59

415 58 6
                                    

"WOILAAAAHHH KEEEEN!"

Cowok berambut navy itu menoleh. Dia terbelalak lebar mendapati Boruto, Mitsuki, Shikadai dan Inojin yang ada di ambang pintu. Sontak Ken auto lari kearah mereka, ninggalin aktifitasnya membongkar ransel.

Sesenang itu dia geng udel come back.

Boruto nepokin bahu Ken, "lama ye ndak temu. Makin sehat aja lu".

"Emang selama ini gue ndak sehat?" Ken terkikik.

"Jan dengerin dia. Gila dia tu", bisik Inojin lalu masuk duluan ke dalam kamar dan jalan ke kasurnya di sudut kiri paling belakang.

Mitsuki juga melukin Ken singkat, "kamu baik kan?" tanyanya. Ken ngangguk.

"Baik. Oiya gue ada oleh oleh, cuma belum gue bongkar", Ken menutup pintu ketika semua udah masuk.

Boruto udah duluan tepar tanpa bongkarin ranselnya lebih dulu. Mager katanya. Kalau Inojin, dia milih buat nyusunin pakaian pakaian dulu ke lemari biar ntar tinggal rebahan doang. Shikadai? Dia mah nggak ada bedanya sama Boruto.

Mitsuki meletakkan ranselnya dan pergi kearah Ken, lalu duduk ngeliatin Ken yang sekarang lagi bongkar kardus.

"Nih buat lo", Ken ngasihin 10 buku ke tangan Mitsuki. Seketika matanya berbinar binar karena dapet banyak buku. Mana ukuran buku bukunya tebel banget elah, bisa buat nimpuk orang. Cowok itu segera ngecek judul judul beserta sinopsisnya.

"Itu dari New York, bokap yang beliin, judul judulnya dipilih khusus", katanya lagi.

"Makasih ya Ken, sampe ayah kamu juga repot beliin ini semua", ucap Mitsuki, mukanya mendadak sendu natapin kumpulan buku buku emejing ini.

Karena ini buku buku dari New York, otomatis bukan bacaan sembarangan, karena rata rata bukunya make bahasa inggris. Tapi siapa sangka ada 1 buku berwarna hitam judulnya KKN di Desa Penari nyelip diantara 2 buku tebel. Alis Mitsuki bertautan. Aneh banget judulnya. Dia membalikkan buku itu dan langsung baca sinopsisnya.

"Ndak papa kali. Emang bokap mau beliin", kemudian matanya ngeliat kearah buku yang sinopsisnya sedang dibacain Mitsuki, "btw itu gue beli di toko buku lokal. Pas liat itu gue kepikiran lo, kayaknya lo bakal suka", tambah Ken lagi, lalu pandangannya mengedar ke Inojin.

"Inojin, gue juga ada oleh oleh", panggilnya. Inojin yang lagi nungging nungging nyusunin baju bajunya, auto noleh.

"Hah?"

Ken mengambil toples gede berisi permen bintang warna warni dengan tutup berwarna emas yang diikat tali gomi membentuk simpul pita, lalu ngasihin ke Inojin. Cowok pirang itu kaget plus bahagia karena dikasih oleh oleh permen. Tau aje ini anak dia suka makanan manis.

"Masih ada lagi", Ken ngasihin lagi sebuah paper bag ukuran gede berwarna emas ke Inojin, "berbagai coklat dari Belgia. Sepupu gue yang dari sana bawain ini khusus buat lo".

Inojin terharu, nggak nyangka dapet oleh oleh kesukaan dia semua.

"WIHHH THANKS BANGET SATTT", soraknya, yang bikin Shikadai dan Boruto auto melek.

"Buat gue manaaa?" Shikadai langsung merangkak kearah Ken buat minta oleh oleh. Ken mengambil sebuah kotak berukuran sedang yang dibungkus bubble wrap lalu ngasihin ke Shikadai. Sontak mata cowok itu melotot kearah kotak yang sekarang ada di tangannya ini.

"Anjiiiir", tangan Shikadai bergetar sewaktu dia udah bukain bubble wrapnya. Pengen nangis di tempat.

"Itu ori", kata Ken. Inojin juga ikut terpana ngeliatin oleh olehnya Shikadai.

"WOI LIAT DONG LIAAAAT", Boruto merangkak kearah kawan kawannya dan langsung nyomotin kotak yang lagi jadi bahan pembicaraan.

"Wiihh, action figurenya Lunox anjing dapet dari mana lu?!" kata Boruto antusias sambil menimang nimang kotak itu.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang