Author POV
Di sisi lain Prilly masih terlihat sangat kesal dengan perlakuan Ali terhadap nya waktu di kelas.
Prilly masih di ruang tamu,
"Awas aja Lo Ali" pekik kesal Prilly membanting remote tv.
"Bunda aku kangen bunda" lirih Ali di dalam mobil, hancur rasanya hati Ali.
Setelah beberapa lama Ali sampai depan rumah nya, dan turun dari mobil nya.
Ali melangkah kan kaki Maruk ke rumah.
"Ali...." Teriak Prilly kesal
Ali hanya bisa diam dan menutup kuping nya karna suara Prilly yang lumayan kencang.
"Dosen kere, Lo itu ya cuma bikin gw kesel aja. Sampai kapan Lo buat hidup gw hancur" teriak Prilly.
Ali terus berjalan tak menghiraukan ucapan Prilly. Sikap dingin itulah yang ditunjukkan nya kepada Prilly.
"Diam" ketus Ali
"Apa siapa Lo?" Kesal Prilly.
"Cukup prill, saya ini suami kamu" Ali yang sudah mulai emosi memilih terus berjalan ia tak ingin marah dihadapan Prilly.
"Lo cuma suami kere, yang engga bisa bahagia kan istri" pekik emosi Prilly.
Brak...
Ali yang sudah emosi membanting pintu dengan keras, ia tak ingin marah. Tapi Ali sangat emosi.
"Suami brengsek.!!!!" Teriak Prilly dari balik pintu kamar Ali.
Ali mengunci pintu dan luruh jatuh di lantai, Ali menangis memeluk kaki nya.
"Until when?" Softly Ali crying.
Prilly yang masih emosi memilih untuk mandi dan makan malam di dalam kamar.
"Bik, tolong makanan nya di antar ke kamar saya" teriak Prilly ke pembantunya.
Berbeda dengan Prilly Ali, memilih untuk bersih bersih dan segera menyelesaikan tugas kampus nya. Dan lupa untuk makan malam dan minum obat.
Setelah Prilly makan malam, dia hanya mengutak-atik handphone nya dan Prilly ketiduran.
"Pagi sayang" lirih Ali mencium kening Prilly.
"Pagi, my Husband kamu udah bangun?" Tanya Prilly masih perih membuka mata nya.
"Sayang, ayo siap² kita mau pergi" ajak Ali beranjak dari tempat tidur nya."Ali, kita mau kemana?" Tanya Prilly bingung.
"Ketempat yang paling indah hanya aku dan kamu yang ada disana" lirih Ali menahan tangisnya.
"One aku siap²" pekik bahagia Prilly.
Setelah beberapa lama Prilly siap², Ali dan Prilly pun pergi ketempat yang di maksud Ali. Dan setelah sampai.
"Ali, ini indah banget seperti surga." Pekik bahagia Prilly memeluk Ali. Tanpa sadar Ali meneteskan air mata nya.
"Ini adalah tempat dimana aku akan selamanya disini. Tapi tidak bersama kamu melainkan bersama bunda" tangis Ali pun pecah.
"Ali maksud kamu apa?" Tanya Prilly masih bingung.
Ali terus berjalan menuju depan yang ternyata sudah ada wanita paruh baya yang sudah menunggu Ali
"Ali, nak ayo sini" ajak wanita paruh baya itu yang tak lain adalah bunda dari Ali.
"Iya Bun, aku mau cium kening istriku yang terakhir kalinya" lirih Ali mengecup kening Prilly dan...