"Bunda...kaki Jinan sakit"
Ya anak itu siapa lagi kalau bukan Jinan, kakinya kini tengah berdarah karena menginjak kaca.
"Sudah berapa kali bunda bilang, kalau sedang mandi hujan pakai sandal kita tidak tau di balik rerumputan ada apa saja", ucap jisoo
"Hiks hiks iya bunda"
Jisoo mengendong Jinan memasuki rumah, di ruang tamu sudah ada jihyo dan seokjin yang masih memandang jisoo serta Jinan
"Anak ayah kenapa ?", Tanya seokjin
"Lihatlah anakmu ini sangat nakal, dia tidak mau mendengarkanku dan akhirnya dia sendiri yang repot"
"Sudah sudah, kakinya berdarah lebih baik kau obati dulu"
"Dasar tidak peka, bantu aku tuan worldwide handsome Jinan sudah besar dan bertambah berat"
Seokjin langsung berdiri lalu mengambil Jinan dari jisoo.
"Suamiku yang tampan tolong mandikan dia ya, aku akan mengambil obat lagi pula pecahan kaca yang menancap sudah aku cabut"
"Ya istriku yang jelek", seokjin langsung mendapat tendangan dari jisoo
"Jihyo ayo ikut bunda"
"Ayey kapten"
Begitulah cara mereka berpisah jihyo dengan jisoo dan Jinan dengan seokjin.
Mereka berempat sudah sama sama berada di kamar Jinan, dengan telaten jisoo mengobati luka yang terdapat pada telapak kaki Jinan. Seokjin memegang tangan Jinan agar menyalurkan rasa sakitnya saat obat mengengenai lukanya.
"Kakak jangan menangis atau aku akan ikut menangis juga"
"Huaaaaa...sangat perih bunda ..hiks hiks"
Jihyo yang mendengar kakaknya menangis juga akhirnya ikut menangis, ini membuat jisoo dan seokjin bertambah pusing, lalu akhirnya keduanya ikut menangis di depan anak anaknya
Baru sekitar 5 menit akhirnya mereka sama sama tertawa, sungguh bodohnya keluarga mereka hanya karena hal seperti ini semua jadi merasa sedih dan menangis."Aku harap kita bisa bersama seperti selamanya, Jinan kau harus bisa menjaga adikmu jihyo ya dan jihyo tidak boleh terlalu jahil kepada kakak", ucap seokjin
"Aku menyayangi kalian", jisoo mencium pipi jinan
"Aku mau bunda"
"Aku juga"
"Dasar kalian bayi besar khususnya kau tuan seokjin", baru saja jisoo tertawa tapi tiba tiba perutnya terasa mual dia segera pergi ke toilet
Huekk
Huekk
"Heii ada apa ? Kau salah makan ? Atau masuk angin ?", Tanya seokjin
Jihyo dan Jinan mengekor seokjin karena khawatir dengan ibu mereka.
"Perutku rasanya mual sekali, tunggu di luar oke", pinta jisoo
Jisoo mengambil sesuatu dari dalam lemari penyimpanan yang berada di kamar mandi.
"Astaga...yang benar saja"
Dua garis yang terdapat pada benda tersebut membuat jisoo senang.
Jisoo keluar dari kamar mandi dan tepat di depan pintu sudah ada seokjin, jihyo, dan Jinan.
"Kalian akan mempunyai adik baru", jisoo langsung berjongkok memeluk kedua anaknya
"Horeyyy, adik baru...adik baru"
Seokjin yang melihatnya langsung memeluk anaknya dan juga istrinya.
Semua diakhiri dengan akhir yang bahagia. Diakhiri dengan pelukan hangat keempat manusia tersebut, dan sekarang hanya Tuhan yang tau bagaimana kelanjutan kehidupan mereka.
Thank you for readers
...