49

437 55 0
                                    

"Oi Boruto, udah selesai belum?!" Shinki akhirnya buka suara. Boruto dan Shikadai melonjak kaget. Sontak cowok berambut kuning itu cepat cepat menutup whatsapp dan ngeliat mobile legendsnya udah terdownload apa belum.

Eh udah ternyata.

Boruto langsung nyalain tuh aplikasi dan daftarin Shinki, milih skinnya, gabungin ke tim, dan lain lain. Setelah selesai buru buru dia balikin ke tangan yang punya.

"Lama amat!" omelnya, "duduk di sebelah gue, gue nggak bisa main".

Boruto mesem mesem, lalu dia menarik kursinya ke samping Shinki.

"Dah belom nih? Kalo udah kita standby", kata Inojin. Mitsuki juga udah bukain mobile legends.

"KUYYYY MULAI!" sorak Boruto. Mereka berlima pun auto asik mabar, walaupun Shinki cerewet minta tunjukin gimana cara jalanin skin atau cara biar bisa nembak musuh. Yang namanya Boruto ya jago multitasking dong.

Disaat lagi fokus mabar, tiba tiba ada tangan yang meluk Mitsuki dari belakang. Cowok itu kaget lalu menoleh. Mukanya langsung merah.

"Mitsuuuu", kata Sarada berseri seri. Boruto, Shikadai, Shinki dan Inojin ikut mendongak buat liat kedatangan Sarada.

"Ehm pelakor", sindir Boruto dengan suara yang sengaja dia kerasin. Sarada natapin tajam tuh cowok.

"Apa? Siape yang lu sebut pelakor hah?!"

Shikadai merapatkan kursinya ke Boruto lalu berbisik, "pelampiasan anjing, bukan pelakor! Gimane sih lu".

"Ehm pelampiasan!" ulang Boruto cekikikan bersama Shikadai. Mitsuki yang tau kalau mereka berdua lagi nyindir Sarada, cuma bisa menghela napas.

"Apaan sih, nggak ngerasa gue", Sarada mengibaskan tangannya.

"Ya elu kalo nggak ngerasa napa ngomel", sahut Boruto tanpa ngeliat ekspresi Sarada. Cewek itu udah ngepalin tangannya bersiap buat menoyor kawannya ini, tapi dia urungkan dan berbalik pergi ke dalam rumah.

"Cie muke lo merah", goda Inojin. Mitsuki auto nyentuh pipinya.

"Dah lah kalo suka akuin aja".

"Nggak! Lu nggak boleh suka Sarada! Wong tu cewek jadiin lu pelampiasan doang!" Boruto misuh misuh walaupun jari jari tangannya masih gencar nari nari di layar hp.

Mitsuki diem aja. Dia nggak bisa akuin ataupun nyangkal karena hati dan perasaannya masih abu abu.

Mereka fokus mabar lagi.

Sampai ketika ada segelas jus jeruk nongol di depan muka Mitsuki. Ya tuh cowok noleh lagi dong. Ampun dah, Sarada muncul untuk yang kedua kalinya.

"Kek kunti lu hilang timbul hilang timbul dasar pelakor!" ledek Boruto. Sarada mencibir lalu mengalihkan pandangannya ke Mitsuki sambil senyum manis.

"Buat lo", dia meletakkan es jeruk itu di atas meja di depan Mitsuki.

"Cielah si anak uler selangkah lebih maju dari gue", kata Inojin kemudian noleh ke Sarada, "ambilin gue juga dong Sar, kering nih".

Sarada melipat tangannya di dada, "heh emang gue babu lo!" lalu balik pergi menjauhi anak anak cowok itu.

Setelah memastikan kalau Sarada udah beneran jauh dari hadapan mereka semua, Mitsuki pun mendekatkan mukanya ke telinga Inojin, lalu berbisik, "pelakor itu apa?"

"Perebut laki orang", jawab Inojin, "si cewek ngerebut suami orang".

"Wesss pasti langganan nonton indosiar", timpal Shikadai ngakak.

"Mak gue! Gue ogah lah", cowok itu auto ngomel ngomel dikatain suka indosiar.

Mitsuki yang mendengar penjelasan Inojin pun manggut manggut. Lalu dia nanya lagi, "kalau cowok yang merebut istri orang namanya apa?"

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang