****
Hujan lebat turun malam ini, suhu dingin dengan cepat menusuk kulit Roni dan Yudis yang sedang tidur di ruang tamu. Selimut yang sedang dipakai saja tidak dapat melindungi mereka dari cuaca yang sangat dingin ini.
Bruk Bruk!
Terdengar suara keributan terjadi, hal itu membuat Roni terbangun dari tidurnya. Ia lalu duduk di kursi sambil mencoba mendengarkan lebih baik suara apa itu.
"Dis, Yudis..." panggil Roni pelan pada temannya itu yang masih tidur pulas.
Brakk!
Suara itu semakin keras, di tambah lagi dengan suara air hujan yang membuat bising atap rumah. Roni berdiri mencoba mencari sumber suara itu yang entah ada dimana, suaranya terdengar samar.
Cklek!
Ada sesuatu yang berusaha membuka pintu depan, untung saja pintu itu sedang di kunci jadi tidak ada yang bisa mencoba membuka pintunya.
Roni berjalan menuju pintu itu dan mengintip lewat kaca yang ada di samping, ia mencari dengan teliti siapa yang ada di luar sana, tapi hasilnya nihil dan diluar benar benar kosong.
Tok Tok Tok!!!
Ketukan keras baru saja terdengar di pintu, tepat di sebelah Roni yang sedang mengintip. Ia sangat terkejut mendengar ketukan keras itu, suasana rumah ini menjadi lebih dingin dan menyeramkan di malam hari.
Roni memberanikan dirinya untuk membuka pintu itu dan mencari siapa yang baru saja mengetuk pintu, tangannya sedikit bergetar saat membuka pintu karena ketakutan.
Ia melirik sedikit sebelum akhirnya membuka pintu itu lebar lebar. Hujan lebat dan angin kencang menyambut wajah Roni ketika membuka pintu itu, dan tetap tidak ada orang di sana. Siapa barusan?
Roni menarik napasnya dalam dalam agar menenangkan detak jantungnya yang cepat.
"Salah banget gue dateng ke sini"
"Bh...bangg..." itu suara Yudis, suaranya begitu lirih dan tertekan.
Roni segera menengok dan menatap Yudis yang sudah berdiri di dekat kursi sambil memegangi leher.
"Dis? Kenapa lo?"
Yudis melepaskan pelan tangannya, dari sana langsung keluar banyak sekali darah yang banyak. Membasahi badan Yudis, tubuhnya seketika lemas dan terjatuh ke kursi yang ada di samping.
"Ya ampun, Yudis lo kenapa?"
Roni segera berlari menghampiri temannya itu yang sudah sekarat, ia mencoba menahan darah yang keluar dari lehernya itu dengan menyumpalnya dengan kain.
"T...tolongggghh" rintih Yudis yang masih berusaha meminta tolong.
"I...iya tenang Dis tenang"
Cklek!
Ketakutan Roni kembali, ia baru saja mendengar suara pintu yang tertutup. Bukan karena angin kencang dari hujan, tapi suara itu terdengar rapih dan hati hati.
Tubuhnya mendadak merinding tak karuan, ia ingin sekali pergi dan berteriak dari sana sekarang juga.
"Mereka...ada di dalam ya Dis?" Tanya Roni lirih dengan pasrah.
"Selamat datang"
Prangg!!!
"Arghhhhhh!"
****
Nana tidak bisa benar benar tidur sebenarnya malam ini, suara gemuruh hujan menganggunya untuk tidur nyenyak. Air hujan yang turun mengenai atap rumah pun menjadi sangat riuh dan membuat Nana terjaga.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEJAWEN : jilid 1
Horror"Tidak ada yang benar-benar sendiri selama ini, cukup buka mata dan perhatikan dengan jelas" Arif, seseorang yang tak tau terlahir dari keluarga spesial. Suatu ketika dia harus menanggung semua masalah yang diperbuat keluarganya. Teror terus menerus...