[4.3] Keseringan

426 99 10
                                    


Day6 — I Would
00:01●━━━━━───── 03:48
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——



















Siang ini kamu sudah di rumah. Kelas kuliah kamu selesai cepat hari ini. Kamu juga pulang bareng sama Serim. Untungnya dia juga mau pulang ke kosan sebelum dia mulai kelas lagi nanti sore.

Oh iya, soal Woobin. Kamu sudah lebih dari sebulan nggak ketemu dia. Kamu juga jarang buka aplikasi pesan online. Dan kamu sudah terbiasa. Pulang pergi kampus biasanya juga sama Serim. Bodoamat sama Woobin yang kosan nya sebelahan sama Serim.

Nggak enak juga kalau ketemu Woobin. Bawaannya mau senyum terus.

Sialnya, kamu hari ini pesan makanan online. Kamu nggak sadar kalau kamu pesan makanan itu online dan kamu baru sadar waktu kamu nungguin makanan kamu datang.

"Sial, kalo yang ngambil orderan aku itu Woobin gimana? Bisa gawat jantung aku, semoga bukan Woobin yang ngambil"

Baru saja selesai berdoa, pintu kosan kamu sudah diketuk. Sepertinya ini kurir yang nganter makanan kamu. Berdoa saja kalau itu bukan Woobin.

Tapi sepertinya keberuntungan nggak memihak kamu, malah sekarang laki-laki yang kamu takuti dan kamu hindari tanpa alasan sudah berdiri di depan pintu kosan kamu dengan kresek berisi makanan yang kamu pesan.

Mau bilang apa ke dia kalau kayak begini, pikir kamu.

"Eh, Woobin. Kamu yang ambil orderan aku ya? Eh-eum makasih ya. Aku masuk dulu"

Buru-buru kamu ngambil bungkusan itu dan hendak menutup pintu kosan kamu sebelum tangan Woobin menghalanginya.

Sial, Woobin malah menahan pintunya. Kamu sudah tidak bisa bergerak. Mengalah dan lebih baik membuka pintunya lagi dan menampakkan laki-laki bermarga Seo.

Tatapannya berbeda dari biasanya. Padahal Woobin yang kamu kenal itu Woobin yang ceria, ini yang tampak di depan kamu malah Woobin yang menakutkan dengan tatapan tajamnya.

"Aku suka kamu!!"

Hampir saja bungkusan di tangan kamu jatuh kalau saja tangan Woobin tidak sigap meraih tangan kamu. Feeling dari mana sih dia ini?

"Maaf bin, aku sibuk. Banyak tugas, aku masuk dulu ya?"

BRAKK

Woobin menahan pintu kosan kamu lagi. Kali ini lebih arogan. Bahkan kamu sampai takut kalau pintu ini akan rusak, mau ganti rugi pakai apa nantinya kalau beneran rusak.

"Aku juga tau kalau kamu lagi nggak ada tugas. Sebentar lagi ujian akhir mana ada tugas. Kamu jangan menghindar (y/n)!!"

Fix, kamu tidak bisa apa-apa lagi selain menunduk dan mendengarkan penuturan yang keluar dari mulut Woobin.

"Kamu kemana aja? Aku nyariin kamu padahal kelas kita sama, tiap hari aku bahkan nggak ketemu kamu. Kamu pulang sama Serim setiap hari, padahal aku berharap kalau kamu pulang pergi ke kampus sama aku. Aku kira kamu marah sama aku. Maaf, tapi aku suka sama kamu (y/n)"

Oke, sebenarnya disini masalah kamu sama Woobin itu sama. Sama-sama belum paham sama perasaan masing-masing.

"Kamu tau nggak sih bin? Aku menghindar dari kamu itu karena jantung aku bisa nggak sehat kalau deket kamu terus? Detaknya itu berlebihan kalau lagi deket sama kamu!!"

Woobin diam, kamu juga diam, bahkan bungkusan kamu juga diam.

Mencerna ucapan masing-masing. Ini sebenarnya kalian mengungkapkan perasaan masing-masing dengan cara yang arogan kalau dibilang.

"Aku juga suka sama kamu bin!!"

Bisa dibayangkan wajah Woobin yang tidak menyangka bahwa cintanya dibalas oleh kamu. Woobin tersenyum, detik kemudian dia berjalan mendekat ke arah kamu. Namun, kali ini kamu angkat suara terlebih dahulu.

"Makasih!!"

"Terus suka sama aku yaa, (y/n)"


















end








❝ Ojek Online — Seo Woobin ❞

This is Cravity [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang