Skip pagi hari.
"Kenapa gw bisa mimpi kak Ali?" Batin Aurora bingung.
Aurora memilih untuk tidak memikirkan mimpi nya tadi. Aurora beranjak dari tempat tidur dan bersiap karna hari ini akan bertemu dengan Jefri.
"Pa" teriak Aurora mencari papanya yang tak lain tuan syarief.
"Iya nak, kenapa?" Tanya papa dari taman belakang..
Aurora menghampiri sang papa di taman belakang.
"Pa, aku mau pamit pergi dulu ya!" Pamit Aurora manja.
"Kamu mau kemana?" Tanya Syarief menyiram tanaman.
"Aku mau ketemu Jefri pa di mall" ucap manja Aurora.Tuan syarief hanya bisa menghela nafas panjang melihat putri satu² sangat lah manja kepadanya.
"Dai pa, we love you" pekik Aurora berlari bahagia.
"We love you so much sayang, hati hati naik mobilnya" pekik tuan syarief dari taman belakang.Aurora mengemudikan mobil dengan bahagia.
Di sisi lain.
"Ali.." pekik Prilly bangun dari tidurnya.
Prilly tak melihat Ali di kamar nya.
Prilly beranjak dari tempat tidur dan segera mencari Ali.
Dan
"Ali," pekik Prilly melihat Ali sedang sibuk di depan rumah.
"Eh prill kamu udah bangun" ucap Ali melihat sang istri baru bangun tidur
Prilly menghampiri Ali, Ali masih sibuk mencuci mobilnya.
"Kamu jam segini udah cuci mobil aja?" Tanya Prilly melihat Ali sedang mencuci mobil.
Ali tersenyum melihat tingkah Prilly seperti tidak pernah melihat orang sedang mencuci mobil.
"Iya Prilly, karna aku bosen di dalam rumah. Oh ya mama papa kamu jadi datang?" Ali melanjutkan mencuci mobil.
"Iya nanti malam, oh ya udah aku ke dapir dulu, aku pengen masak buat kamu" pekik Prilly bahagia.
"Okay, yang selalu enak ya masaknya." Pekik Ali tersenyum melihat Prilly berlari seperti anak kecil yang bahagia mendapatkan permen lollipop.
Prilly berlari ke arah dapur. Dan membuka kulkas.
Dan.
"Lo, ko bahan bahan masakan habis" batin Prilly bersungut-sungut.
"Kamu siap² kita ke mall belanja okay" ucap Ali menegang pundak belakang Prilly.
Sontak Prilly kaget, Ali bisa mengetahui jika dia sedang ingin ke mall untuk belanja.
"Kamu ngajak aku ke mall?" Tanya Prilly heran.
"Ada yang salah dari aku ngajak istriku sendiri jalan²." Jawab Ali tertawa.
"Ya enggak, oke aku sip² dulu ya" Prilly berlalu dari hadapan Ali. Membuat Ali tersenyum."Alhamdulillah, ya Allah aku sudah bisa sedikit demi sedikit merubah Prilly menjadi lebih baik lagi. Jaga dia ya Allah" batin Ali tersenyum.
Akhirnya seorang dosen Ali yang tegas dan ketus bisa tersenyum juga.