21

513 69 4
                                    

Sekitar jam setengah 6an mau maghrib, Inojin, Shikadai dan Ken udah dibangunin sama Boruto. Biarpun anaknya jahanam banget, tapi dia minimal tau lah kalau maghrib nggak baik buat tidur, apalagi sekarang ada buka puasanya. Bisa ketinggalan buka kalo mereka kebablasan.

"Bangun bangun!" Boruto nepokin pantat mereka satu-satu, "buka woi buka!"

Inojin ngerjap-ngerjap dan langsung meraih hp yang dia letakin disebelah bantal buat ngeliat jam.

"5.32 bangsaaaat! Gue kira beneran buka", cowok pirang itu mengusap matanya. Dia belum puas tidur eh udah dibangunin aja.

"Mending lah gue bangunin elu daripada ketinggalan buka puasa", sahut Boruto lalu beralih membongkar lemari mencari baju kaos yang pas buat dipake nanti. Trus tiba-tiba dia inget kalo Mitsuki nggak punya kaos, jadi dia lemparin kaos putih dengan tulisan KONOHAGAKURE dan gambar monumen hokage kearah anak itu.

"Eeeeh", Mitsuki kaget tiba-tiba ada baju yang nemplok diatas kepalanya, padahal dia sedang asyik nontonin official mv ON nya BTS di youtube.

"Pake itu nantik", teriak Boruto nggak beralih dari lemari karna dia sendiri belum nemuin kaos yang pas. Dia masih bingung, pake kaos item dengan tulisan Metallica atau kaos putih yang tulisannya Iron Maiden?

"Tapi kan aku punya baju", balas Mitsuki.

"Iyeeee tapi nggak kaos, pake ajaaa, buat lo sekalian. Gue masih punya dua lusin dirumah, ntar selusin gue kasih lo".

Mitsuki membentangkan kaos itu. Hm boleh lah. Kemudian dia lipat lagi rapi-rapi dan lanjut nontonin video yang tadi dia pause.

Baru beberapa detik nonton tiba-tiba ada yang nemplok lagi nutupin kepalanya. Kali ini celana pendek warna item.

"Ntar pake itu juga, gue tau lo nggak ada celana pendek", Boruto nutup lemarinya sambil bawa kaos item dan celana pendek item.

Mitsuki cuma ngangguk pasrah. Dia lipat celana itu dan dia letakin diatas kaos.

"Gue nggak dipinjemin?" goda Inojin yang sekarang lagi siap-siap juga, masukin beberapa makanan yang dia beli tadi di kantin.

"Nggak sudi", cetus Boruto sambil melet, "btw banyak amat yang lo bawa".

"Persediaan", jawab Inojin. Dia pun juga udah bikin jasjus stroberi yang dia masukin ke dalam botol.

"Pergi jalan doang bawaannya kek mau pergi kemping", cercanya kemudian perhatiannya beralih ke Mitsuki, "lo udah siap-siap?"

Mitsuki yang sedang nonton, mendongak, "aku bawa headset dan air putih", katanya, "udah aku masukkan ke dalam tas".

"Inojin! Mintak jasjus!!" teriak Shikadai lalu memotong satu sachet jasjus mangga dan dia tuangin ke dalam botol.

"Nggak usah teriak teriak gue juga denger sat", balas Inojin nutupin tasnya dan sekarang dia bongkar lemari buat ambil kaos.

"Gue juga dong", Ken ikutan bikin jasjus mangga di dalam botol.

"Ambil dah semuaaa ambil", tukas Inojin, dia melempar baju kaos warna hijau dan celana panjang warna abu-abu buat dia pakai nanti keatas kasur.

"Eh gue mau nanya, kita ngajakin Sarada dan Cho Cho kuy", cetus Boruto teringat dengan usulnya yang tadi sudah dia bilang ke Mitsuki.

Inojin tercekat, "heh? Cho Cho? Harus gitu ngajak dia?!" dia kurang setuju.

"Lu masih marahan sama tuh anak?" tanya Shikadai mendongak kearah kawannya itu.

"Trauma gue. Mau bales chatnya juga masih gengsi!"

Shikadai menghela napas, "kalau kalian nggak baikan juga, gue bilangin ke sensei Moegi ntar buat ngeluarin kalian dari tim 10!" ancamnya.

"Ngancam ae", Inojin berdiri dan melangkah ke kasur lalu rebahan disana, "dah lah ntar gue pikir pikir lagi".

"Berarti kalian nggak keberatan kan?" tanya Boruto lagi. Semua menggeleng kecuali Inojin.

"Keberatan sih ada dia tapi yaudahlah", ucapnya gontai. Boruto nggak peduliin omongan Inojin barusan. Asalkan selain anak itu setuju, berarti udah fix setuju. Dia langsung telfonin Sarada.

"Woi Sar cepet berkemas! Ntar kami ngajakin lu pergi jalan malam sampe subuh! Gue udah rental mobil, lu kaburnya hati-hati, tembok belakang asrama gue mulus bisa dinaikin, kayaknya tembok belakang asrama lu juga", cecar cowok itu. Yang ditelfonin auto megap megap.

"Apaan sih pelan-pelan ah! Sampai subuh? Mau kemana?!"

"Yaaaa jalan-jalan! Lu sama Cho Cho harus ikut! Ken ikut kok, rugi dah kalau lu nggak ikut".

Ken cuma pasrah namanya dijual jual sama Boruto.

"KEN IKUTAN? YAUDAH GUE IKUT! YEEeeeEaeeEEyy JAM BERAPAAAA?"

Teriakan Sarada nyaring banget sampai Boruto harus ngejauhin hpnya dari telinga.

"Buset tuh anak teriakannya ngelebihin toa mesjid", timpal Shikadai.

"Budeg telinga gue woi! Pulang taraweh jam 9 lu udah harus siap! Bilang ke Cho Cho. Ntar gue telfon lagi", Boruto pun mematikan telfon. Bisa budeg telinganya kalau Sarada teriak sekali lagi.

"Yuk udah jam mau buka", suruh Ken. Mereka semua langsung berdiri dan ngambil sarung, lalu jalan bareng-bareng ke gedung aula.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang