Saga terbangun dari tidurnya karena alarm yang ia pasang dan ponsel yang berbunyi sedari tadi.
'Hallo' saga mengangkat panggilan itu dengan mata terpejam
'BANGUN BANGG!'
Sepertinya saga tau siapa yang menghubunginya pagi hari ini, tak lain dari filiya sendiri.
'Berisik!" Saga menggeram kesal
'BURUAN MANDI! TURUN KE BAWAH SARAPAN'
Saga berdecak sebal mendengar filiya yang berteriak sedari tadi, ia pun segera mematikan sambungannya lalu turun dari kasur untuk masuk ke kamar mandi.
Sementara filiya yang tengah kesal karena saga tak kunjung turun sarapan hanya mengelus dada sabar.
Ia pun hanya menunggu saga untuk makan bersama, di sebrang filiya duduk, kedua orang tuanya sudah memulai makan tanpa menunggu saga yang belum muncul di meja makan.
Biasanya kedua orang tuanya itu suka menunggu terlebih dahulu ketika ada anggota keluarga yang belum ada di meja makan, entah mengapa sekarang malah mendahului, filiya pun sempat heran namun ia segera berpikir kedua orang tuanya itu sedang buru - buru dan sibuk hari ini.
Filiya mulai bosan karena saga tak kunjung muncul, ia pun tak bisa memulai makan karena sudah terbiasa makan bersamaan.
Ia pun langsung bangkit dari kursi yang membuat suara keras di tengah kesunyian di meja makan ini, kedua orang tua filiya terlihat terkejut dan berhenti makan karena filiya bangkit tiba - tiba.
"Mau kemana fi?" Tanya shelina bingung
"Keatas, samper Abang" balas filiya singkat lalu berbalik badan dan berjalan menuju kearah tangga
"Kenapa?" Tanya kaza datar
Filiya langsung menghentikan langkahnya karena suara papahnya, ia langsung berbalik badan kembali sembari mengernyit bingung.
"Abang belum kesini dari tadi" jelas filiya
"Biarin saja, buat apa juga kamu samper? Nanti dia juga kesini sendiri" ucap kaza yang membuat filiya sedih
Buat apa kata papah? Biasanya juga filiya nyamperin saga kalau dia telat kebawah, kenapa papah jadi gini? Ucap filiya dalam hati dengan murung.
"Itu saga, sini bang" ucap shelina melihat kearah tangga
Filiya ikut mengalihkan pandangannya kearah tangga dimana saga berada di sana, ia melihat tatapan saga yang datar tak seperti biasanya, mungkin saga mendengar perkataan papahnya tadi.
Saga mulai menuruni tangga dan menghampiri meja makan dengan tak bersemangat.
"Cepat makan. Nanti terlambat" peringat kaza
"Iya pah"
Filiya dan saga memulai makannya yang tertunda, setelah selesai makan shelina langsung segera membereskan piring - piring dan membawanya ke wastafel untuk di cuci.
Filiya bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri shelina yang sedang mencuci piring.
"Mah, biar filiya bantu" tawar filiya
"Gak usah fi, kamu siap - siap berangkat sekolah aja" tolak shelina tanpa menatap filiya
Filiya langsung menuruti saja, lalu segera menaiki tangga untuk mengambil tas sekolahnya.
"Bang, ayo" ucap filiya setelah memakai tasnya
Saga yang sedang memakai sepatunya langsung mengernyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlstalker
Teen Fiction-based on true story. cerita ini berkisah tentang seorang gadis yang mempunyai idola, tiba-tiba melihat lelaki di sekolahnya yang memiliki wajah yang mirip dengan sang idolanya. Awalnya ia pikir lelaki itu idolanya, dan bisa merasakan seperti bertem...