[2.1] Pingsan

966 136 4
                                    


Stray Kids — Blueprint
00:01●━━━━━───── 04:11
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——












Huh. Sama seperti biasanya, hari ini kamu kuliah pulang sore. Belum lagi kamu harus part time di cafe dekat kampus. Lagi-lagi kamu harus berlari untuk sampai di cafe. Bukan apa-apa, hanya saja shift kerja kamu akan dimulai sekitar 20 menit lagi.

Bukan waktu yang banyak untuk membuang waktu di kampus. Kamu harus segera pergi ke cafe, kalau tidak temanmu—Nancy pasti sudah menunggumu karena harus berganti shift.

Kaki jenjangmu baru saja melangkah keluar kelas dan berjalan menuju gerbang kampus. Kamu mungkin terbiasa melewati lapangan basket yang luas ini. Hanya saja kamu baru kali ini melihat mahasiswa ekstrakurikuler basket di sore hari.

Dug.

Saking tidak fokusnya berjalan, sebuah bola basket tiba-tiba menghantam kepalamu.

Pusing sekali hingga cahaya di sekelilingmu mulai redup. Kamu pingsan dengan seseorang yang melempar bola itu membantumu bangkit dan membawamu ke rumah sakit terdekat.

Tidak lama setelah dokter selesai memeriksa keadaanmu, indera penciuman kamu mulai menghirup bau-bau khas rumah sakit. Tanganmu beralih memegang kepalamu membuat seorang laki-laki asing berbalik ke arahmu lalu terkejut dengan keadaan kamu yang sudah sadar.

"Kamu udah baikan? Gimana? Masih sakit?" Tanya laki-laki itu dengan raut wajah yang bisa dibilang khawatir.

Tunggu sebentar, sepertinya kamu mengenali siapa laki-laki yang ada di hadapanmu.

Benar!!

Dia Allen Ma, kakak kelas kamu sewaktu SMP dan juga laki-laki yang menjadi cinta pertama kamu—tidak, kamu hanya menyukainya dari jauh dan merelakannya dengan kehidupannya.

Pertanyaannya hanya satu, kenapa dia ada disini? Dan bagaimana bisa hanya dia yang ada disini? Apakah kamu ini sedang bermimpi? Sepertinya tidak.

"Kak Allen?"

Laki-laki di hadapanmu itu hanya tersenyum. Masih saja sama, senyuman itu adalah senyuman yang paling kamu suka. Senyuman paling manis yang pernah kamu lihat.

"Maaf sebelumnya, tadi aku yang lempar bola basket ke arah kamu, aku nggak fokus mainnya. Maafin ya, aku juga kaget waktu tau kalau itu kamu. Ternyata kita satu kampus"

Apa? Dia kaget waktu lihat kamu? Apakah dia pernah kenal sama kamu?

"Ah, nggak apa-apa kak. Lagipula aku juga nggak fokus waktu jalan"

"Kamu sekarang boleh pulang, tapi harus aku yang nganter. Biar nggak ada kejadian apa-apa lagi"

Kamu ingin sekali menerimanya. Tapi sebentar, kamu teringat sesuatu.

"Nggak bisa, aku harus ke cafe sekarang"

Kamu yang sudah mulai beranjak merapikan barang-barang mu, tiba-tiba ditahan oleh tangan Allen. Kamu yang heran hanya bisa menatapnya meminta penjelasan.

"Tadi sudah ku izinkan ke atasan kamu. Kamu bisa pulang sekarang"

Dengan wajah yang masih terheran-heran, pertanyaan mulai bermunculan di kepala kamu. Ini sebenarnya Allen apa sih? Manusia atau peramal? Kenapa dia mendadak tau segalanya tentang kamu?

"Kok kamu tau kalau aku kerja di cafe?" Tanyamu yang sudah sangat kepo dengan semua perbuatan Allen kali ini.

"Kapan-kapan aku ceritain, sekarang kamu pulang dulu ya. Ayo aku antar"

Tidak ada lagi alasan untuk menolak ajakan pulang oleh Allen. Kamu hanya bisa mengikutinya dari belakang hingga sampailah kamu di depan mobil berwarna hitam dengan sang pemiliknya yang sudah memegang kuncinya.

Setelah masuk, kamu langsung menunduk. Kenapa tiba-tiba Allen bisa seperti ini? Seolah-olah dia sudah sangat akrab dengan kamu.

Tanpa kamu sadari, Allen sangat tampan saat sedang menyetir. Rambut depannya yang ia sibakkan ke belakang membuatmu gagal move on.





Allen, laki-laki itu berhasil membuat kamu kembali mengingat kenangan masa SMP kamu. Saat itu namanya Cinta masih sangat tabu untuk dibicarakan. Kamu yang tidak sadar bahwa kamu menyukai kakak kelas kamu yang hanya berjarak satu tahun diatas kamu. Dia, Allen Ma. Laki-laki itu berhasil merebut perhatian kamu.

Namun, semuanya sirna ketika dia sudah lulus dan berbeda sekolah denganmu. Sedikit kecewa hingga kamu tidak mampu untuk menyukai seseorang lagi. Kamu terlalu takut dengan segala urusan cinta. Lebih baik kamu diam dan memfokuskan diri kepada pelajaran dan mata kuliah.

Tapi takdir berkata lain, kamu dipertemukan kembali dengan laki-laki perebut cinta pertama kamu. Dia orangnya, yang saat ini sedang mengemudikan mobilnya menuju rumah kamu. Bahkan dia sudah tau arah rumah kamu tanpa harus bertanya kepadamu.

Ya Tuhan, biarkanlah kamu untuk berpaling dari Allen Ma. Tapi sepertinya Tuhan enggan mengabulkannya. Tidak sadar, kamu mulai menyukainya—lagi.























❝ Kating — Allen Ma ❞

This is Cravity [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang