****
Nana dan Yasmin berlari menuju dapur setelah mendengar suara ribut ribut di sana.
"Ada apa Rif?" Tanya Nana Khawatir.
"Nggak apa apa Na"
"Om Dafa kenapa mas? Berantem lagi?" Tanya Yasmin.
"Bukan, dia cuma lagi ngantuk aja" elak Arif. "Ayo kita ke ruang tamu"
"Duluan, gue mau ambil minum" suruh Nana pada Arif dan Yasmin.
Nana segera mengambil minuman yang ada di lemari es milik Arif untuk di bagikan pada teman temannya yang ada di ruang tamu.
"Nggak ada minuman yang berasa apa ya?" Keluh Nana.
Bugh!
"Ahmmm" Nana berdeham kaget mendengar sesuatu jatuh di belakangnya.
Ia berniat untuk menengok dan memastikan suara apa itu. Ketika ia menengok ternyata Nana melihat sebuah buku cukup besar ada di atas meja makan dengan posisi terbuka.
"Buku ini?" Heran Nana. Ia melirik kanan dan kiri untuk mencari siapa orang yang menaruh buku itu di meja makan.
"Rif! Nggak lucu"
Nana tidak menemukan siapa pun di sana, ia lalu memperhatikan buku itu dan membuka buka halaman perhalaman yang ada.
"Buku aneh, gara gara lo semuanya jadi semakin kacau"
Nana menutup buku itu kencang dan segera pergi dari dapur membawa air putih.
Saat Nana sudah ada di ruang tamu, seluruh temannya sedang asik mengobrol satu sama lain.
"Nggak lucu ya Rif lo naro itu buku di meja makan" decak Nana kesal sambil menaruh minuman.
"Kenapa deh lo?"
"Lumayan nakutin sih tapi itu nggak berhasil"
"Na lo ngomong apa? Gue nggak ngerti" jawab Arif yang tidak mengerti sama sekali.
"Itu buku yang kita temuin di rumah kak Gema ada di dapur, siapa lagi coba kalo bukan lo yang naro" kukuh Nana.
"Na gue dari tadi di sini, lagian juga itu buku ada di kamar gue"
Nana terdiam sejenak, dia tidak mungkin salah lihat. Sudah jelas ia juga menyentuh buku itu dan membacanya.
"Buku apa sih?" Tanya Roni bingung.
"Iya buku apa sih?" Sahut Yudis penasaran.
"Liat gih Dis cepet" perintah Roni, meskipun dia bukan lagi manager tapi Yudis masih terus menuruti perintah Roni.
"Oke oke bentar" ucap Yudis malas.
Mereka terus menatap Yudis pergi, tidak ada yang bicara sama sekali dan hanya terus memperhatikan Yudis pergi.
Beberapa saat kemudian Yudis datang sambil membawa sesuatu di belakangnya.
"Ada?" Tanya Nana antusias.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEJAWEN : jilid 1
Korku"Tidak ada yang benar-benar sendiri selama ini, cukup buka mata dan perhatikan dengan jelas" Arif, seseorang yang tak tau terlahir dari keluarga spesial. Suatu ketika dia harus menanggung semua masalah yang diperbuat keluarganya. Teror terus menerus...