ANYYEONG PARA READERS TERCINTAHHH...
APA KABAR? SEMOGA SELALU DALAM LINDUNGAN TUHAN YAAA...
MAKASIH BUAT VOMENT KALIAN...
25 VOTE YAA BUAT NEXT CHAP...
BIAR AUTHOR TAMBAH SEMANGAT NGETIKNYA....
HAPPY READING....
.
." Hyunjin-a jigeum ottokhae" Tanya Chaeyeon panik.
Setelah mandi tadi, Chaeyeon pikir orangtua mereka berdua sudah pulang, tapi ternyata mereka semua masih asyik bercerita di lantai bawah. Bahkan pakaian yang saat ini Chaeyeon pakai adalah baju Hyunjin yang terlihat kebesaran di tubuh kecilnya.
" Diamlah dulu aku juga sedang memikirkan bagaimana agar mereka cepat pulang" Ucap Hyunjin kesal.
Hyunjin berjalan kesana kemari dengan Chaeyeon yang mengikutinya.
3 menit berlalu tapi Hyunjin belum juga mendapat ide.
Chaeyeon yang merasa panik dan kesal di waktu bersamaan menjatuhkan dirinya di kasur empuk milik Hyunjin" Wahh kasurmu lebih empuk di banding kasur punyaku" Ucapnnya sambil bermain kecil di kasur Hyunjin.
Hyunjin yang mendengar itu pun merasa gemas, ingin rasanya ia memasukkan wanita ini di karung lalu di masukkan ke dalam lemari" Ya! Kau masih bisa berpikir seperti disaat genting begini?"
" Lalu aku harus apa? Sedari tadi kau hanya terus bolak balik kesan kemari tapi tidak mendapat ide apapun"
Diak sejenak, seketika wajah kesal Chaeyeon hilang berganti dengan wajah sumringah" Aku punya rencana"
Chaeyeon menyuruh Hyunjin mendekatkan telinganya, kemudian ia membisikkan sesuatu di telinga Hyunjin.
Hyunjin melotot mendengar ide Chaeyeon" Mw-mwo! Ya! Apa kau tidak ada rencana lain?"
" Eobseo, kecuali kau punya ide lain? Tapi sepertinya kau pun tidak punya ide sama sekali, mau tidak mau kita harus melakukannya atau bisa berdampak buruk bagi kita berdua kalau sampai mereka tahu kita pisah kamar"
Hyunjin mengacak rambutnya frustasi, bagaimana bisa gadis di depannya ini punya ide gila seperti itu.
Hyunjin terkejut ketika tangan Chaeyeon berada di kepalanya" Jangan merusak rambutmu, itu justru akan membuat mereka berpikir tidak-tidak"
Setelah selesai dengan rambut Hyunjin, Chaeyeon mengambil tangan pria itu lalu melingkarkannya di bahunya.
" Ayo kita keluar"
Mereka berdua pun keluar dari kamar Hyunjin, jangan tanyakan bagaimana malunya mereka berdua saat orangtua mereka menggoda Chaeyeon dan Hyunjin.
" Woahhh kalian lama juga ya di kamar mandi, dan lihat itu, Chaeyeon memakai baju Hyunjin? Seperinya Hyunjin menuruti apa yang ku katakan tadi" Goda tuan Hwang. Jangan lupa dengan dua ibu itu yang menjerit bahagia melihat anak mereka.
" Ahhh appa sudah tidak sabar menunggu cucu dari kalian" Kali ini tuan Lee lah yang berbicara.
Tanpa memedulikan ucapan orangtua mereka Hyunjin membawa Chaeyeon menuju dapur, disana ada terlihat para pekerja Hyunjin yang sedang memasak untuk persiapan makan malam.
" Ahjumma, kenapa memasak sangat banyak?" Tanya Chaeyeon.
" Orangtua nak Chaeyeon dan tuan Hyunjin akan makan malam disini"
" Kalian boleh pergi" Ucap Hyunjin dingin.
" Aw!" Hyunjin meringis kesakitan ketima Chaeyeon mencubit perutnya.
" Jangan terlalu dingin pada mereka, kau ini sudah bertahun-tahun bersama mereka tapi masih saja bersikap kejam, hilangkam sifat burukmu yang satu ini"
Hyunjin tidak peduli dengan apa yang di katakan dengan gadis di depannya ini, mendengar suara langkah mendekat membuat Hyunjin membalikkan tubuh Chaeyeon lalu dengan santai mendaratkan bibirnya beberapa cm di atas bibir Chaeyeon.
Mereka tidak berciuman tapi NYARIS berciuman, Hyunjin memejamkan matanya dan menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri agar terlihat seperti mereka berciuman sungguhan.
