𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐃𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧 ★『 𝐁𝐍𝐇𝐀 』

十三 ❛ In Their own quirky ways ❛

Dunia menjadi dipenuhi oleh orang-orang berkekuatan super, dan hampir 80% populasi dunia saat ini memiliki kekuatannya sendiri-sendiri.

Didunia yang dipenuhi kekacauan ini, profesi yang diimpikan semua orang telah menjadi incaran.

Pahlawan penegak keadilan bertarung melawan para penjahat dan menyelamatkan orang-orang dari kejahatan.
___________________________________

[Opening]

___________________________________

{ Previously on BNHA }

"Midoriya, Akamine"

Yang terpanggil namanya langsung menoleh kearah si pemuda surai dwi-warna.

"Aku akan mengalahkan kalian"

Midoriya terkejut dengan dwi-warna ini yang langsung to the point sedangkan Akamine hanya bisa menutup mulut dan hanyut dalam pikirannya.

"Para murid dari kelas lain berjuang untuk mencapai posisi puncak!"

Akamine menoleh kearah Midoriya yang berada sedikit kedepan dari tempatnya berinjak.

"Aku tidak boleh tertinggal. Aku juga akan berjuang sebisaku. Tidak, kami berdua", Midoriya memberikan tatapan serius pada Todoroki.

Akamine menyilangkan tangannya didepan dada sambil menghembuskan nafas berat.
___________________________________

【In Their own quirky ways】

"Pertandingan penyisihan kelas 1 Festival olahraga U.A dimulai! pertandingan pertamanya adalah obsacle race!

Ini adalah pertandingan yang akan terus berlanjut selama kau masih berada didalam jalur!", Seru Present Mic sambil menyibaskan tangannya yang hampir mengenai kepala Aizawa-sensei. Untung saja wali kelas 1-A ini cepat menghindar.

"Hei", Sahut Aizawa-sensei.

Present Mic tidak menghiraukan sahutan si rekan kerjanya."Jalannya pertandingan ini akan diliputi oleh kamera robot disegala sudut!"

"Kau tak butuh bantuanku,'kan?", Terkacangi.

"Ya, ya, ya-"

Akamine menghambat suara Present Mic yang menggelegar ditelinganya.
'Menyusahkan aja..tidak dikelas, di Festival masih nyaring aja tu suara..'

"Akankah para generasi muda yang bercita-cita menjadi pahlawan ini dapat melewati para robo inferno?!"

'Cih, masuk lagi tu suara..'

Akamine mundur beberapa langkah dari tempat semulanya dan berlari secepat mungkin. Saat robotnya sudah mematung, ia langsung berlari pergi. 'Semoga perkiraanku benar..'

"Dia berhasil menghentikan mereka!"

"Ayo kita lari disela-sela kaki robot itu!"

"Jangan", Teriak Todoroki.

"Aku membekukan mereka saat mereka kehilangan keseimbangan. Mereka akan jatuh", Peringatan yang sama sekali tidak berguna.

Akamine berlari mengekori Todoroki sambil meletakkan tangannya disisi mulut. "Hati-hati! ada satu robot yang akan jatuh!"