9. Datang

2.7K 195 2
                                        

****

"Balas Budi?" Bingung Arif.

Nana masih terus membaca setiap arti tulisan ukiran itu di internet, sedangkan Arif masih terus melamun memikirkan maksudnya.

"Kayanya ini ukiran buatan tangan sendiri deh Rif, gue nggak nemu apa-apa soal ukirannya" ucap Nana.

"Mungkin ini pemberian dari teman-teman bapak"

Nana lalu mematikan laptopnya dan menutupnya. Ia lalu menatap Arif, banyak sekali hal yang tidak dapat ia mengerti tentang keluarga Arif.

"Rif..." panggil Nana.

"Apa?"

"Udah sore, kita lanjutin besok aja ya, lo harus istirahat"

"Tapi Na..." lirih Arif lemas.

"Gue tau ini penting, tapi ada yang lebih penting lagi selain ini, kak Gema Rif"

"Iya gue paham Na"

"Gue akan bantu lo terus, tapi lo nggak bisa terus terjebak dalam hal ini selamanya, lo punya kehidupan normal Rif yang perlu lo jalani" ujar Nana bijak.

Ucapan Nana memukul keras kepala Arif, semuanya yang dikatakan barusan benar. Mungkin saat ini Arif banyak sekali pertanyaan yang ingin segera ia selesaikan, tapi ia sadar tidak semudah itu.

"Oke, kita lanjutin besok" sahut Arif.

"Lusa deh Rif. Hehe" sangkal Nana.

"Kenapa?"

"Besok kita beda shif" ungkap Nana.

"Bukannya kita satu shif terus?" Bingung Arif

"Bang Roni udah minta gue tukeran shif dari minggu lalu, katanya dia mau ke nikahan adiknya"

"Terus lo besok masuk apa?" Tanya Arif.

"Besok gue shif dua, closingan gue"

Arif menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia menjadi bingung.

"Gue masuk pagi, terus lo sama siapa aja besok?" Tanya Arif lagi.

"Bertiga doang gue, bareng Bara sama Yudis, mana mereka suka lama closingannya"

Lagi-lagi Arif menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Duh, gue sendirian kalo gitu nyari infonya"

"Nggak usah Rif, lusa juga kita satu shif lagi, tar baru deh gue bisa temenin lo"

"Masa? Lo tukeran sehari doang?"

"Iyalah, males gue kalo harus bareng mereka"

"Bagus deh kalo gitu, kita bisa lanjutin nyari infonya"

"Lo besok pulang kerja mau langsung ke kak Gema Rif?" Tanya Nana.

"Iya, gue harus jagain dia terus"

"Yaudah, gue pulang kerja nemenin lo di rumah sakit ya"

"Nggak apa-apa emang Na?"

"Yaelah santai aja kali Rif, lo kaya baru kenal gue sehari dua hari aja"

"Oke kalo gitu"

Arif menatap jam dinding yang ada di dapur Nana, ternyata sudah mau magrib dan dia belum siap-siap untuk menginap di rumah sakit hari ini.

"Udah sore nih, gue balik dulu ya Na, mau ngambil baju buat nginep di rumah sakit" ungkap Arif.

"Oh oke Rif, kalo ada apa-apa hubungin gue aja ya"

KEJAWEN : jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang