41

528 60 14
                                    

Hari Rabu adalah hari paling campur aduk bagi geng udel. Selain pemenang lomba udah diumumin dan kelompok Boruto berhasil bawa pulang 3 piala, mereka juga bakal berpisah selama 2 minggu bikos libur lebaran.

Btw, Ken juara 2 lomba tahfidz dan juara 1 lomba bacaan sholat, ditambah Boruto juara 1 lomba yel yel. Nggak sia sia lagu pok amek amek belalang kupu kupu idenya Mitsuki bisa bawa kemenangan, ihiy! Oiya, Inojin juga berhasil dapet juara 3 lomba tahfidz! Emang hebat sih didikannya abi Sai.

Sekarang mereka lagi grasak grusuk di kamar, packing barang barang untuk dibawa pulang.

"Kok jadi melow gini", kata Inojin yang sedang masukin semua jajanan jajanan lokal macam bengbeng, top, richeese nabati, better serta renjengan renjengan jasjusnya yang dia beli waktu itu di kantinㅡke dalam ransel.

"Gue yang harusnya melow, gue pulangnya ke Odaiba", keluh Ken. Jujur dia udah keasikan gabung jadi geng udel.

"Halah lu, kita bakal temu 2 minggu lagi kok! Jan cengeng!" timpal Boruto, dia ngelemparin bantal ke arah Ken yang lagi masukin buku bukunya ke dalam kardus. Yang dilemparin ternyata ketimpuk juga. Ken cuma bisa meringis.

Shikadai juga dari tadi diem mulu, entah lagi fokus masukin baju sama celana atau otaknya sedang mendadak melow. Auk ah.

Hp Boruto berdering memperlihatkan nama Kak Konohamaru pada layar. Cowok itu langsung ngangkat,

"Haloooo?"

"Boruto, saya bakal jemput kalian jam 3, which is setengah jam lagi. Wait me in front of teacher's office", katanya. Boruto mesem mesem.

"Yaelah kak ngomong kek biasa aja napa! Kagak ngerti!"

"TUNGGU DI DEPAN RUANG GURU! DAH BYE!"

Telfon auto mati. Astaga, punya sensei gini amat.

"Kata kak Konohamaru ntar kita tunggu die di depan ruang guru", Boruto ngasih tau kawan kawannya, "lu gimane Ken? Siapa yang jemput?"

Ken selesai mengikat kardusnya dengan tali rafia, lalu mendongak natapin Boruto, "nyokap sih. Katanya jam setengah 4 paling cepet nyampe".

"Berarti kita duluan nggak papa nih?" tanya Inojin. Dia berdiri dan naruh ranselnya yang gede di depan pintu. Tuh ransel udah kayak mau meledak. Semua barang dipaksa masuk.

Mitsuki juga ikutan naruh tas selempang sama kardus yang berisi sepatu baru dia dan Boruto, baju baju baru dia dan Boruto, sama buku pemberian Ken sebagai kenang kenangan. Pokoknya tuh kardus satu berdua sama si cowok berambut kuning itu.

Btw Ken ngasih buku Laskar Pelangi buat Mitsuki. Si anak uler kegirangannya bukan main.

Semuanya pun udah selesai packing dan udah naruh barang barang yang bakal dibawa di depan pintu. Shikadai terduduk di depan ranselnya sambil ngerebahin kepala diantara tas kawan kawannya.

"Nape lu diem diem bae", ujar Boruto lalu ikut duduk di sebelah Shikadai.

"Dipikir pikir kenangan kita disini banyak juga ya", gumamnya. Boruto menghela napas.

"Mulaiiiii melow! Napa semua sedih sedih gini dah", cowok itu lantas merangkul Shikadai, "di Konoha ntar kita juga temu".

"Yang bikin asik itu ya tidur sekamar gini", timpal Inojin, ikut duduk di dekat mereka. Mereka berlima sekarang udah duduk melingkar macam mau gelar arisan.

"Di Konoha kita pulang kerumah masing masing, yang bikin kangen itu ya begini, ngadepin kalian yang bangsat bangsat", kekeh Shikadai.

Kemudian hening sesaat, sampai ketika Inojin angkat bicara,

[1] Lost in Pesantren ㅡ BORUTO: NARUTO NEXT GENERATIONS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang