[Karena Cinta]

2.6K 105 0
                                    


Setelah Hampir 17 tahun Bagus Berpindah Dinas, Akhirnya ia kembali ke jakarta Bersama Nindya dan 2 orang Anaknya.

Lumayan panjang perjalanan Dinasnya bersama Nindya, sempat sekota dan terpisahkan akhirnya bisa kembali bersama.

Kedua orang tua Bagus, pindah dinas ke Sumatera saat Bagus di Kalimantan. Sedangkan ayah dan Bunda, kembali ke bandung sebelum Pensiun.

1tahun cukup lama, untuk Bagus dan Nindya menjalani LDR. 2 anak mereka yang tinggal berasama Nindya di Malang dan Bagus di Kalimantan.

Kadang Bagus pulang, disaat Lebaran dan Akhir tahun. Ini adalah Resiko yang harus Bagus Dan Nindya ambil. ke2 anak mereka pun tidak selalu bersama, saat masih sekolah dasar Nindya menitipkan nya bersama pengasuh anak.

hingga Sekolah menengah pertama, Barulah Nindya sering bersama. Walaupun begitu, kasih sayang bagus dan Nindya tidak kurang. Pelajaran Agama dan Tutur dari rumah adalah nomor satu.

Walaupun jauh Bagus selalu memantau anak-anaknya. Jarak mereka tidak jauh, hanya berbeda 1 tahun.

Kebetulan sekali ini adalah hari libur, Bagus dan Nindya bisa menghabiskan waktu bersama kedua anaknya mereka yang tidak lagi kecil.

Gadis cantik Berambut panjang itu keluar dari kamarnya "Mah, Besok temenin adek ke mall ya. Hari senin Lintang ulang tahun" Yang di panggil Mamah pun tersenyum lalu mendekat ke ruang keluarga "Insyaallah ya dek, Soalnya besok nemenin ayah kunjungan"

Bagus melirik ke anak Gadis nya yang mulai cemberut "Jam berapa adek mau ke Mall?" Anin Namanya, si manja pada kedua orang tuanya yang selalu jauh "Terserah aja si yah he..he"

"Sama Mas Anta aja mau?" Kalau ayah atau Mamahnya sudah memanggil sang kaka berarti tanda nya mereka memang sibuk dan Anin tidak bisa memaksakan itu.

"Mas, Mas Anta" Panggil Wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu "Sayaa" Yang dipanggil keluar, menggunakan Kaos hitam dan celana jeans pendek "Besok temenin adek ya ke Mall?"

Anta Masih berdiri di depan pintunya "Ngapain?" Jangan Tanya cueknya Anta nurun dari siapa "Nemenin Adek, ada yang mau adek beli. Nanti ayah transfer uang ke Mas sama Adek" Jawab Bagus

Anta Hanya mengangguk dan tersenyum lalu kembali ke kamarnya, Bagus menggeleng.

Anta adalah Bagus saat remaja, Si pendiam dan Tampan. Sedikit mengikuti Nindya, Walaupun sudah kelas 2 SMA Anta masih belum tau akan melanjutkan kemana.

Ia masih tidak ada bayangan untuk Menjadi seorang anggota seperti Ayah dan Mamahnya hingga Opah dan Kakenya.

Lelaki dengan seribu pesona dan Semua kemampuan, Pendiam adalah dirinya. Ketua basket, Pemain voli hingga futsal.

Tidak hanya itu, Anta juga menguasai beberapa jenis alat musik. seperti Gitar, piano dan biola. Hebat bukan, ia tidak pernah ikut Kursus namun rasa penasaraan nya lah yang membantunya.

Anta Berbalik saat pintu kamarnya terbuka "Mas, Lintang ulang tahun loh senin. Lo gak ngasih kado?" Anta memgambil ukulele nya "Perwakilan aja" Anin Terkekeh "Ajaib lo Mas, Harus temenin gue ya besok awas aja sampe gak" Setelah itu Pintu kamar kembali tertutup

Petikan ukulele mulai satu persatu membuat sebuah Nada. Ukulele kesayangan, Hadiah pertama dari sang Opah saat dirinya memasuki Bangku SMA.

🌻🌻🌻🌻

Malam yang Indah, Mungkin semua keluarga akan berkumpul di meja makan atau di ruang keluarga.

Sebuah suasana yang sangat Gadis cantik itu impikan, Mungkin semenjak ia lahir bisa di hitung berapa kali ia merasakan makan bersama di meja makan.

Suara yang mengiris hati dan nyakitkan telinga selalu terdengar saat Papinya pulang. Entah apa yang menjadi Masalah, dan mereka selalu Begitu.

Gadis Berambut pendek itu hanya bisa duduk di balkon kamar menatap Langit yang indah namun tidak dengan suasana rumahnya.

Karena mulai muak, Gadis itu mengambil handpone nya "Halo Nanda, Gue kerumah lo ya?" Ucap nya dengan tangan gemeteran

"Yaudah iya, sepuluh menit lagi gue Otw" tidak menunggu waktu lama, Ia berdiri dari duduknya mengemas semua pakaian nya ke dalam Ransel. Lalu melempar Ransel tersebut melewati Balkon.

Hanya Memakai celana tidur dan hodie, Gadis itu Segera turun. Tidak lupa ia mengambil kunci Mobil kesayangannya.

"Oke oke, Kita cerai" Tiba-tiba saja badan Gadis itu menjadi lemah tak berdaya saat mendengar ucapan sang mami

Dengan sisa tenaga ia menuruni tangga dan membiarkan sepasan suami istri itu beradu mulut "Alda mau kemana kamu?" Teriak Papi nya saat melihat Alda keluar

Ia menahan air matanya dan tidak menghiraukan "Alda, kamu dengar gak? emang ya ibu sama anak sama aja. Sama-sama gak pernah dengarin omongan saya sebagai kepala rumah tangga" Merasa tidak sesuai dgn apa yang papinya bilang Gadis bernama Alda itu pun membalikan Badannya

"Kepala keluarga macam apa yang pulang seminggu hanya sekali, dan gak pernah mikir bahwa papi punya keluarga lain selain selingkuhan papi" dengan air mata yang sudah tidak tertahan kan lagi, Alda keluar dengan membanting Pintu besar itu

Mami yang melihat anaknya begitu hancur hanya menatap benci pada lelaki di depan nya ini "Saya akan cabut semua saham saya, tidak ada yang saya minta nanti saat persidangan kecuali satu. jangan pernah menemui saya dan Alda lagi kecuali saat kamu di minta sebagai Wali Alda kelak" Wanita berdress merah maroon itu langsung menyambar tasnya dan meninggalkan lelaki itu sendirian.

Gadis Bernama Alda itu kini telah melajukan Mobil pribadinya menuju rumah sang sahabat. Tempat ia mengadu, tempat ia singgah.

Rumah yang Alda tuju tidak terlalu jauh dari rumahnya, melewati beberapa jalan saja. Setelah itu masuk ke sebuah gang, Disana lah rumah kecil milik sahabat Alda.

Alda lebih baik tinggal di rumah kecil tetapi penuh kehangatan di bandingkan rumahnya yang besar bak istana tetapi sangat amat mencekam.

Sebelum Turun Gadis itu mengapus sedikit jejak air matanya, Lalu mengambil ransel yang sudah ia siapkan.

Gadis dengan kacamata itu sudah berada di depan rumah nya menunggu kedatangan Alda semenjak Alda menelpon nya.

======
Lanjut gak nih hehe
Happy Reading guys

ANTA Dan ALDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang