Sebulan berlalu semenjak kejadian itu hubungan Chaeyeon dan Hyunjin semakin merenggang, mereka tidak pernah saling berkomunikasi walau hanya bertukar pesan. Meski tidak dipungkiri jika Hyunjin selalu berharap ia menerima pesan dari gadis itu.
Semua ini bukanlah Hyunjin yang menginginkan tetapi Chaeyeonlah yang semakin memperjauh jarak diantara keduanya, bukan tanpa sebab pulalah Chaeyeon melakukan itu, ia hanya tidak ingin semakin jatuh dengan perasaannya sendiri, Chaeyeon akui ia masih belum mencintai Hyunjin karena memang ia tidak pernah sama sekali berpacaran atau bahkan mencintai orang kecuali keluarganya. Tapi ia akui jika ia mulai menyukai pria itu.
Dan sepertinya tuhan benar benar berpihak padanya, kampusnya mengadakan beasiswa ke luar negeri dan Chaeyeon tidak menyianyiakan kesempatan itu. Ia mengikutinya walau ia pikir kesempatannya untuk lulus hanya 50% karena banyak pula teman temannya yang lebih pintar bersaing memperebutkan beasiswa itu.
Sekali lagi tuhan benar menyayanginya, dari sekian orang ia termasuk dalam line yang lulus dan akan melanjutkan studinya di luar negeri lebih tepatnya di Amerika. Chaeyeon sudah mendiskusikan ini dengan Mingyu dan pria itu hanya bisa berharap Chaeyeon sukses diluar sana.
Saat ini Chaeyeon sedang dalam perjalanan menuju rumahnya, butuh waktu lama hingga ia tiba di rumah besar nan mewah itu.
Setelah memakirkan mobil ia berjalan masuk ke dalam dan di sambut oleh para maid" Selamat datang kembali nona Chaeyeon"
Chaeyeon ikut menunduk" Eomma dan appa dimana?"
" Mereka ada di taman belakang nona"
Chaeyeon pun melangkahkan kakinya menuju taman belakang rumahnya. Dari jauh bisa Chaeyeon lihat jika orangtuanya itu sedang mendiskusikan sesuatu dengan posisi membelakanginya.
" Sebentar lagi kau pensiun, perusahaan akan di handle oleh siapa?" Tanya nyonya Lee yang membuat Chaeyeon menghentikan langkahnya.
" Bukankah kita sudah sepakat kalau perusahaan pusat akan di handle oleh Chaeryeong?, Chaeyeon kurang mengerti masalah bisnis, biarkan dia fokus dengan kedokterannya saja, lagipula study Chaeyeon masih sangat lama dan juga kita bisa menjadikannya direktur di anak perusahaan"
" Aku akan ke Amerika"
Keduanya sontak menoleh" Sedaritadi kau disitu?" Tanya nyonya Lee yang di balas anggukan oleh Chaeyeon.
" Aku kesini hanya sekadar memberitahu kalian jika aku akan ke Amerika untuk melanjutkan studiku" Chaeyeon mengambil tempat duduk di dekat orangtuanya.
" Oh ya, aku sama sekali tidak tertarik dengan bisnis mau kalian memberikan seluruh saham ke Chaeryeong pun aku tidak terlalu peduli" Ucapnya sebelum kembali berdiri untuk naik ke atas kamarnya.
" CHAEYEON!, dimana sopan santunmu!" Bentak tuan Lee.
Bukannya ingin durhaka, daripada berdebat dengan orangtuanya yang justru akan memicu perkelahian membuat Chaeyeon memilih tidak mengubris dan meneruskan langkahnya.
Setibanya di kamar, Chaeyeon mengunci kamar itu dan memasukkan banyak pakaian ke dalam koper.
Ia memandang sejenak kamar yang menemaninya hampir 23 tahun.
Ia menyeret kopernya dan menuju lift, tidak mungkin kan ia akan membawa koper yang sangat berat itu melalui tangga.
Setibanya di bawah, ia kembali di semprot kata tajam oleh ayahnya sendiri" Kenapa kau sangat kurang ajar? Tidak seperti Chaeyeon yang sangat menghargai orangtuanya, kau seperti bukan seorang anak saja"
Chaeyeon menghela nafas panjang" Memang kalian pernah menganggapku sebagai seorang anak? Sedari kecil kalian terus mengatakan bahwa Chaeryeong lebih baik, lebih sopan, lebih pintar dariku. Memang aku akui aku bodoh eomma appa"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSHYCO HUSBAND-HWANG HYUNJIN
FanfictionMenikah? menikah sih ada dalam kamusku tapi dijodohkan? itu sama sekali tidak ada dalam kamusku. apalagi dijodokan dengan pria bersifat ganda, di depan publik dia adalah sosok pria tampan dengan sifat manisnya yang ia tujukan kepada semua orang, tet...