Chaeyeon berdiri menatap dirinya di depan cermin toilet, semalam ia kembali di serang rasa sakit itu pada saat buah hatinya baru saja tiba, dokter mulai menyarankan untuk memulai kemoterapi.
Tangan Chaeyeon bergerak menyentuh wajahnya yang tirus, bawah matanya yang berwarna gelap, lalu menuju rambutnya dan menyisirnya pelan menggunakan tangan.
Ia menatap tangannya yang terdapat banyak helai rambut yang rontok walau hanya sentuhan pelan.
Helaan nafas kasar keluar dari bibir Chaeyeon, ia tertunduk tidak ingin lagi melihat wajahnya di cermin itu, wajah yang menurutnya mengerikan bak Monster.
Grep
Tanpa Chaeyeon sadari, sedari tadi ada seseorang yang terus memperhatikan gerak gerik wanita itu, orang itu kini merengkuh tubuh wanitanya itu dari belakang.
Ia mengecup lembut pucuk kepala Chaeyeon seraya mengelus lembut lengan wanitanya itu. Matanya melirik ke arah wastafel yang dimana terdapat banyak helaian rambut.
" Sayang~"
Hati Hyunjin serasa ditusuk ribuan jerami kala mendengar isakan keras keluar dari bibir istrinya, ini pertama kalinya Chaeyeon menangis setelah cukup lama di rumah sakit.
Tubuh Chaeyeon bergetar hebat karena tidak dapat menghentikan tangisannya" A-apa aku bisa se-sembuh?"
"Hiks A-aku masih i-ingin bersama mu Hyunjin-a, a-aku masih ingin be-bersama gembul kita"
Hyunjin membalikkan tubuh Chaeyeon dan mengangkat nya hingga terduduk diatas meja wastafel, Hyunjin meraih tangan Chaeyeon dan mengecupnya lama hingga terasa cairan lembut membasahi tangan Chaeyeon.
Ia merasa tidak berguna, sampai saat ini ia belum bisa menemukan pendonor untuk Chaeyeon, semakin hari, kesehatan istrinya itu semakin menurun, meskipun mulai besok Chaeyeon akan memulai kemoterapi, tapi dokter mengatakan jika kemoterapi tidak bisa menjadi harapan untuk sembuh, ibaratnya kemoterapi hanya sebuah cara untuk menunda penyebaran sel kanker.
Hyunjin berdiri tegak, bodoh, seharusnya ia bisa tampak kuat di saat seperti ini, Chaeyeon butuh penopang untuk berdiri" Chaeyeon-a, bagaimana pun caranya, kami akan segera mencari pendonor untukmu, kau akan sembuh eoh, jadi kumohon bertahanlah sedikit lebih lama"
" Cha, disini dingin, kita keluar ya?"
Dengan lembut Hyunjin menggendong tubuh Chaeyeon yang benar benar terasa ringan, Chaeyeon benar benar kehilangan banyak berat badannya, nafsu makannya menghilang, ia mengatakan setiap makanan yang masuk ke mulutnya benar benar terasa tidak enak.
" Boleh aku keluar? Aku bosan"
Kening Hyunjin mengernyit, ia terlebih dahulu mendudukkan Chaeyeon di kursi roda.
Setelah itu Hyunjin mengambil selimut untuk menutupi sebagian tubuh Chaeyeon agar istrinya itu tidak kedinginan.
Hyunjin mulai mendorong kursi rodanya, mereka menuju ke lantai bawah untuk ke taman rumah sakit yang asri dan bersih.
Pertama kali Chaeyeon menghirup udara segar ini, ia merasa bebas, sinar matahari yang menerpa wajahnya terasa hangat.
Ia mencoba berdiri, dengan sigap Hyunjin membantunya berdiri, Hyunjin merangkul tubuh Chaeyeon agar tubuhnya bisa sebagai penopang bagi Chaeyeon untuk berjalan.
Mereka berjalan layaknya sedang berkencan, berbeda dengan Chaeyeon yang terlihat bahagia, Hyunjin justru terlihat gelisah takut jika Chaeyeon jatuh.
Mereka berdua kini duduk di sebuah bangku, Chaeyeon menyandarkan kepalanya di bahu lebar Hyunjin" Kau tau? Aku sangat mencintaimu" Ucap Chaeyeon di sela sela sakit kepalanya.
" Aku tau" Jawab Hyunjin seadanya, ia tidak mampu menatap wajah Chaeyeon, air matanya tiba tiba saja meluncur entah kenapa.
" Hyunjin-a, kita tidak bisa menjamin umur, aku saat ini benar-benar tidak kuat lagi—" Chaeyeon meraih tangan Hyunjin lalu menggenggamnya erat.
"—carilah wanita yang bisa menerima mu dan gembulku dengan sepenuh hati, bisa merawat kalian dengan baik, sampai saat ini aku sudah sangat bahagia memiliki kalian dihidupku walau tidak lama, selamanya—" Suara Chaeyeon melemah" Aku akan ada dihati kalian"
Hyunjin menegang kala tangan Chaeyeon yang tadi menggenggamnya tidak bergerak lagi.
" Chaey, kamu tidur sayang?" Hyunjin tidak bisa menahan tangisnya.
" Disini pasti dingin ya, kita masuk ya? Nggak usah bangun dulu, istirahat aja dulu tapi janji jangan tinggalin aku ya" Racau Hyunjin.
Tempat itu menjadi saksi bagaimana akhir kisah dari mereka, perjalanan cinta yang cukup sulit kini harus berakhir, walau kebahagiaan hanya sementara, tapi tetap membekas sampai kapanpun, terima kasih wanita hebat, karena telah menjadi sosok yang tidak pernah menyerah dalam menghadapi apapun.
End
.
.GAK TAU LAGI MO GIMANA, MAKASIH BUAT KALIAN YANG UDAH PANTENGIN CERITA YANG MASIH PENUH DENGAN KEKURANGAN INI, AKHIRNYA BISA FOKUS JUGA SAMA CERITA LAIN YANG NGANGGUR..
SEE YOUUUUUUUU
BONUS PICT🎃🎃🎃
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSHYCO HUSBAND-HWANG HYUNJIN
FanfictionMenikah? menikah sih ada dalam kamusku tapi dijodohkan? itu sama sekali tidak ada dalam kamusku. apalagi dijodokan dengan pria bersifat ganda, di depan publik dia adalah sosok pria tampan dengan sifat manisnya yang ia tujukan kepada semua orang, tet...