"Harusnya aku tidak mengatakan hal buruk kepadanya"
...
Sudah satu Minggu semenjak hilangnya jisoo dan 1 Minggu itulah seokjin mencari tentang keberadaan jisoo. Seokjin memang belum tau tentang kebenaran tentang anak yang dikandung jisoo tapi seokjin sangat frustrasi ketika jisoo tidak berada di dekatnya.
Bila mengingat kembali di masa masa jisoo masih di sampingnya walaupun jisoo dan seokjin sudah mempunyai kekasih tapi jisoo tidak pernah melupakan tugasnya menjadi istri, jika ada apa apa pasti jisoo izin terlebih dahulu kepada seokjin. Setelah putus hubungan dengan kekasih mereka masing masing jisoo juga masih merawat seokjin walau ada rasa sakit di hati jisoo . Dengan sepenuh hati selama 3 bulan terakhir ini jisoo menjadi istri yang baik, jisoo tidak pernah lagi mengambil shift malam agar dia bisa terus berada di rumah saat seokjin pulang, jisoo mengira perasaannya akan tertuju kepada seokjin dengan berjalannya waktu tapi saat seokjin mengatakan hal buruk kepadanya jisoo memusnahkan perasaan yang baru akan timbul dan hanya menganggap hidup hanyalah sebuah akting tanpa perasaan dan pikiran.
Berhari hari juga seokjin mencari eunbi karena dia yang telah memberi informasi tentang kehamilan jisoo tapi ia tidak pernah bisa menemui eunbi. Entahlah tidak ada yang tau wanita itu pergi ke mana.
Setelah beberapa hari seokjin baru sadar bahwa eunbi juga satu komplotan dengan wonho, sedangkan wonho kini masih di penjara lalu apa salahnya jika dia berkunjung ke penjara tempat wonho berada.
"Wonho tolong jujur, apa yang kau rencanakan bersama dengan eunbi", wonho masih diam
"Kalau kau bicara jujur aku akan segera membebaskan mu dari penjara ini"
"Begitukah ?"
"Ya, apa yang kau rencanakan ? Kenapa eunbi tiba tiba muncul ?"
"Kau tau, kami hanya ingin membalas dendam dengan merusak hubungan kalian dan lagi aku lebih baik mati di penjara ini dari pada harus di bebaskan olehmu", ucap wonho dengan nada menantang
"Pria brengsek !",
"Hei tuan kau juga pria brengsek yang bahkan tidak mau mengakui anakmu sendiri hahaha", setelahnya wonho kembali masuk sel dan seokjin sudah berada di mobilnya
Tanpa fikir panjang seokjin berlalu ke sebuah clubbing yang pernah jisoo kunjungi
"Mau minum tuan ?"
"Tidak, saya hanya ingin data orang yang hadir di club' ini tanggal 26 bulan Juni kemarin, tidak usah khawatir dengan managermu aku akan mengurusnya kau tau aku bukan ?"
"Baik tuan Kim"
Dari yang di perlihatkan oleh staff club' di situ jelas bahwa jisoo datang ke sini semata mata hanya untuk urusan bisnis dan itupun di tempat yang VIP disana pria pria juga sudah seumuran dengan ayah jisoo beserta istri mereka jadi tidak mungkin bukan jika jisoo melakukan itu di depan mata para istri istri pria tersebut.
Seokjin bertambah frustasi ia sekarang yakin bila anak yang di kandung jisoo adalah anaknya. Seokjin meminta 1 gelas alkohol itupun kadar yang paling rendah.
"Mau aku temani tuan ?", Wanita seksi nan menggoda menghampiri seokjin
"Eunbi.....", Seokjin terkaget melihat eunbi jadi ini pekerjaannya selama ini
"Ahh jadi kau menyalahkan jisoo yang bertindak seperti wanita murahan tapi...bukankah disini kau yang menjadi jalang pemuas nafsu pria ?"
"Jaga bicaramu seokjin"
"Lalu apa ? Kau bahkan memakai pakaian seperti ini, jisoo bahkan tidak pernah memakai pakaian seperti ini walaupun itu di rumah. Dasar jalang"
Eunbi hanya menunduk tidak berani menatap seokjin lebih lama lagi
"Jadi yang kau katakan itu benar atau bohong wanita penggoda ?", Tanya seokjin sambil memegang tangan eunbi dengan sangat erat.
"Ahh, sakit seokjin....itu tidak benar"
...
Seokjin kembali ke rumahnya sekarang ia tidak tau apa yang harus di lakukan lagi untuk mencari keberadaan jisoo, orangtuanya bahkan tidak tau tentang kepergian jisoo begitu juga para sahabat jisoo.
Seokjin sadar bahwa perasaan ini bukanlah sekedar rasa bersalah ataupun kasihan tapi perasaan ini adalah cinta yang mulai berkembang dan akan menetap di hatinya.
"Aku akan menunggu"
Vote and coment (。♡‿♡。)