"Jisoo gak mau menikah, lagi pula Jisoo juga udah punya pasangan""Tapi kamu harus nak, terima perjodohan ini tidak ada penolakan!"
☁️☁️☁️
Hari ini Kim Jisoo berangkat ke rumah sakit tempat ia bekerja, pertengkaran pagi ini sudah membuat moodnya hancur.
#flashback
Keluarga Kim sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan, tapi selagi mereka makan tiba tiba bunda Jisoo berkata bila Jisoo akan di jodohkan.
Jika di jodohkan dengan orang yang ia kenal tidak masalah, tapi ini? di jodohkan dengan pria yang tidak dia kenal sama sekali. Dan lagi Jisoo juga sudah mempunyai kekasih bernama Wonho bukankah perjodohan ini keterlaluan?
Jisoo dan wonho sudah menjalin hubungan sekitar 3 tahun sejak usia Jisoo menginjak 25 dan usia Wonho 26 tahun.
#flashback end
☁️☁️☁️
Jisoo sedang menangani para pasiennya, entah kenapa hari ini dia tidak fokus sama sekali dan dari pada ia melakukan kesalahan saat praktek ia memutuskan izin kepada kepala dokter.
"Ahh dasar Kim Jisoo. Bodoh," ucap Jisoo kepada dirinya sendiri
Ia memutuskan berkeliling di taman kota, memang panas karena ini sudah jam 11 siang tapi ia sangat ingin ke taman hanya sekedar untuk menenangkan pikiran. Tentunya ia ingin menghubungi Wonho tapi Jisoo selalu paham jika Wonho sedang sibuk karena masih jam kerja.
Wonho bekerja di sebuah perusahaan dengan menjadi sekertaris koordinasi CEO Far Away Company
Perusahaan toko mainan terbesar di Jakarta bahkan mereka sudah mempunyai banyak cabang di seluruh kawasan Insonesia.☁️☁️☁️
Setelah merasa bosan Jisoo kembali menjalankan mobilnya dan kemudian berhenti di restoran, lalu ia mulai memesan menu yang menurutnya enak dan bisa menghilangkan stress. Tentu jawabannya adalah makanan pedas.
Jisoo memang menyukai makanan pedas tapi level nya berbeda dengan orang sewajarnya, di saat orang orang sudah kepedasan jisoo bahkan hanya santai dengan wajah dinginnya.
Ya, karakter Jisoo memang perempuan dingin tapi ia bisa bersikap lembut dan hangat ketika bersama dengan orang yang dia sayangi.
Drett drett
Ponsel Jisoo berbunyi setelah ia selesai makan, nomor yang tidak asing apa lagi kalau bukan nomor rumah sakit.
"Halo?"
"Dokter Jisoo, maaf jika menganggu. Ada pasien darurat kondisi tolong datanglah kemari, semua dokter sedang ada jadwal operasi"
"Ya baiklah, tangani saja terlebih dahulu."
Ayolah baru 3 jam dia berada di luar dan Sekarang sudah harus kembali ke rumah sakit.
Jisoo segera berlari menyusuri koridor rumah sakit dan menuju ke ruang operasi.
"Pasien ini mengalami kecelakaan yang membuat dia kehilangan banyak darah dan juga pembuluh darahnya sobek karena terkena pecahan kaca", jelas suster
"Siapkan semuanya, kantong darah, alat, dan jangan lupa berdoa," ucap dr. jisoo
Jisoo keluar untuk mengambil baju operasi nya, tapi sebelum ia berlari ia dihadang dengan seorang pria
"Saya mohon, selamatkan eunbi dokter," pria itu menangis ya dialah penyebab kecelakaan kekasihnya itu."Mohon tenang dan bersabar, kami akan berusaha dengan semaksimal mungkin."
"Terima kasih dok," pria tersebut kembali terduduk dengan tenang namun dengan raut wajah khawatir.
Jisoo segera berlari dan setelahnya segera menangani pasien ini, 3 jam berlalu dan belum ada tanda tanda dokter Jisoo keluar dari ruang operasi.
1 jam kemudian
"Bisa saya berbicara dengan keluarga pasien?" Jisoo membuka pintu ruang operasi.
"Saya dok, saya kekasihnya."
"Ah, kekasih anda bisa di selamatkan tapi saya harap kejadian ini tidak terulang lagi, pembuluh darahnya sobek sehingga ia kehilangan banyak darah. Mungkin pasien akan koma selama 2 hari atau lebih."
"Saya sangat berterimakasih, boleh saya menemuinya?"
"Tentu, namun dia akan di pindahkan ke ruang perawatan terlebih dahulu"
"Terima kasih dok," Seok jin tersenyum dan di balas dengan senyuman Jisoo yang lalu pergi kembali keruangannya.
Tunggu, apa? Dokter ini bernama Kim jisoo?
☁️☁️☁️
Jisoo kini sudah bebas tugas dan juga ia akan bertemu dengan kekasihnya, makan malam romantis? Tentu saja
Wonho tengah menunggu Jisoo di sebuah restoran yang berada di sebuah kapal pesiar, 20 menit sudah berlalu kemudian tampak wajah Jisoo dengan senyum berseri seri dan wajah yang berkilau.
"Selamat datang tuan putri Jisoo, duduklah!"
Wonho mempersilahkan kekasihnya untuk duduk di hadapannya, lalu makanan datang. Mungkin Saking laparnya Jisoo makan sampai belepotan.
"Jichu, gemes kalo udah ketemu makanan", wonho lalu mengelap sudut bibir Jisoo yang di penuhi saus, Jisoo lantas tersenyum malu.
"Dokter emang kalo makan gini ya?"
"Ya ampun aku laper sayang, tadi di rumah sakit juga abis jam operasi," keluh Jisoo
Wonho memahami dan mengangguk lalu tersenyum dan melanjutkan makannya.
"Berikan tanganmu putri Jisoo", wonho mengulurkan tangannya, ya mereka akan berdansa tentunya dengan iringan musik romantis.
Mereka mulai menari mengikuti aliran musik tapi wonho melihat kekasihnya seperti sedang menahan sakit, wonho memperhatikan Jisoo dan matanya tertuju pada heels yang Jisoo pakai. Heels yang bisa di perkirakan tingginya 7 cm.
"Duduklah, tunggu di sini sebentar", perintah wonho
Jisoo menunggu dan memegang kakinya yang terlihat lecet karena lama memakai heels saat ia bekerja. Demi menunjang penampilan apa salahnya.
Setelah beberapa waktu berlalu akhirnya wonho kembali dengan paper bag di tangannya. Jisoo tentu binggung tapi perlahan wonho melepas heels yang di pakai Jisoo dan merogoh paper bag yang berisikan flat shoes.
"Lain kali gak usah pakai heels pas lagi kerja, kasihan kaki kamu mana lagi heelsnya tinggi!" Jisoo menghargai secuil perhatian yang pacarnya itu berikan. Betapa beruntungnya ia memiliki pacar seperti Wonho.
Setelah bersenang senang mereka akhirnya pulang ke rumah masing masing. Begitulah kehidupan pacaran mereka terlihat baik baik saja.
...