Chaeyeon menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, ia melirik jamnya yang sudah menunjukkan pukul 23.50, hari ini terlalu banyak pasien ditambah ia masih dokter umum jadi banyak bertugas di UGD" Gimana kabar mereka ya..." Chaeyeon menatap fotonya bersama tiga sahabatnya.
Selama pindah, Chaeyeon memang belum pernah menghubungi mereka, yang pasti justru akan membuat mereka marah padanya karena tidak pernah memberi kabar.
Chaeyeon melempar pelan handponenya, ia beranjak untuk mengganti pakaiannnya lalu beristirahat.
.
." Chaeyeon bangun sayang" Kini nyonya kim tengah berusaha membangunkan Chaeyeon yang masih bergelut di tempat tidurnya.
" Lima menit lagi eoh" Ucap Chaeyeon masih dengan mata tertutup.
" Tidak ada lima menit lima menit, hari ini kami ada pertemuan dengan perusahaan LEE COMPANY, dan kamu harus ikut" Balasnya lalu menarik selimut milik Chaeyeon.
Mendengar nama perusahaan yang disebutkan seketika Chaeyeon langsung membuka matanya" LEE COMPANY?" Pekiknya, kini gadis itu sudah duduk dengan mata terbuka sempurna.
Nyonya Kim mengangguk" Iya, kenapa?"
Chaeyeon menggeleng" Tidak apa apa mom, hari ini Chaeyeon masih harus ke rumah sakit"
" Selalu seperti itu, setelah daddy pensiun kau yang akan mengambil alih perusahaan"
Perkataan ibunya barusan kembali membuat Chaeyeon melebarkan matanya" What?! Mom masih ada keluarga dari pihak Mom dan dad yang bisa meneruskan, kenapa harus Chaeyeon? Chaeyeon tidak berhak untuk itu"
Nyonya Kim menggeleng" Dari pihak mommy tidak ada yang mau meneruskan, mereka tidak da passion di bisnis, keluarga dari pihak daddy mereka semua sudah punya perusahaan masing masing dan kami semua sudah mendiskusikan ini, kalau kau yang akan mengambil alih"
Chaeyeon menggeleng" No mom, seperti ini saja sudah cukup bagi Chaeyeon"
Tiba tiba Tuan Sam masuk ke dalam kamar Chaeyeon" Daddy tidak terima penolakan, tidak perlu mengambil studi selanjutnya, setelah daddy pensiun kau yang akan mengambil posisi daddy"
Chaeyeon mengacak rambutnya pelan yang membuat kedua orangtuanya tertawa" Chaeyeon tidak akan sanggup mengurus perusahaan sebesar itu dad"
" Menurut daddy kepemimpinan kamu baik, kata temanmu kau sering membantu mereka jika sedang kesusahan, di bisnis kepemimpinan yang baiklah yang di perlukan urusan ide itu urusan belakangan, terlebih lagi di perusahaan sudah ada tim yang akan membantumu, jadi tidak usah khawatir"
Jika daddynya sudah begini maka beliau tidak bisa dibantah lagi, keputusannya sudah bulat dan tidak menerima penolakan.
" 2 minggu kedepan adalah hari jadi perusahaan, hari itu juga daddy akan memperkenalkan kamu sebagai penerus yang akan menggantikan daddy, tidak masalah jika kau masih ingin menjadi dokter, cukup beri sedikit perhatian untuk perusahaan maka itu sudah cukup"
" Ya sudah hari ini ke rumah sakitlah, tapi makan siang nanti kau harus ikut dan nanti akan daddy kirim lokasinya"
Chaeyeon mengannguk patuh, tuan Sam mengacak pelan rambut putrinya" Semangat!"
Chaeyeon mengangkat tangannya dengan jari yang terkepal" Fighting" Ucapnya lesu.
Mereka berdua pun keluar, baru saja Chaeyeon ingin merebahkan tubuhnya tapi suara nyonya Kim tiba tiba berteriak nyaring" CHAEYEON JANGAN TIDUR LAGI LANGSUNG MANDI"
.
.Jam sudah menujukkan pukul satu siang, dengan cepat Chaeyeon melepas jas dokternya lalu memperbaiki tatanan rambutnya, ia dengan cepat meraih dompet dan kunci mobil lalu berlari keluar.
" Dokter Arabella mau kemana kau!" Pekik salah satu temannya.
" Ada urusan!" Balas Chaeyeon sedikit berteriak, bisa bisa ia kena omel lagi jika sampai terlambat menemui orangtuanya.
Dengan cepat Chaeyeon menjalankan mobilnya menuju restaurant yang dikatakan daddnya yang bukan lain restaurant milik keluarga daddynya.
Setelah tiba, Chaeyeon mengambil topi yang ada di belakang lalu memakainya, ia tak ingin terlalu tampil mencolok ditambah orang orang sudah tau jika ia adalah anak angkat dari pasangan sukses itu.
Chaeyeon sedikit berlari dan melewati dua orang yang sedikit tidak asing, namun Chaeyeon tidak terlalu memperhatikan karena topinya sedikit menghalangi pandangannya.
Melihat Chaeyeon yang baru datang membuat kedua orangtuanya menatapnya" Terlambat lagi"
Chaeyeon melepas topinya lalu memperbaiki sedikit tatanan rambutnya" Aku sangat sibuk Mom, ini saja aku harus menyerahkan pasienku ke temanku"
Nyonya Kim menatap handplast ditangan Chaeyeon, ia lalu berpindah untuk duduk di samping putrinya. Ia mengambil tangan Chaeyeon, menyadari itu Chaeyeon segera menarik tangannya" Ahh ini tidak apa apa eomma, hanya luka kecil"
" Luka sekecil apapun, mommy tidak ingin melihatmu terluka nak"
Tuan Sam ikut pindah ke samping Chaeyeon" Kenapa bisa luka?"
" Tidak apa apa dad, tadi Chaeyeon ceroboh karena menjatuhkan cangkir dan saat di bersihkan malah tergores"
Tuan Sam memeluk lembut putrinya" Lain kali jangan ceroboh ya, tidak lihat apa mommymu ingin menangis hanya karena luka sekecil itu?" Ucapnya diselingi kekehan.
Chaeyeon tersenyum, ia beralih memeluk mommynya" Its okay mom, Chaeyeon tidak apa-apa, ahhh Chaeyeon jadi merasa bersalah karena membuat wanita tercinta Chaeyeon menangis"
.
.Tuan dan Nyonya Lee baru saja menyelesaika makan siang bersama pemilik perusahaan yang akan diajak kerja sama. Tapi saat mereka keluar, Nyonya Lee tidak sengaja melihat gadis mirip putrinya lewat, ia pun menghentika langkahnya" Ada apa sayang?" Tanya tuan Lee.
" Aku merasa aku melihat Chaeyeon, dia bilang akan ke Amerika kan? Bisa saja gadis bertopi dan berbaju biru tadi putri kita"
" Kau yakin?"
Nyonya Lee menggeleng" Aku tidak yakin, tapi aku merasa tadi itu benar benar Chaeyeon, kita masuk saja eoh" Bujuknya.
Tuan Lee mengangguk, mereka pun kembali ke dalam. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan gadis yang mirip putri mereka hingga pandangan mereka jatuh pada gadis yang baru saja melepas topinya. Gadis yang tadi nyonya Lee lihat.
" Di-dia, Chaeyeon kan?" Tunjuk nyonya Lee, ia menutup mulutnya terkejut.
Baru saja mereka ingin melangkah, pemilik perusahaan yang tadi mereka temui berpindah duduk di samping Chaeyeon. Hatinya sedikit sakit melihat ke akraban mereka, dan sangat terkejut ketika tuan San memeluk putrinya itu sayang.
Melihat putrinya tersenyum sangat bahagia membuat hatinya semakin sakit ditambah saat Chaeyeon memeluk nyonya Kim sayang, sejujurnya ia sangat jarang memeluk putrinya itu.
" Kita pulang" Tuan Lee mencoba menarik tangan istrinya.
" Dia Chaeyeon, aku harus menemuinya"
Tuan Lee semakin menarik tangan nyonya Lee, ia membawanya keluar lalu masuk ke dalam mobil" Dia bukan Chaeyeon"
" Kau tidak dengar tadi tuan Sam mengatakan jika punya putri bernama Arabella Hamilton? Dia bukan Lee Chaeyeon, hanya mirip"
Nyonya Lee menggeleng" Dia Chaeyeon, yang membuat kita kesusahan mencarinya karena dia sudah ganti identitas"
" Kalau begitu berarti dia sudah tidak ingin berurusan dengan keluarganya yang asli, dia sudah membenci kita"
" Kau menyerahkan putri kita pada mereka?!"
Tuan Lee mengalihkan pandangannya dan melihat keluarga yang sangat terlihat bahagia dengan putri mereka berada di tengah merangkul kedua orangtuanya" Dia sudah bahagia dengan keluarga barunya"
.
.
Tbc...
Makin kesini makin nggak jelas, mian yaaa yeoreobun, jangan lupa di vote🎊🎊🎊🎊
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSHYCO HUSBAND-HWANG HYUNJIN
FanfictionMenikah? menikah sih ada dalam kamusku tapi dijodohkan? itu sama sekali tidak ada dalam kamusku. apalagi dijodokan dengan pria bersifat ganda, di depan publik dia adalah sosok pria tampan dengan sifat manisnya yang ia tujukan kepada semua orang, tet...