6

831 80 5
                                    

Azan zuhur sudah berkumandang dan Boruto masih santai aja di kamarnya mainan mobile legends, nggak lupa sambil rebahan naikin kaki keatas dinding. Cowok itu bahkan nggak tau kalau di ambang pintu tuh ustadz Abu udah nyambangin dia buat nyeret tuh anak ke mesjid. Bener-bener nggak sepeduli itu si Boruto. Edan.

Ada percikan air yang hinggap di mukanya, mula-mula dikit kayak titik-titik abis itu ketumpahan maksimal kayak aer terjun!

"Buju buset nggak liat lo gue ba-" Boruto langsung berdiri ketika tahu siapa yang menyiramnya dengan air, "ma-maap pak ustadz saya khilap".

Ustadz Abu geleng-geleng.

Boruto yang nggak tahu mau ngapain, cuma bisa diem ditempat.

"Kamu tahu sekarang waktunya apa?" tanya ustadz Abu tenang.

"Ng-nggak tau ustadz", ujarnya pelan tapi ngasal.

"Nggak dikasih tau sama temen-temenmu? Mereka udah di TKP loh".

Boruto cuma diem.

"Yaudah, kamu ikut ustadz, mana hp kamu, sini", ustadz Abu menengadahkan tangannya meminta hp Boruto. Cowok itu menghela napas, dengan berat hati terpaksa ia berikan hp kesayangannya.

"kalau kamu masih kayak gini tiga hari ke depan nggak ikut sholat berjamaah, ustadz sita hp kamu selama seminggu. sekarang ganti baju, pakai sarung, pakai peci, ustadz tungguin".

Boruto menarik napas. Dengan terpaksa dia buka lemari lalu berganti baju dengan baju koko, nggak lupa pakai sarung sama peci. Kemudian dia ngikut ustadz Abu sampai mesjid, nggak lupa disemprotin ceramah sepanjang perjalanan tentang pentingnya sholat.

"Untung orang baru rakaat pertama, kita bisa jadi masbuq", kata ustadz Abu setelah menunggui Boruto ngambil wudhu.

"Iya ustadz, saya ngikut ae mah", katanya sedih. Ustadz Abu menyuruh Boruto untuk mendekat biar shaf nggak putus. Jadilah mereka sholat di shaf laki-laki paling belakang. Penuhnya naudzubillah.

Boruto sholat dengan perasaan galau karena hpnya diambil. Berasa setengah jiwanya pergi kayak lagunya Anang, separuh jiwaku pergi ~

"Assalamualaikum warahmatullah".

Boruto salam dari kanan ke kiri. Sholatnya selesai. Nggak lupa dia berdoa biar ustadz Abu berubah pikiran dan hpnya bisa balik lagi.

"Nanti ustadz akan jemput kamu ke kamar kalau waktu ashar sudah datang. Ustadz nggak mau tahu", kata ustadz Abu setelah berzikir dan berdoa. Boruto melengos. Beban hidupnya bertambah sekarang.

Tiba-tiba Mitsuki dan Ken sudah ada di depan matanya dan mereka berdua duduk menghadap Boruto dan ustadz Abu.

"Boruto, katanya kau nggak mau ke mesjid?"

Dasar Mitsuki polosnya kebangetan ya Allah ya Rahman ya Rahiiim, cowok itu mengucap dalam hati.

"Sudah ustadz marahin, kamu tenang saja. Ada apa menemui ustadz?" tanya ustadz Abu kepada Mitsuki dan Ken.

"Anu tadz, saya pengen Mitsuki belajar ngucapin dua kalimat syahadat, biar islamnya berkah, dia baru pertama kali sholat dan maghrib nanti saya mau ngajarin dia baca qur'an", cerita Ken.

"Oh iya, tadi Mitsuki juga sudah cerita di kantor kepala. Hayu atuh, Mitsuki, ulangi setelah ini ya, Asyhadu an laa ilaaha illallaahu".

Mitsuki terlihat gugup. Tangannya dia kepalkan diatas sarung.

"Asyhadu an laa... Asyhadu.. Lupa tadz", ucapnya patah-patah.

Ustadz Abu tersenyum, "ulangi, Asyhadu an laa ilaaha illallaahu".

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang