[8.3] Tell The World

471 89 9
                                    


Stray Kids — Side Effects
00:01 ●━━━━━─────  03:13 
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——
























Jam pulang sekolah akan segera berbunyi 10 menit lagi. Disinilah kamu dan Seongmin, duduk berdua di meja yang sama dan menghadap guru yang membosankan di jam terakhir pelajaran.


Soal event tadi dan Olimpiade Matematika Seongmin, dia bilang memang sengaja masukin kamu ke event itu biar kamu nggak jauhan lagi sama Taeyoung. Niat Seongmin baik sih, tapi caranya kenapa harus jebak kalian berdua begini?

"Min, aku harus gimana?"

Seongmin mengernyitkan dahinya heran, "kenapa?"

"Taeyoung ngajak pulang bareng"

Mendadak Seongmin memutar bola matanya malas. Kamu semakin dibuat bingung dengan ekspresi Seongmin. Kamu sudah kepikiran hal-hal yang buruk tentang Taeyoung. Gimana kalau Taeyoung risih? Gimana kalau gebetan Taeyoung cemburu? Hih, gini aja kamu masih takut.

"(y/n), aku ingetin ya!! Kamu itu udah sering pulang bareng Taeyoung gitu, kenapa harus takut sama gebetannya sih? Yang duluan kenal Taeyoung itu kamu, toh kamu juga sahabatnya Taeyoung"

Ini entah kenapa dengar kata 'Sahabatnya Taeyoung' hati kamu jadi ngilu gini?

Bukannya memang kmau cuma sahabatnya Taeyoung? Kenapa kamu jadi sensi gini sih kalau membahas status hubungan kamu sama Taeyoung.

"Sahabat ya?" Lirih kamu sambil menatap buku yang sudah rapi tersusun di hadapan kamu.

"(y/n), aku tau. Kamu suka sama Taeyoung, ekspresi kamu itu ngelihatin banget kalau kamu tertarik sama dia. Cuma kamu aja yang nggak sadar, harusnya kamu lebih mendekatkan diri ke Taeyoung, bodoamat sama dia yang punya gebetan. Toh juga masih gebetan kan? Bukan jadi istrinya Taeyoung? Udah embat aja sih"


Kamu melongo mendengar semua perkataan yang keluar lancar dari mulut Seongmin. Ini Seongmin kenapa mendadak jadi julid gini? Siapa yang ngajarin? Ngaku nggak kalean?!!


"Makasih Seongmin!!"
















Akhirnya, waktu yang ditunggu semua murid tiba. Apa lagi kalau bukan pulang sekolah?

Bel pulang sudah berbunyi hampir 5 menit yang lalu, tapi kamu masih diam di bangku kamu tanpa ada pergerakan sedikitpun. Seongmin sendiri sudah pergi setelah bel berbunyi dengan alasan kebelet.

"(y/n)?!! Ayo pulang"

Suara itu, Suara Taeyoung. Bergema di ruang kelas kamu yang saat ini sepi. Memanggil nama kamu dengan suara begitu kenapa hati kamu bergetar? Seperti nggak ingin kehilangan Taeyoung.

"Eh, maaf Tae. Tadi abis beres-beres dulu hehe"

Berakhir kamu jalan berdua sama Taeyoung ke halte depan sekolah. Suasana masih lumayan ramai karena masih banyak guru yang belum pulang dan juga satpam sekolah lagi asyik ngobrol di pos.

Tapi sesuatu yang berbeda terjadi, "Tae, ini haltenya disini. Kamu ngapain jalan terus?"


Taeyoung berbalik menghadap ke arah kamu. "Mau ngajak kamu ke taman itu, mau kan? Ayo!!"

Heran, padahal kamu belum menjawab ajakan Taeyoung, dia malah sudah menyeret kamu ke taman itu.

Taman yang hijau dan banyak bunga, jangan lupakan kolam kecil ditengah taman itu. Sore-sore begini banyak juga yang mengunjungi taman ini sekedar menghirup udara segar.

"Mau ngapain ke taman dulu?"

Taeyoung tidak langsung menjawab pertanyaan yang kamu utarakan, dia malah menunjuk bangku panjang yang ada di pinggir kolam ikan kecil.

"Duduk disitu dulu yuk"

Kamu hanya menurut dan ikut berjalan dibelakang Taeyoung. Setelah duduk, kamu menantikan apa saja yang akan diucapkan laki-laki bermarga Kim itu.

Apa mungkin dia akan pamer karena dia sudah berhasil menembak gebetannya yang dia ceritakan kemarin itu?

Setelah berlama-lama kalian berdua berdiam diri, Taeyoung yang membuka suara duluan.

"Aku mau cerita"

Tuhkan, firasat kamu memang benar. Mungkin Taeyoung akan menceritakan semua tentang gebetan barunya itu.

Kamu harus menyiapkan hati yang kuat sebelum kamu menjawab, "Cerita apa?"

"Aku mau nembak dia"

Kretek

Ada yang dengar tidak? Kayak ada yang patah? Apa iya hati kamu?

"W-wah bagus dong, k-kapan nih nembaknya?"

"Sekarang"


Untuk sepersekian detik kamu melongo. Maksud Taeyoung gimana? Kenapa jadi gini? Positif Thinking aja, Taeyoung pasti mau nembak gebetannya tepat di depan mata kamu. Hiks, sakit ya? Buat sahabat apa sih yang nggak?

"Lewat Chat? Atau lewat telepon? Ah jangan-jangan dia mau kesini ya? Bentar aku mau ngumpet dulu"


Kamu yang ingin beranjak dari bangku itu ditahan oleh Taeyoung. Melihat tangan Taeyoung yang berada di pergelangan tangan kamu membuat jantung kamu kembali berdisko.

Ini calon jodoh orang, mohon jangan baper. Begitu pikir kamu.

"Diem disini, (y/n). Aku mau ngomong"

Okay, kayaknya disituasi kayak begini kamu memang nggak bisa bercanda apalagi Taeyoung lagi mode garang begini.

"Aku suka kamu"

Kamu diam

"Gebetan aku itu, kamu"

Kamu masih diam

"Boleh kan aku suka sama kamu?"


























End

❝ Tetangga — Kim Taeyoung ❞

This is Cravity [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang