34 "ruang inap

5 1 0
                                    

"Lo kok bisa ada di sana?" Tanya filiya bingung

"Kebetulan gue lewat situ" balas rakha

"Kalau Lo, dikasih tau siapa?"

"Ocha kasih tau gue"

Rakha mengangguk mengerti.

"Tapi fi...." Ucap Rakha menggantung

"Apa?" Filiya menoleh kearah Rakha

"....gue takut dia kenapa - Napa" ujar Rakha cemas

"Emang dia kenapa?" Tanya filiya terheran

"Kepala dia kebentur keras"

Filiya paham maksud Rakha, ia pun jadi memikirkan hal yang sama.

"Jangan nethink dulu" peringat filiya, ia menyenderkan kepalanya pada dinding

"Hm oke"

"Keluarga pasien?" Tanya dokter yang sudah keluar dari ruang IGD

"Kita temannya dok" ucap Rakha mewakili

"Baik silahkan masuk, mungkin sebentar lagi pasien akan sadar" jelas dokter itu

"Iya dok terimakasih"

Dokter pun meninggalkan Rakha dan filiya ke ruangannya, setelahnya mereka berdua masuk ke dalam.

Filiya meringis pelan melihat keadaan ran saat ini. Kepala dan tangan di perban, ia ingin menangis rasanya.

"Fi, gue keluar dulu" pamit Rakha sambil menepuk bahu filiya

"Ngapain?" Tanya filiya melirik Rakha

"Telfon kakak nya dulu" ucap Rakha

"Oke"

Setelah Rakha keluar ruangan, filiya menghampiri ran yang masih belum sadar.

"Cepet bangun ran" ucap filiya lirih

"Gue-udah ba-ngun"

Filiya melotot seketika mendengar suara ran yang tiba-tiba saja bangun.

"Sejak kapan Lo sadar?" Tanya filiya heran

Ran tersenyum tipis. "Waktu Lo ngomong tadi"

"ngagetin aja"

Fasha tertawa kecil melihat ekspresi filiya yang kesal.

"Sama siapa lo kesini?" Tanya ran dengan suara serak

"Sama--"

"Permisi"

Filiya dan ran langsung menoleh kearah sumber suara, seorang suster datang membawa nampan berisi makanan untuk ran.

"Terimakasih sus" ujar filiya

Suster itu mengangguk lalu tersenyum. "Di habiskan ya makanan nya, saya permisi dulu"

"Iya"

Filiya mengalihkan pandangannya kearah ran. "Makan dulu" suruh filiya

Ran refleks menutup mulutnya dengan satu tangan. "Engga mau"

"Oke kalau gitu"

Ran menatap bingung kearah filiya.

"Lo gak maksa gue buat makan gitu?" Tanya ran heran

"Buat apa juga!" Ucap filiya ketus

"Santai dong, orang lagi sakit gini" ucap ran cemberut

"Ulululu maap" filiya mengambil nampannya dan meletakkan mangkuknya di sebelah tangan ran

"Aww panas!!" Jerit ran

Girlstalker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang