6. Kemampuan Yang Tak di Inginkan

3K 201 5
                                    

****

Arif kembali ke rumah sakit tempat kakaknya di rawat. Dia merasa tidak enak, karena sudah merepotkan Nana semalaman untuk menjaga kakaknya.

"Rif, lo kemana aja, gue hubungin nggak aktif" panggil Nana, dia sudah menunggu Arif dari tadi malam.

"Iya maaf, tadi malem gue la..."

"Kakak lo udah sadar" Nana memotong pembicaraan Arif.

Tanpa berpikir panjang dia masuk ke dalam kamar kakaknya, untuk mengecek keadaannya.

"Kak, gimana keadaan lo?" Tanya Arif sangat khawatir.

"Kakak lo udah sadar dari tadi, cuma belom ngomong apa-apa" jelas Nana, dia pun sudah mencoba mengajak Gema bicara dan tetap saja tidak ada jawaban apapun.

Arif semakin khawatir, seburuk itu kah hal buruk yang menimpah kakaknya.

"Hmm" Gema akhirnya mengeluarkan suaranya, tapi tak ada kata yang terucap.

"Kenapa kak?"

"Hmm" Gema hanya bergumam tak berkata, tatapan matanya kosong.

"Gue panggilan dokter ya Rif buat ngecek kakak lo" Nana berinisiatif langsung pergi memanggil kan dokter.

"Kak lo kenapa bisa kaya gini?" Kekhawatiran Arif bertambah, kakaknya sebelum berbicara dari tadi.

Selalu suara berdeham yang dia keluarkan, seolah ingin berbicara tapi mulutnya tak sanggup bergerak.

Pranggg

Arif mengecek sumber suara itu, seperti sebuah nampan besi jatuh di sana. Mungkin saja itu suster yang sedang berjalan ke sini.

"Sebentar ya kak" ucap Arif lalu pergi keluar.

"Hmmm" 

"Nana..." panggil Arif memastikan, pagi hari di rumah sakit memang se sepi ini ya? Dimana pasien yang lainnya?.

Dari kejauhan terlihat seorang berdiri menatap Arif.

"Halo..?" Arif memanggilnya, mungkin saja itu orang yang membutuhkan bantuan

Perlahan dia berjalan ke samping, badannya berjalan tapi kepalanya tetap lurus menatap Arif.

Perlahan dia berjalan ke samping, badannya berjalan tapi kepalanya tetap lurus menatap Arif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arif menyipitkan kedua matanya, mencoba fokus melihat siapakah orang itu.

Uhukkk uhukkk

Suara batuk sangat keras terdengar dari kamar Gema. Arif yang hanya menengok sebentar karena suara batuk itu, sekejap orang yang di hadapannya sudah pergi.

"Siapa sih?"

Arif tak memperdulikannya lagi, dia segera pergi untuk menemui kakaknya kembali.

"Kak, kenapa?"

KEJAWEN : jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang