62

411 62 0
                                    

"INI TEH KANTONG BUNDAR SARI MURNIIIIIㅡ"

"YANG RASANYA ENAK SEKALIIIIㅡPAAN SIH BEGOOO DUDUK AE DENGERIN!"

"KASIHㅡMICㅡINIㅡAAARRRGGHㅡKE GUEEEE!"

Mitsuki dan Inojin lagi duduk santai di pohon rambutan belakang asrama sewaktu mereka berdua ngedenger suara yang sama sekali nggak asing lagi dari speaker mesjid.

"Emang dah tu mereka ndak punya malu, bisa bisanya ribut di speaker mesjid", komentar Inojin sambil coret coret buku tulisnya asal. Mau ngegambarin manga tapi kok bawaannya males aja gitu.

"Aku nggak heran sih", tukas Mitsuki yang lagi nontonin drakor The World of The Married episode 1 via iphonenya. Dia bener bener penasaran sama drakor yang satu ini bikos info info plus memenya berseliweran terus di explore instagram. Apalagi dia udah minta pendapat Cho Cho nih drakor bagus atau nggak buat ditonton, soalnya Cho Cho kan pakarnya korea koreaan. Dan katanya drakor ini seru buat yang suka ngehujat.

Tapi bukan berarti Mitsuki suka ngehujat ye. Dia cuma penasaran cerita drakornya gimana fix.

Btw mereka berdua lagi free dari jam pelajaran. Harusnya sih abis matematika belajar akidah. Tapi berhubung ustadz yang ngajar lagi ada keperluan sama bapak Kepala, yaudah bisa nyantai.

"Apaan sih yang lo tonton?" tanya Inojin heran ngeliat muka Mitsuki tegang kayak lagi liat hantu.

"The world of the married", jawab anak itu. Dahi Inojin makin berkerut dengernya.

"The worldㅡapa? Pilem apaan emang?"

"The world of the married. Drakor sih, cuma kayaknya seru", kata Mitsuki, "ini barang barang si pelakor udah ketahuan di bagasi".

"Nonton gituan juga lo ya", Inojin mendekat dengan hati hati lalu ikutan liat. Dan pada akhirnya cowok pirang itu nemuin keseruan menghujat. Lumayan nih drakor bisa mengasah bakat hujatnya.

"EH ANJINGG INI MAU NGAPA INI PAKE PAKE GUNTING WOIII".

"BUNUH AE BUNUH LANGSUNG!"

Inojin teriak teriak frustasi, nggak lupa ngepalin tangannya serasa pengen nonjok si suami.

"WOI ASU KEBANYAKAN GAYA LO ANJING BUNUH AE LAA!!"

Mitsuki mendelik. Duile ini anak nonton drakor udah kayak lagi nontonin orang tanding bola.

Dan pas si istri mau ngeluarin gunting dari belakang badannya, Tiba tiba...

Bersambung.

"AAAAAKHH! KELAMAAN!!!" teriak Inojin sambil mukulin badan pohon, "MAU BUNUH YA BUNUH AJE! JAN KELAMAAN MIKIR!"

Mitsuki cuma bisa diem doang dengerin ocehan Inojin yang membahana. Soalnya dia nggak tau mau jawab kayak apa, dia masih belum pro buat hujat hujat.

"Kamar kuy, nonton dikamar ae kita, penasaran gue", ajak cowok itu lalu melompat turun. Mitsuki juga auto melompat ngikutin Inojin.

"Ntar pake modem Shikadai, kite tonton sampe tamat!" katanya semangat. Mitsuki terkikik.

"Aku kira kamu nggak suka nonton drakor", cetus Mitsuki.

"Emang nggak. Gara gara lo jadi penasaran gue lanjutannya", balas Inojin. Mereka lari larian naik ke lantai 2 asrama dan langsung bukain pintu kamar. Kayaknya cuma mereka berdua deh yang udah selesai belajar, soalnya asrama masih sepi banget. Pintu pintu kamar yang lain juga nggak ada yang kebuka. Nggak ada tanda tanda kehidupan pokoknya.

Setelah ngelemparin sarung, peci dan tas dengan asal dan sekarang mereka berdua cuma pake celana pendek tanpa ganti baju, Mitsuki dan Inojin pun nobar ngelanjutin episode 2, nggak lupa makein modem wifinya Shikadai.

Mereka nobar di iphone Mitsuki bikos laptop yang dipinjem Inojin 4 hari yang lalu dari ruang guru udah dibalikin. Nobarnya nggak nanggung nanggung, di depan pintu dengan posisi tengkurep pake bantal. Katanya sih biar dapet angin sepoi sepoi.

"Dih anjing", baru juga mulai, Inojin udah misuh misuh. Nyampe ke menit 25, terhitung 50 kaliㅡlebih kayaknya, tuh cowok ngeluarin kata kata kasar.

"I close my eyes, only for a moment, and the moment's gone..."

Mitsuki dan Inojin auto saling tatap karena kaget. Buru buru si anak uler itu ngepause drakornya.

"Muncul lagi dah oiiii", Inojin bangkit dari posisi tengkurapnya menjadi duduk, "lo nggak ngidupin apa apa kan?"

Mitsuki menggeleng, "kan kita lagi nonton", tukasnya, kemudian refleks ngeliat ke belakang.

"All they are is dust in the wind..."

"Udah biarin aja. Palingan orang sebelah yang hidupin", kata Mitsuki. Inojin pun balik ke posisi awal.

"Sumpah lah kenapa harus lagu ini", dia menghela napas.

"Sebenernya..." Mitsuki menghentikan kalimatnya, yang bikin Inojin jadi malah penasaran.

"Apa?" tanya cowok pirang itu.

"Sebenernya firasat aku udah nggak enak dari pertama dengar lagu ini disini. Tapi aku ingat kamu pernah bilang kalo firasat itu kadang kadang bisa jadi manipulasi setan, makanya aku biarin aja".

Inojin tercekat. Eh iya ya, dia pernah bilang gitu. Tapi kali ini dia setuju sama Mitsuki. Nggak tau kenapa, 4 hari semenjak mereka nggak sengaja dengerin lagu Dust in The Wind yang entah disetel oleh siapa, perasaannya jadi nggak enak banget. Antara takut, gelisah, sedih, nyampur pokoknya.

Padahal waktu malam dia nggak sengaja denger tuh lagu, besok paginya Inojin langsung menginterogasi Shikadai dan Ken, siapa tau mereka dalang dibalik penyetelan lagu sialan itu. Tapi ternyata nggak dong, mereka berani sumpah katanya.

"SamlekumㅡWoi curut! Ngape kalian di depan pintu hah? Minggir!"

Mereka berdua mendongak lalu auto geser ke samping. Alhamdulillah Boruto dan Shikadai udah balik.

"Bentar lagi ashar", Shikadai ngeliat kearah jam dinding, "mau mandi ah".

"Yodah mandi sana hush hush!" Boruto kini ikutan nyempil diantara Mitsuki dan Inojin. Kayak badannya kecil aja dah bisa nyempil nyempil gitu.

Shikadai yang rencananya emang mau mandi jadi balik arah ke kasur. Godaan buat rebahan emang ngalahin semuanya.

"Nonton ape neeeh", racaunya lalu meraih iphone Mitsuki yang terpajang di kusen pintu. Dan pas liat ada video terpause ngeliatin ibu ibu yang kayak lagi depresi, alisnya bertautan.

"Apaan nih?"

"Ganggu ae dah! Awas!" Inojin menyenggol badan Boruto dengan pantatnya supaya tuh anak pergi. Tapi yang disuruh diem aja dan auto mencetin ikon pause jadi play.

"Apaan sih ini? Drakor?" tanya Boruto bingung. Mitsuki ngangguk.

"Njiiir ndak nyangka gue kalian nonton ginian", ujarnya.

"Gue dah idup tenang sebelum lo balik kesini! Minggir nggak?!" kata Inojin berapi api. Dia paling nggak suka kalau lagi semangat nonton malah diusik.

"Dih, kek idup lo paling tenang ae", ledek Boruto. Alhasil mereka berdua auto baku hantam, yang disusul geleng geleng kepala dari Mitsuki. Dan siapa sangka sewaktu asik jambak jambakan, tiba tiba..

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"

Shikadai dan Mitsuki melompat bangun kemudian langsung lari keluar. Pun Boruto dan Inojin berhenti baku hantam. Mereka lari tunggang langgang.

Ada suara teriakan dan itu asalnya dari kamar sebelah kiri. Ada 3 orang cowok yang masih menyandang tas plus berpakaian lengkap dengan sarung dan peci, berdiri mematung di depan pintu kamar mereka.

"Ada apa woi?!" Shikadai bertanya ke salah satu cowok yang berdiri di depan pintu. Mukanya pucat pasi. Mitsuki ngeliat kearah pintu kamar yang sedikit kebuka. Tanpa pikir panjang cowok itu mendorong pintunya dan...

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang