Special Chapter [Bakugou Edition]

447 50 8
                                        

Suara gemuruh keras terdengar dari luar. Akamine melihat keluar jendela dan memandang langit yang berwarna abu pekat. "Hari ini hujan ya, laporan cuacanya berbohong.", Kata Akamine dengan muka masam.

Namanya juga manusia, pasti akan membuat kesalahan bagaimana pun itu caranya.

"Hikari dan yang lain sudah pergi. Teganya mereka tidak membangunkanku..", Gumam Akamine kesal.

✧══════•❁❀❁•══════✧

Berpuluh-puluh menit yang lalu

"NEKO, BANGUN OI, NEKO, NEKO NANTI TELAT. LANGIT MENDUNG OI NEKO. KEPARAT.", Teriak Chiari dengan suara sekeras toa masjid.

"Kamegai.. kau akan membuat para tetangga komplen.", Kata Mizuki sedikit gemetaran.

"BOCAH SIALAN INI TIDAK MAU BANGUN. APA YANG SEDANG IA MIMPIKAN SEBENARNYA.", Teriak Chiari yang mengguncang tubuh Akamine berharap sang gadis bangun namun hasilnya nihil.

"Sudahlah, tinggalkan saja. Jika dia tidak datang kita beritahu aizawa-sensei dia sedang sakit karena akhir-akhir ini juga sering hujan.", Kata Shiroyaki yang melipat kedua tangannya didepan dada.

"KAU BERANI BERBOHONG KEPADA AIZAWA-SENSEI?! Bagaimana kalau dia tau?", Tanya Mizuki kaget.

"Dia tidak akan tahu. Neko juga sudah terlihat seperti tidak ada kehidupan jadi mudah melihat dirinya seperti orang tak bernyawa.", Jawab Shiroyaki terkekeh sedikit.

"Tsk, yasudahlah kita biarkan saja dia. Ayo kita pergi, sebentar lagi hujan dan kereta akan berangkat.", Kata Chiari yang langsung bergegas.

Shiroyaki dan Mizuki mengangguk kepala mereka dan langsung pergi keluar rumah meninggalkan Akamine terlelap dalam mimpinya.

✧══════•❁❀❁•══════✧

Akamine mengambil jaket merahnya lalu mematikan alat elektronik dirumah sebelum pergi.

Ia kemudian berjalan kearah pintu dan membukanya, tak disangka didepan pintu ada sesosok makhluk yang tinggi berdiri didepan matanya.

"SETAN!", Teriak Akamine yang langsung terjatuh ke lantai sembari komat-kamit membaca doa didalam hati.

"APA-APAAN KAU MEMANGGIL KU SETAN!", Teriak makhluk tersebut yang suaranya tidak asing lagi ditelinga Akamine.

Si surai hitam pun mulai tenang, "Katsuki?", Tanyanya mendongakkan kepalanya.

Dihadapannya berdiri sang surai blonde ash dengan model rambut durian dan juga payung berwarna hitam diatas kepalanya.

Akamine terdiam di lantai sembari menatap Bakugo dengan tatapan bingung. "Apa kau akan diam terus disitu bodoh? Cepatnya diluar dingin atau ku ledakkan rumahmu.", Kata Bakugo yang membuat percikan ditangannya.

"OI, HENTIKAN ITU!", Seru Akamine yang langsung berdiri. Tindakannya membuat Bakugo berhenti mengeluarkan cipratan ledakan dari tangannya.

"Apa yang kau lakukan disini Katsuki, seharusnya kau sudah berada disekolah.", Kata Akamine. "Jika kau mencari teman-temanku mereka sudah pergi.", Lanjutnya.

Bakugo menatap sinis kearah Akamine, "Aku datang kesini untuk menjemputmu bodoh.", Katanya.

Akamine terdiam.

Tunggu dulu.

Dia bilang apa tadi?

"Aku datang kesini untuk menjemputmu bodoh."

Ini mimpi? Ini mimpikan, pasti dia masih tertidur.

Akamine pun dengan sigap menampar dirinya sendiri.

𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐃𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧 ★『 𝐁𝐍𝐇𝐀 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang