Shiroyaki, Chiari dan Mizuki membuka depan pintu rumah mereka dan dipertemukan oleh seorang pemuda bersurai lumut yang sedang menunggu didepan.
"Midoriya? Ada apa kesini?", Tanya Mizuki yang menutup pintu rumah.
Midoriya langsung bercucuran keringat, "I-ini rumah Neko, bukan..?", Tanyanya dengan nada berbisik tapi mampu didengar oleh ketiga curut Akamine.
Chiari mengangguk, "Ya, ini rumah Neko, Kami ini teman sekamarnya, mirip kos-an gitu", Jawabnya tersenyum kecil.
"O-oh, begitu ya.. A-anu, Neko-nya ada?", Tanya Midoriya yang lagi-lagi menggunakan nada berbisik.
Shiroyaki menunjuk rumah dibelakangnya menggunakan jempol, "Ada kok, kalau kau keberatan, kau bisa menunggunya sebentar"
Midoriya mengangguk, "Itu bukan masalah bagiku"
Ketiga curut Akamine membuka payung mereka, "Kalau begitu, Kita pergi dulu Midoriya", Dan langsung berjalan pergi dari rumah Akamine.
"Sampai jumpa dikelas..", Gumam Midoriya.
Dengan penuh kesabaran, Midoriya menunggu Akamine sambil beberapa kali menggetok-getok ujung payung-nya di lantai keramik teras rumah Akamine.
( A/N : Author jadi keingat anime 'Another' di scene payung itu :D )Pandangan Midoriya yang tadinya fokus kelantai langsung menatap pintu rumah Akamine yang baru saja mengeluarkan suara.
Si surai hitam keluar dengan payung merah pekat-nya, jaket merah yang resleting-nya terbuka dan seperti biasa, hair clip merah yang ada di samping poni-nya.
Akamine menoleh kearah si surai hijau, "Izuku? Ada apa kau kesini?", Tanya Akamine yang menatap Midoriya dengan tatapan beku.
"A-ayo pergi ke sekolah bareng!", Ajak Midoriya dengan muka seperti tomat.
"Tentu", Akamine menerima tawaran Midoriya sembari tersenyum tipis.
✧══════•❁❀❁•══════✧
『Di stasiun Tatooin 』
Akamine dan Midoriya masuk kedalam kereta yang dipenuhi oleh segerumbulan manusia kantoran. Untungnya Mereka berdua berhasil menyelip masuk dan berdiri samping menyamping.
Midoriya menghidupkan handphone-nya mencari-cari berita tentang kepahlawanan yang ada. Akamine yang disamping Midoriya melirik handphone sang pemuda dan ikut membaca artikel yang ada.
"Permisi..Permisi..", Panggil seseorang yang masuk kereta yang sama dengan Akamine dan Midoriya.
Midoriya tidak mendengarkannya karena sedang sibuk dengan artikel terkini yang ia baca, Beda dengan Akamine, si surai hitam langsung memasang tudung jaketnya mencoba menyembunyikan diri.
"Midoriya dari kelas pahlawan!", Panggil orang itu lagi. Sontak Midoriya kaget dan menoleh kearah suara yang memanggilnya tadi.
"Kau hebat di festival olahraga! Kau hampi saja menang!", Apresiasi si bapak-bapak kantoran itu.
Midoriya menatapnya bingung, "Hah?"
Itu pun hampir mengambil seluruh perhatian penumpang kereta, "Kau berada di delapan teratas, bukan?"
"Kau keren sekali!"
"Dia lebih kecil dari yang kuperkirakan"
"Dia mengingatkanku pada diriku waktu masih muda"
Midoriya terhimpit oleh tsunami manusia yang melandanya. Midoriya melihat Akamine yang sedang menyamarkan diri dan mencoba memberikan si gadis kode-kode untuk membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐃𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧 ★『 𝐁𝐍𝐇𝐀 』
Humor╰┈➤✮ 𝑩𝒏𝒉𝒂 𝒙 𝒇𝒆𝒎!𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 (𝒐𝒄) ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ 𝙈𝙚𝙣𝙮𝙖𝙥𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙝𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙧𝙗𝙞𝙩, 𝙩𝙚𝙣𝙜𝙜𝙚𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙞 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙨𝙖𝙖𝙩 '𝙏𝙪𝙠 𝙠𝙪𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩 𝙙𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙬𝙖𝙧𝙣𝙖𝙞...