Prilly POV
Skip pagi kampus Latuconsina university
Kuliah lagi...
Aku menyusuri koridor kampus,
"Prilly, kita ke perpustakaan dulu yu" ya dia Nadya seperti biasa dia pasti lupa ngerjain tugas.
"Lo pasti belum ngerjain tugas dari dosen Ali ya?" Ketus gw memegang tangan gw karna sakit di tarik oleh Nadya."Iya, semalem gw ketiduran..." Pekik Nadya telah sampai di perpustakaan.
Deg.
Sumpah wanita itu sangat mirip sama Tasya. Ya gw melihat Tasya mantan Ali ada di kampus ini.
"Prilly, Lo kenapa ayo masuk" ucap Nadya menarik tangan gw masuk ke perpustakaan.
"Eh Prilly gw dengan ada dosen baru ya. Ngajar bahasa Belanda." Ketus Nadya membenahi buku² nya.
"Siapa?" Ketus gw masih saja fokus dengan ponsel gw.
"Kalau enggak salah namanya docent Natasya Wilona." Ucap Nadya sumpah berarti gw enggak salah lihat itu benar Tasya mantan Ali.Gw segera berlari menuju kelas karna gw sudah telat 20menit pasti ali.sudah marah sama gw.
Dan..
Benar dugaan gw Ali menatap tajam gw di depan pintu kelas.
"Pagi pak" ucap gw sopan ya sebenarnya gw males lihat muka dosen itu.
"Nona Prilly Latuconsina, sudah beberapa kali saya bilang.." ucapan di terpotong oleh dekan yang akan masuk kelas.
"Selamat pagi dosen Ali" huft akhirnya ada dekan yang masuk kelas jadi aman gw engga kena ketus an Ali.
"Pagi dekan, ada apa?" Ucap dingin Ali. Ya seperti itulah dia. Dingin dan ketus.
"Ini pak, ada dosen baru yang akan mengajar bahasa Belanda di kelas ini" ucap dekan tersenyum."Oh silahkan perkenalkan dosen itu, karna saya tidak banyak waktu untuk hal seperti ini" ketus Ali meninggalkan dekan masuk lagi ke kelas.
Dan.
"Hay introduceer mijn naam is Natasha Wilona, jullie kunnen me allemaal docent Tasya noemen. Leuk om les te kunnen geven in deze klas "(Hay perkenalkan nama saya Natasha Wilona kalian bisa panggil saya dosen Tasya, senang bisa mengajar di kelas ini.)
Ya begitulah lah dia memperkenalkan diri nya. Huft benar dia Tasya kenapa gw sedikit kecewa dengan kedatangan dia di kelas ini."Oke sudah selesai, jika sudah maaf saya akan kembali mengajar jadi saya mohon anda bisa meninggalkan kelas ini" pekik ketus Ali.
What kenapa sama Ali, bisa bisanya dia ketus dengan Tasya. Bukanya Tasya itu pacar Ali?.
Oke lah mending gw dengerin dia ngajar daripada gw kena lagi.
POV Ali
Dia.
Kenapa dia harus datang lagi dihadapan ku, setelah dia meninggal kan aku tanpa alasan.
"Ali.." aku menoleh ke belakang dan ternyata itu Tasya.
"Ada apa?" Ketus lu tetap terus berjalan.
"Adit dengar aku dulu" rengek dia kepada ku, dan aku sungguh jijik dengan ya.
"Saya bukan Adit, tapi saya Ali" aku terus berjalan hingga.
"Hay Ali, ik ben het Bryan" (Hay Ali ini aku bryan) pekik Lelaki itu adalah Bryan adik dari Kevin. Ternyata dia sudah pulang dari Eropa.
"Iya" ucapku dingin
Aku dan Bryan sudah seperti adik dan kakak, hanya Bryan dan Kevin sekarang yang aku punya. Ya walaupun aku punya istri tapi aku merasa tidak punya istri.