" Eomma?"
Kening Chaeyeon berkerut kala melihat eommanya sedang duduk di kursi samping tempat tidur" Sudah bangun sayang, ini di minum dulu" Nyonya Lee dengan cekatan mengatur ranjang pasien agar Chaeyeon bisa bersandar dengan nyaman.
" Hyunjin dimana eomma?" Tanyanya.
" Ada urusan di kantor sayang, Hyunjin sudah lama meninggalkan kantor hingga pekerjaannya menumpuk dan harus dia selesaikan sekarang"
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan sosok gadis yang wajahnya sangat mirip dengan Chaeyeon" Chaeryeong-a" Panggil Chaeyeon" Kau datang?"
Chaeryeon berjalan mendekati kakaknya, ia lantas segera memeluk Chaeyeon" Eonni hiks mianhae"
" Chaeryeong-a, ada apa? Kau menangis?" Chaeyeon mengusap lembut punggung adik kesayangannya.
Nyonya Lee yang melihat itu juga tidak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh" Hiks seharusnya Chaeryeong yang ada di posisi eonni, sekarang eonni yang menanggung semuanya hanya gara gara permintaan bodoh Chaeryeong waktu itu"
" Sudah tidak apa apa, ini sudah takdir kakak Chaeryeong-a, kau tidak salah eoh..."
Chaeryeong semakin mengeratkan pelukannya, pundak Chaeyeon terasa basah karena tangisan adiknya itu" Maafkan Chaeryeong eonni..."
Chaeyeon mengangguk" Kau tidak pernah melakukan salah pada eonni, kenapa harus meminta maaf, gwaenchanayo jinjja"
Perlahan Chaeyeon melepaskan pelukannya lalu menatap adiknya yang kini masih sesegukan. Chaeyeon tersenyum lembut, bagaimana bisa dia marah dengan adiknya yang sangat cantik ini" Uljimaa..." Chaeyeon mengusap lembut pipi Chaeryeong.
" Eonni jadi merasa bersalah karena membuatmu menangis, shhh sudah hmmm"
" Eonni kenapa terus seperti ini hiks, kalau eonni mau menangis menangis saja hiks" Bukannya berhenti tangisan gadis itu semakin menjadi.
Setetes air mata meluncur begitu saja.
" Chaeyeon-a lihat eomma sayang" Pinta nona Lee.
" Eomma juga ingin meminta maaf atas semua yang sudah eomma lakukan padamu, eomma belum bisa menjadi orangtua yang baik buat Chaeyeon"
Chaeyeon menggeleng keras, ia mengusap lembut air mata ibunya" Aniya eomma, jangan seperti ini"
" Kau masih menyayangi kami kan nak?" Nyonya Lee menatap mata Chaeyeon sendu.
" Eomma, Chaeyeon tidak pernah membenci kalian, sudah jangan seperti ini" Pinta Chaeyeon, ia memeluk ibunya erat.
" Chaeyeon sangat menyayangi kalian..."
.
.Semenjak insiden itu, kehidupan Chaeyeon sudah bisa dikatakan berubah banyak. Dan Chaeyeon sengat senang, ia berpikir, mungkin inilah cara tuhan agar ia bisa kembali mendapatkan kasih sayang orangtuanya yang tak pernah pudar.
Chaeryeong juga semakin dekat dengan Chaeyeon, ia memutuskan meninggalkan kehidupannya di paris dan kembali bersama keluarganya, terutama sang kakak yang sudah berkorban banyak untuknya.
Setelah hampir sebulan lamanya, akhirnya ingatan itu perlahan mulai menghilang, meski dulu dulu tidak jarang Chaeyeon mengamuk karena melihat sosok halusinasinya.
Chaeyeon tersenyum ketika mendapati Hyunjin yang baru saja datang, beberapa waktu lalu akhirnya Chaeyeon sudah bisa pulang dan akan di kontrol di rumah" Capek?" Tanyanya lembut melihat penampilan acak acakan Hyunjin.
Hyunjin segera melepas jasnya dan berjalan menghampiri sang istri" Sudah makan malam?" Tanyanya.
Chaeyeon mengangguk, Hyunjin lantas membawa Chaeyeon ke pelukannya" Ahhh aku tidak menyangka kehidupanku akan berubah seperti ini karena kehadiranmu" Ia mengecup lembut pucuk kepala Chaeyeon.
" Jangan memikirkan hal lain lagi eoh, kita hanya perlu menatap ke depan dan menjalani takdir kita, tidak usah menengok ke belakang yang hanya akan membuatmu kembali mengingat masa lalu"
Chaeyeon mengangguk. Ia mengeratkan pelukannya" Aku mencintaimu" Celetuk Chaeyeon.
Hyunjin menarik Chaeyeon lalu menatapnya" Apa itu? Aku tidak dengar"
" Saranghae" Ucap Chaeyeon dengan senyum indahnya.
Hyunjin tersenyum malu" Kau mengangetkanku"
Chaeyeon terkekeh, baru sekali ini ia melihat sifat malu malu Hyunjin, ahhh lucu sekali suaminya ini" Apa ini sifat asli suami psikopatku?" Goda Chaeyeon.
" Heish aku bukan psikopat, ruang bawah tanah itu juga sudah aku rubah menjadi ruang baca yang indah" Protesnya.
" Keundae..."
" Wae?" Tanya Hyunjin penasaran.
Chaeyeon mendekatkan wajahnya ke telinga Hyunjin" Apa kau tidak takut ruang itu menjadi ruang angker? Secara kau dulu sering menyiksa orang di ruangan itu" Bisiknya yang berhasil membuat bulu kuduk Hyunjin merinding.
" Jangan seperti itu kau membuatku takut" Ucapnya lalu memeluk tubuh Chaeyeon erat.
Tiba tiba saja atmosfer di sekitar mereka berubah, Hyunjin perlahan menatap wajah Chaeyeon" Boleh aku melakukannya?" Tanyanya hati hati.
Jantung Chaeyeon berdetak sangat cepat, bagaimana tidak, Hyunjin untuk pertama kalinya meminta haknya sebagai suami, dan Chaeyeon tidak ingin disebut sebagai istri durhaka karena tidak memberikan hak atas dirinya pada Hyunjin.
Akhirnya Chaeyeon mengangguk dan membiarkan Hyunjin menguasainya.
Malam itu benar benar menjadi malam yang indah bagi keduanya, akhirnya setelah sekian lama Chaeyeon resmi menjadi milik Hyunjin seutuhnya.
" Aku sangat mencintaimu, tetap disampingku apapun yang terjadi..." Bisiknya di telinga Chaeyeon.
" Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, apapun yang terjadi..."
.
.
End...
Kali ini benar benar end
Terima kasih buat kalian yang sudah mengikuti cerita ini dari awal...
Maaf jika banyak kesalahan dalam kata, maaf jika endnnya kurang asik..
Sekali lagi terima kasih yeoreobunnnn
See u on next project...
InsyaAllah, next project aku akan jadiin Hangyul jadi pemeran utama cowok dan of course as always i just stay with Chaeyeon sebagai pemeran utama cewek....
감사합니다 .... 사랑해 친구😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSHYCO HUSBAND-HWANG HYUNJIN
ФанфикMenikah? menikah sih ada dalam kamusku tapi dijodohkan? itu sama sekali tidak ada dalam kamusku. apalagi dijodokan dengan pria bersifat ganda, di depan publik dia adalah sosok pria tampan dengan sifat manisnya yang ia tujukan kepada semua orang, tet...