76

359 57 3
                                    

Semua anak anak pesantren sekarang lagi kumpul di lapangan basket. Bapak Kepala sedang ngasih pengarahan walaupun beliau nggak ikutan darma wisata. Total ada 20 bus pariwisata nangkring di depan gerbang.

Mic nampak diambil alih oleh ustadz Abu.

"Sekarang kita mulai pembagian bus. Bus 1 sampai 10 khusus putra. Bus 1 untuk kelas 10 A, bus 2 untuk putra kelas 10 B, bus 3 untuk putra kelas 10 C, bus 4 untuk kelas 10 D, bus 5 untuk kelas 10 E, bus 6 untuk kelas 10 F, bus 7 untuk kelas 10 G, bus 8 untuk kelas 10 H, bus 9 untuk kelas 10 I, bus 10 untuk kelas 10 J", kata ustadz Abu sambil ngeliatin kertas yang beliau pegang.

"Bus 11 sampai 20 khusus putri. Bus 11 untuk kelas 10 A, bus 12 untuk kelas 10 B, bus 13 untuk kelas 10 C, bus 14 untuk kelas 10 D, bus 15 untuk kelas 10 E, bus 16 untuk kelas 10 F, bus 17 untuk kelas 10 G, bus 18 untuk kelas 10 H, bus 19 untuk kelas 10 I dan bus 20 untuk kelas 10 J. Sudah jelas?"

"SUDAAAH", jawab anak anak serempak.

"Oke kalau gitu kalian boleh masuk ke dalam bus masing masing. Sudah ditentukan kan perjalanan kalian dengan wali kelas?"

"SUDAAAH", jawab mereka lagi. Ustadz Abu pun menyudahi pengarahan disaat anak anak pesantren udah bubar menuju bus masing masing.

"Kita pisah", kata Inojin ke Ken. Mukanya keliatan sedih merana. Jelas lah Ken kaget plus heran. Inojin nggak pernah sesedih ini kalau pisah sama dia. Nggak pernah!

Tiba tiba, nggak ada angin nggak ada ujan, tangan kanan Ken diambil Inojin. Sontak cowok berambut navy itu makin kaget dan langsung menyentaknya kasar.

"S-Sori", kata Ken. Dia beranjak dari tempatnya dan pergi sembunyi di balik punggung Mitsuki. Nggak ada yang sadar kalau Inojin lagi bertingkah aneh, kecuali Mitsuki dan Ken yang barusan jadi korban.

Soalnya Boruto sama Shikadai lagi dipanggil sama ustadz Abu yang notabene adalah wali kelas 10 C. Baru tau kan? Hahah.

Inojin yang mendapat perlakuan yang nggak mengenakkan langsung pergi gitu aja menuju bus ninggalin kawan kawannya. Kesannya dia ngambek gitu.

"Sumpah gue mendadak takut sama Inojin. Lo liat apa yang dia lakuin barusan kan?" bisik Ken dengan suara gemetar.

Mitsuki ngeliatin punggung Inojin yang udah menjauh. Tuh anak udah nyampe di gerbang malah.

"Loh Inojin mana?" tanya Shikadai yang baru balik ngobrol sama ustadz Abu.

"Udah duluan ke bus", ujar Mitsuki. Kemudian dia ngeliat Boruto dan ustadz Abu jalan kearah mereka berempat.

"Ayo kalian masuk bus, nanti nggak dapat bangku loh", ustadz Abu mengingatkan, "Ken, kamu ingat bus kamu kan?"

"Bus 5 tadz", jawab Ken.

"Iya jangan sampai salah. Sayang ya kalian pisah. Yaudah nggak apa apa, siapa tau tujuan kalian sama. Boruto, saya mau ambil barang dulu. Kamu sama yang lain duluan saja", beliau melenggang pergi ke ruang guru.

Yap, setiap bus punya tujuan wisata yang beda beda, tergantung kesepakatan kelas.

"Lah Inojin mana sat?" tanya Boruto yang baru sadar Inojin nggak di tempat.

"Udah duluan", jawab Mitsuki untuk yang kedua kali.

"Dih jahat amat maen duluan duluan aja si anjing".

Mereka berempat pun jalan kearah gerbang menuju bus masing masing. Dengan berat hati Ken harus pisah sama geng udelnya.

Shikadai masuk duluan ke dalam bus, disusul Mitsuki dan Boruto. Cowok berambut hitam itu nemuin Inojin yang udah duduk di deret kursi ke 2 sebelah kiri dari belakang. Dan bangku panjang yang terletak paling belakang banget udah keduluan diisi sama anak anak jamet yang hobi ngegitar.

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang