🍁9 - Disappointed🍁

748 61 5
                                    


☁️☁️☁️

3 Minggu sudah berlalu rupanya akhirnya hari Sabtu dan Minggu datang seokjin bisa menghabiskan waktunya di rumah, berjalan jalan dan sebagainya.

Jisoo ? Tentu dia tidak bisa libur seenaknya karena tugasnya di rumah sakit mungkin Minggu dia libur karena dokter yang lain akan menggantikannya.
Sejak pagi jisoo terus saja mual saat mencium bau sesuatu, jisoo tau bahwa ini gejala orang hamil dia seorang dokter, tapi apakah ia hamil anak seokjin?

Di ruang tengah seokjin sedang menonton tv dan jisoo mulai menghampiri seokjin.

"Apa pria sebesar ini masih menonton kartun anak seperti ini ?", Tanya jisoo

"Urusanku"

Jisoo sempat terdiam sebentar karena ia sangat malu menanyakan hal ini kepada seokjin

"Seokjin"

"Apa ?"

"Aku ingin menanyakan sesuatu, ini sangat serius", setelah jisoo mengatakan serius seokjin langsung mematikan tv

"Katakan"

"Kau tau saat di hotel kita mabuk"

"Lalu ?"

"Aku tau kita melakukan 'itu' tapi..."

"Tapi apa ? Katakan yang jelas"

"Apa kau mengeluarkannya di dalam ? Jawablah"

"Aku tidak begitu ingat tapi sepertinya iya, ohh atau kau sedang berbadan dua ?", Mata seokjin membulat setelah ia berfikir

"Aku tidak tau, tapi sejak tadi pagi aku merasakan gejala orang hamil, lalu bagaimana ini ?", Jisoo cemas namun di dalam hatinya ia juga bahagia jika memang benar adanya

Seokjin masih terdiam, ia masih memandangi jisoo dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Jika memang benar, gugurkan", dengan santainya seokjin mengatakan hal semacam ini kepada jisoo

"KAU GILA ? MEMANGNYA APA SALAH ANAK INI JIKA AKU MEMANG HAMIL ?"
Jisoo membentak seokjin

Jisoo berjalan kembali ke kamarnya mulai berpakaian rapi, jisoo rasa ia perlu ke rumah sakit bukan sebagai dokter tapi sebagai pasien, ia tidak peduli seokjin yang masih terpaku dengan posisinya seperti tadi. Jisoo tidak peduli dengan seokjin dan ia segera keluar rumah.

Seokjin berfikiran sempit ternyata, ia tidak ingin eunbi tau tentang kejadian ini, dan bahkan ia tidak mengharapkan anak yang di kandung jisoo akan lahir ke dunia ini.
"Apa aku salah jika aku menyuruhnya mengugurkan kandungannya ?", Monolog seokjin

"Ahh bodoh, bagaimanapun juga dia tetap anakku bahkan aku juga yang membuatnya", gumam seokjin dengan kesal
Seokjin  mengambil kunci mobil dan menuju ke rumah sakit jisoo bekerja.

☁️☁️☁️

Jisoo kini sudah berada di ruangan dokter kandungan, dokter Lisa juga teman jisoo hanya mereka berbeda keahlian saja. Jisoo berada di dokter bedah dan Lisa di dokter kandungan.

"Jadi bagaimana Lisa ?"

"Wah keren, kau sudah hamil selama 3 Minggu terakhir, selamat jisoo, aku akan jadi aunty", Lisa kegirangan tapi jisoo hanya memasang wajah lesu

"Benarkah ?", Jisoo masih terkejut dengan keadaannya sekarang ini

"Selamat, jagalah janin mu dengan baik. Jangan sampai terkena stress berlebih"

Jisoo tersenyum, ia keluar ruangan membawa surat surat bukti bahwa jisoo kini tengah mengandung. Saat ia keluar hal yang pertama muncul adalah sosok seokjin. Seokjin lantas bertanya bagaimana hasilnya dan jisoo hanya menyerahkan lembaran kertas yang di berikan oleh Lisa tadi. Jisoo segera meninggalkan rumah sakit dan segera pergi ke restoran, jisoo sangat lapar dan menginginkan chiken.

Seokjin kembali pulang ke rumah karena dia sendiri tidak tau jisoo berada dimana.
Malam ini jisoo berkeliling di sebuah taman disana ada banyak anak kecil jisoo sangat bahagia tapi bagaimana jika wonho mengetahui tentang kehamilannya ini.

Jisoo masih berada di taman tapi tunggu, ia seperti kenal dengan kedua orang yang tengah berada di dekatnya, ia membulatkan mata ketika wonho mulai mencium wanita yang tak lain kekasih seokjin. Jisoo membuka ponsel dan memotret bahkan memvideo keduanya, jisoo tampak kecewa dengan wonho kenapa dia melakukan ini. Ia tidak menyangka bahwa Kwon eunbi yang ini adalah kekasih seokjin.

Hati jisoo hancur, jisoo sudah lama menjalin hubungan dengan wonho dan saat ini dia melihat kekasihnya sedang asik bercumbu dengan wanita lain ?
Jisoo melajukan mobilnya ke rumah dan setelah ia memasuki rumah tepatnya berada di kamar ia melempar ponselnya ke arah seokjin dan tentu seokjin terkejut melihat jisoo yang kini sedang menangis.

"APA YANG DI LAKUKAN EUNBI ? INI GILA BAHKAN AKU TIDAK PERNAH MENYENTUHNYA SEKALIPUN", rahan seokjin mulai mengeras

amarah seokjin memuncak tapi apa yang bisa dia lakukan akankah dia menangis seperti jisoo ? Tentu tidak
Seokjin lantas membuka handphone dan melakukan panggilan video dengan eunbi.

"Ada apa sayang ?"

"Mulai hari ini juga kita putus sampaikan juga kepada wonho dan kau perlu melihat adegan ini", seokjin menarik jisoo agar berada di sampingnya dan melahap bibir jisoo dengan panas jisoo juga hanya bisa membalas karena ia sama kecewanya dengan seokjin.

Eunbi akhirnya mematikan panggilan video tersebut dan segera mengatakan semuanya pada wonho, tapi sepertinya tidak perlu karena wonho mendengar semuanya dan melihat adegan panas tadi.
Seokjin melempar ponselnya secara asal dan kini jisoo jatuh di dada seokjin, jisoo menangis sejadi jadinya seokjin hanya diam sedangkan dalam hatinya panas api masih membara.

"Sudah, tidak ada gunanya kita menangisi mereka. Hidup kita lebih baik dari mereka ingatlah itu"

"Ah, jisoo apa artinya kertas yang kau berikan kepadaku?", Seokjin mencoba menjernihkan pikirannya dengan mengalihkan topik tapi seokjin benar benar tidak memahami kertas yang di berikan jisoo tadi

"Aishh dasar bodoh, aku sudah hamil selama 3 Minggu", jawab jisoo yang tak tahan melihat kebodohan suaminya itu

Vote and coment (ʘᴗʘ✿)

STAY TOGETHER || Seokjin x JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang