✧。Previously on BnHA ✧。
"Tanpa menggunakan quirk ayahku.. tidak.. Aku menolaknya dengan menjadi nomor satu tanpa menggunakannya"
Perkataan Todoroki yang bergema dikepala Akamine membuat amarah si gadis remaja makin menaik setiap kali kata-kata tersebut terulang-ulang kembali.
"Kau ingin menjadi pahlawan dengan setengah kekuatanmu?! Kau masih belum melukaiku sedikitpun!", Akamine berlari kearah di dwi-warna, "Serang aku dengan seluruh kekuatanmu!"
Si surai hitam terus menerus menonjok Todoroki dengan tangan kosong.
Todoroki yang terkena serangan kali lipat itu termundur hampir tak mampu mengatur keseimbangannya lagi.
"Kenapa kau sampai melakukan ini..?", Tanyanya lemas.
"Itu karena aku ingin mewujudkan harapanku sendiri. Menjadi pahlawan keren! Itulah impianku!", Jawab Akamine.
Seketika tatapan Akamine berubah menjadi tatapan sangar hingga maniknya berubah warna menjadi merah.
Si dwi-warna yang baru saja bangun langsung diterjang Akamine bagaikan singa yang melihat daging segar dihadapannya.
"Aku akan menolak..kekuatan ayahku..!", Ujar Todoroki yang kembali bangkit lagi.
"Itu adalah kekuatanmu, bukan?!"
Beberapa menit sudah berlalu dan Akamine terus menerus mencoba membuat Todoroki menggunakan sisi kirinya.
Tak disangka-sangka amarah yang Akamine keluarkan membuat si dwi-warna menggunakan sisi kiri yang dibenci olehnya.
"Aku juga..ingin menjadi pahlawan..!"
Kedua peserta saling menyerang secara bersamaan. Cementoss dan Midnight berusaha menghentikan mereka berdua dengan gas tidur dan benteng buatan Cementoss.
"Akamine..Terima kasih"
Kedua prohero yang rencananya menghentikan malah dibuat gagal karena benteng tersebut tidak membuat mereka berhenti menyerang.
Benteng yang menjadi pemisah kedua kontestan tersebut hancur berserakan.
Terlihat diarena pertempuran Todoroki termundur keluar arena dengan keadaan tersungkur ditanah. Sedangkan Akamine dengan kepala tertunduk masih kokoh berdiri.
"Todoroki keluar dari arena!", Midnight menunjuk Akamine menggunakan cemetinya, "Akamine melaju ke babak ketiga!"
✧。Opening ✧。
✧。。✧
Desas desus terdengar di kursi penonton.
"Todoroki teriliminasi, ya?",
"Akamine membangkitkan semangat musuhnya sendiri, benar-benar hebat"
"Rencananya sangat bagus, ditambah juga dengan provokasinya"
"Walaupun perempuan, kekuatannya hampir sama seperti prohero"
"Ya, kekuatannya sangat luar biasa"
"Bahkan dia hanya mendapatkan luka kecil dari pertempuran epic barusan"
"Oh, di awal sekali, Todoroki hanya dapat menendangnya sekali", Timpal seorang prohero.
"Semangatnya sangat besar!", Seru prohero tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐃𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧 ★『 𝐁𝐍𝐇𝐀 』
Humor╰┈➤✮ 𝑩𝒏𝒉𝒂 𝒙 𝒇𝒆𝒎!𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 (𝒐𝒄) ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ 𝙈𝙚𝙣𝙮𝙖𝙥𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙝𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙧𝙗𝙞𝙩, 𝙩𝙚𝙣𝙜𝙜𝙚𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙞 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙨𝙖𝙖𝙩 '𝙏𝙪𝙠 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩 𝙙𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙬𝙖𝙧𝙣𝙖𝙞...