Pekerja Hyunjin yang ada disitu pun langsung pergi, ibu Hyunjin yang pertama melihat mereka berdua lantas tersenyum bahagia, yang tadinya ia ingin memeriksa masakan yang di kerjakan pekerja Hyunjin mengurungkan niatnya.
Ia berlari kecil ke tempat suami dan besannya lalu mengajak mereka ke dapur.
Mereka semua menatap bahagia meliahat adegan di depannya" Sepertinya mereka butuh privasi, lebih baik kita pulang dan menunda makan malamnya dulu, besok kita bisa kembali" Ucap tuan Lee yang di angguki oleh mereka semua.
Mereka berdua pun berbalik untuk meninggalkan pasangan itu, tapi sebelum benar-benar pergi ayah Hyunjin berteriak" JANGAN LUPA MATIKAN KOMPORNYA! JANGAN SAMPAI KALIAN MEMBAKAR RUMAH INI KARENA TERLALU ASYIK BERCIUMAN"
Mendengar teriakan sang mertua, Chaeyeon menjauh lalu mematikan kompornya.
Setelah merasa orangtua mereka sudah pulang, Hyunjin tersenyum menatap Chaeyeon" Ide mu ternyata sangat bagus"
Chaeyeon mengibaskan rambut panjangnya sambil berlagak sombong" Oh tentu saja, saat mendapat ide itu aku tidak peduli jika kau akan beranggapan aku ini adalah wanita mesum, yang terpenting adalah mereka cepat pulang dan kita tidak ketahuan"
Hyunjin menatap Chaeyeon dengan pandangan yang sulit di artikan, ada apa dengannya? Mengapa ia merasa sangat bahagia melihat tingkah wanita di hadapannya ini? Mengapa ia harus terjebak di situasi seperti ini? Dan.... Mengapa baru sekarang ia dekat dengan wanita bernama Chaeyeon ini?.
" Kenapa kau mau berteman dengan pria sepertiku?" Tanya Hyunjin tanpa sadar.
Chaeyeon menatap Hyunjin tepat di matanya" Karena aku mau, sedari kecil kita sudah kenal tapi tidak pernah bertegur sapa bahkan sekalipun, hingga akhirnya kita berdua terjebak di dalam pernikahan yang tidak kita inginkan, aku merasa ini semua sudah dirancang oleh tuhan sebaik mungkin. Agar aku bisa mengenal pria aneh yang kejam tapi menyenangkan sepertimu"
" Aku tidak tau alasan mu menjadi kejam seperti ini, awalnya aku menangisi nasibku karena di persatukan dengan pria kejam sepertimu. Tapi semakin lama aku bersamamu aku merasa sifat kejammu menghilang dan berganti dengan perlakuan manis yang secara tidak sadar kau tujukan padaku, walau sedikit menyebalkan sih" Chaeyeon terkekeh di akhir kalimat.
" Aku harap setelah satu tahun nanti, kita masih tetap bisa berteman. Kita akan kembali ke jalan kita masing-masing, dan kau akan menikah dengan kekasihmu, tapi jangan lupa untuk meluangkan sedikit waktu dengan temanmu yang satu ini"
Hyunjin merasa tidak terima dengan ucapan Chaeyeon barusan. Tapi kalimat terakhir Chaeyeon benar-benar berhasil menohok hatinya.
" Aku harap kita tidak jatuh cinta satu sama lain, tenang saja aku bukan tipe wanita yang jika di perlakukan manis oleh pria akan langsung baper, lagi pula aku cukup handal menempatkan sesuatu khusus pada tempatnya. Seperti kau, kau akan tetap berada pada tempat khusus sebagai teman dan aku akan menempatkan pria yang entah siapa yang akan mengisi hati ku nanti di tempat yang sangat spesial pula. Jaga hatimu untuk perempuan yang kau cintai, jangan sampai hati itu goyah. Aku berharap kalian akan hidup bahagia karena aku akan ikut bahagia jika temanku bahagia"
Chaeyeon menepuk pelan pundak Hyunjin" Maafkan temanmu yang sudah berbicara panjang lebar dan tidak jelas ini"
Hyunjin belum melepas pandangannya dari wanita di hadapannya ini, bahkan saat tubuh kecil itu menjauh darinya. Hingga ucapan Chaeyeon selanjutnya membuat Hyunjin tertarik untuk mengisi banyak kebahagiaan dalam kurun waktu setahun dengan perempuan itu.
" Mau membantuku memasak?" Tawar Chaeyeon dengan senyum indahnya sambil memegang spatula dan juga pisau di kedua tangannya.
.
.
TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSHYCO HUSBAND-HWANG HYUNJIN
FanficMenikah? menikah sih ada dalam kamusku tapi dijodohkan? itu sama sekali tidak ada dalam kamusku. apalagi dijodokan dengan pria bersifat ganda, di depan publik dia adalah sosok pria tampan dengan sifat manisnya yang ia tujukan kepada semua orang, tet...