Hyunjin mengecup lama punggung tangan Chaeyeon yang basah keringat, Hasil darah sudah keluar dan Chaeyeon dinyatakan positif mengidap leukimia, Hyunjin menatap lekat wajah istrinya dan tanpa sadar air mata mengalir dari kelopak matanya.
Perlahan mata yang tadinya tertutup itu terbuka karena merasa terusik. Menyadari Chaeyeon yang sudah bangun membuat Hyunjin dengan cepat menghapus air matanya, ia menampilkan senyum terbaiknya.
" Kau terganggu sayang? Maaf ya, aku tadi sedikit lama di kantor jadi baru bisa datang sekarang"
" Gembulku mana? Aku ingin bertemu dengannya, dia meminum air susu ku kan? Jangan dikasih susu formula ya? Persiapan susu ku banyak di kulkas, Tolong suruh Chaeryeong mengambilnya di rumah kita" Ucap Chaeyeon dengan suara parau.
" Chaeyeon jebal~" Hyunjin tidak bisa membendung air matanya, kepalanya tertunduk dengan bahu yang terguncang karena menangis.
" Kenapa kau terus membuatku tersiksa! Wae Chaeyeon-a!" Ucap Hyunjin frustasi.
Chaeyeon mengaitkan jemarinya dengan jemari Hyunjin, ia menatap lekat tangan yang saling bertautan itu" Uljima~ aku benar benar baik baik saja"
Hyunjin hanya bisa menunduk menumpahkan air matanya, ia memang cengeng, ia tidak sekuat apa yang orang lain lihat, dan sisi terlemah Hyunjin adalah melihat Chaeyeon kembali terluka, setiap melihat Chaeyeon ia merasa hanya ingin menangis saja.
" Hyunjin-a, apapun yang terjadi denganku kau tetap harus kuat, ingat ada bayi kita yang harus kau jaga, aku akan mengizinkanmu me-"
" Geumanhae!" Bentak Hyunjin.
" Berhenti berbicara omong kosong sayang kumohon~, seharusnya kau terus mengatakan padaku kalau kau akan melawan penyakit sialan itu dan sembuh! Berhenti mengatakan hal seolah kau meminta hal terakhir padaku! Kau akan sembuh, kalau perlu aku akan memberikan sum sum tulang belakang ku padamu, aku rela mengorbankan nyawa ku sendiri, gembul kita lebih membutuhkan mu dibandingkan aku"
Chaeyeon terdiam, ia tersadar, seharusnya ia semangat melawan penyakit ganas ini, bukannya meneyerah dan membiarkan semuanya mengalir tanpa ada usaha dari dirinya untuk bisa sembuh.
Ceklek
Betapa bahagianya Chaeyeon ketika melihat siapa yang masuk, ada orangtua Chaeyeon serta bayi tampan di gendongannya.
Bayi itu bertepuk tangan keras saat melihat sang ibu di depannya, terlihat jelas bahwa bayi itu sangat bahagia melihat sang ibu.
Chaeyeon mengarahkan tangannya meminta bayi itu ke gendongannya.
" Kamu kuat pangku dia nak?" Tanya ibu Hyunjin.
" Ne eomma" Chaeyeon mengangguk meyakinkan, akhirnya bayi itu jatuh juga ke pelukan Chaeyeon.
Tanpa disadari, air mata Chaeyeon jatuh, betapa menyesalnya ia jika harus meninggalkan bayinya ini yang belum cukup satu tahun. Ia tidak bisa membayangkan melihat bayinya ini tumbuh tanpa dirinya.
Chaeyeon terus menghujani kecupan di kepala putranya itu, wangi bayi yang selalu Chaeyeon rindukan, wangi yang menghiasi rumah mereka, dan betapa tersiksanya ia ketika beberapa hari ini tidak bisa menghirup bau menenangkan itu.
Ibu Chaeyeon tidak bisa menahan tangisnya melihat pemandangan di hadapannya, ia bersyukur Chaeyeon tumbuh menjadi putri yang kuat dan berhasil menjadi ibu yang sesungguhnya, ibu yang selalu menemani putranya, memberikan perhatian besar, dan juga kasih sayang tiada tara.
" Bantu eomma sembuh ya nak, eomma masih mau melihatmu tumbuh, kalau diizinkan eomma ingin melihatmu terus bahkan sampai kau juga menikah~"
" CHAEYEON!-"
.
.TBC....
ASSALAMUALAIKUM GAISEU SEMUA, ITS BEEN A LONG TIME YAK, SEBENARNYA BELUM SIAP UPDATE SIH, TAPI YA SEADANY AJA YAK, MENGOBATI KERINDUAN KALIAN DENGAN PASANGAN INI...
SEE U IN NEXT CHAPTER!!!
SALAM DARI EONNI CANTIK ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSHYCO HUSBAND-HWANG HYUNJIN
FanfictionMenikah? menikah sih ada dalam kamusku tapi dijodohkan? itu sama sekali tidak ada dalam kamusku. apalagi dijodokan dengan pria bersifat ganda, di depan publik dia adalah sosok pria tampan dengan sifat manisnya yang ia tujukan kepada semua orang, tet...