"Hay bangun, Prilly sayang kamu kenapa?" Ucap Ali pekik melihat Prilly keringat dingin mengucur deras di wajah.
"ALI....." teriak Prilly bangun dari tidurnya.
"Hay, kamu kenapa?" Tanya Ali terkekeh."Astagfirullah, aku mimpi buruk!" Pekik Prilly menengguk air putih.
Ali tertawa, melihat istrinya mimpi buruk.
"Bunda... Ayah...." Teriak anak kecil itu dari luar kamar Ali.
"Tuh, Alif udah teriak². Mending kamu solat terus siap² berangkat. Hari ini kan kamu mulai ngajar sayang" perintah Ali menahan tawanya.
"Iya, sayang aku tadi mimpi buruk banget huft" kesal Prilly menyiapkan pakaiannya.
Ali hanya, tersenyum dan memilih keluar menemui anaknya .Tak terasa Prilly dan Ali menikah sudah hampir 10tahun. Kini mereka berdua sudah memiliki anak bernama Alif Naufal Syarief ko
"Semua hanya mimpi, ya Allah jagalah pernikahan ku" lirih Prilly menatap wajah di cermin.
Tringg...
"Aurora"
"Kak Ali .."
"Dek.. jangan teriak gitu"
"Heheh... Maaf kak, kak aku otw kerumah Kakak ya"
"Kamu sama Jefri?"
"Iya kakak, aku sama Jefri dan Kiara"
"Nanti malam?"
"Iya nanti malam aku sampai"
"Jangan terlalu ngebut² bawa mobilnya bilang sama Jefri"
"Siap kak Ali"
"Ali" pekik Prilly dari Belakang.
"Bunda" Alif terlihat lebih mirip dengan Prilly.
"Kenapa sayang?" Tanya Prilly tersenyum
"Hari ini aku pengen ikut ke kampus" pinta Alif merengek-rengek.
"Gimana Li?" Prilly melirik kearah Ali.
"Tapi jangan nakal, kalau nakal jangan pernah ikut ayah dan bunda" ancaman Ali.
"Siap ayah" teriak bahagia Alif memeluk Ali.
Kini hidup Ali dan Prilly terlihat sempurna.
Skip kampus.
"Ali.... Udah pulang aja Lo dari luar negeri" Kevin begitu semangat melihat Ali telah pulang ke kampus nya lagi.
"Alhamdulillah, udah operasi berjalan dengan lancar" senyum Ali terpancar.
Kini Ali telah menyelesaikan operasi yang ke tiga sudah selesai.
"Hay Alif, om kevin kangen tau sama Ali" kekeh Kevin menggendong keponakan nya.
"Ok, Nayla ada?" Tanya antusias Alif.
"Engga, sayang Nayla engga ikut om ngajar sekarang." Ucap Kevin memperlihatkan wajah sedihnya.
"Kami bahagia?" Tanya Ali, menatap wajah Prilly di rofftop.
"Sangatlah bahagia" jawab Prilly tersenyum.
Kini hidupnya sudah lengkap. Dengan adanya Alif yang kini berusia 8tahun.
"Kita akan bahagia sampai kakek nenek" ucap Ali menatap senja sore di rofftop kampus.
The andHore ending. Ternyata semua hanya mimpi buruk Prilly yang enggan kehilangan Ali.