputusan yang salah. Jika saja ia menghentikan Taehyung yang ingin membalaskan dendam dengan kekuatan kekuatan topeng tersebut, Taehyung mungkin saja tidak akan menderita dalam waktu yang cukup panjang. Hukuman itu tidak akan melekat pada Taehyung hingga saat ini. Nyatanya Bobby tidak bisa berbuat apa-apa, dan hasilnya Taehyung bersamanya saat ini dengan sosok yang sama. Mengenal satu sama lain.

Ia rasa kesalahan itulah yang membuatnya kini kembali pada diri Taehyung. Dengan ingatan yang masih jelas sempurna, tanpa melupakan kejadian itu sedikitpun. "Tidak akan kesalahan itu terjadi lagi. Sebagai pengawal pribadinya, dulu ataupun sekarang, aku akan tetap setia pada Taehyung. Aku akan melakukan apapun untuknya." Batinnya dengan tatapan kosong.

Pria itu kembali menatap langit, lalu memutuskan agar segera masuk akibat suhu dingin di luar sana semakin menjadi. Ditengah ia melangkah, tiba-tiba saja notifikasi ponselnya berbunyi. Bobby terhenti seketika, lalu mengambil ponselnya tersebut di saku celananya.

"Taehyung..." Gumamnya saat menatap layar itu. Tanpa berfikir panjang lagi, ia segera membuka dan membaca isi pesan tersebut.

'datanglah kemari, bobby.'

Ketika ia membaca pesan itu, Bobby menautkan kedua alisnya. Ia tidak mengerti sama sekali dengan maksud Taehyung tersebut. Sangat singkat, tanpa sebuah penjelasan. "Mengapa tiba-tiba sekali?" Batinnya sembari mematikan ponselnya tersebut lalu bergegas mengikuti perintah Taehyung.

***

Memandang gadis itu secara diam, kini Taehyung menyadari jika ponselnya kini bergetar. Sontak mata itu berpindah ke layar ponselnya tersebut, lalu membaca isi pesan disana. Bobby baru saja membalas pesannya. Taehyung menghela pelan, lalu kembali menatap Jeongyeon yang sedang memakan makan malamnya.

"Kau terlalu sibuk dengan ponselmu sejak tadi, apa ada hal penting?" Sapa Jeongyeon memalingkan wajahnya. Taehyung mengangkat kedua alisnya mendapat pertanyaan itu, lalu ia tersenyum tipis. "Ponsel? Aku hanya mengabari temanku saja yang ada di apartemen. Dia sendiri karena ku tinggal," jelasnya ragu.

"Ah, temanmu ya. Seharusnya kau tidak kemari, Taehyung. Temanmu jadi sendirian di apartemen."

"Dia kan bukan anak kecil lagi. Jadi untuk apa ditemani," balas pria itu dengan nada ragu.

PRINCE MASK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang