Hoodie Boy - Allen Ma

415 76 7
                                    


Cravity - Ohh Ahh

00:01 ●━━━━━━─────── 03:35
◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——



Sabtu pagi, seharusnya kamu masih rebahan di dalam kamar. Bermesraan bersama bantal dan guling kesayangan kamu. Tapi kegiatan itu cuma khayalan kamu. Sabtu ini juga kamu diharuskan berangkat ke sekolah untuk kerja kelompok tugas kamu.

Mau bagaimana lagi, kamu harus tetap berangkat ke sekolah untuk memenuhi permintaan teman kelompok kamu.

"Bun, aku berangkat dulu ya!!"

"Hati-hati ya, (y/n)"

Tali sepatu kamu sudah tertata dan tertali dengan rapi. Saatnya kamu berjalan menuju halte sekitar rumah kamu. Sepertinya menunggu kedatangan bus selanjutnya tidak akan berlangsung lama, karena ini hari Sabtu maka mencari bus di jam-jam seperti ini akan sedikit mudah.

Jarak antara rumah dan halte tidaklah jauh. Hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk sampai disana. Tidak banyak orang yang bepergian menggunakan bus di hari Sabtu. Kebanyakan orang-orang lebih suka mengendarai kendaraan pribadinya daripada menaiki transportasi umum di akhir pekan.

Kamu duduk di kursi halte, memasang earphone di telinga kamu lalu menyalakan musik yang kamu suka. Melodi indah dari musik yang mengalun dari ponsel kamu membuat kamu hanyut bersama lagu yang kamu dengar.

Hingga kamu tidak sadar ketika kursi disebelah kamu terisi oleh seorang laki-laki tinggi yang bisa dibilang cukup ideal untuk laki-laki seusianya. Kamu pun masih setia mendengarkan lagu-lagu yang berputar. Menggumamkan beberapa kalimat dari lirik lagu yang sekiranya kamu hafal.

Decitan suara rem dari kendaraan panjang berwarna hijau itu melengking di telinga. Membuat semua orang yang menunggu di halte itu berdiri bersamaan dan bersiap menaikinya. Kamu masih tidak sadar dengan kedatangan bus yang kamu tunggu, mata indah kamu masih tertutup rapat sambil menikmati melodi lagu yang mengalun.

"Permisi, naik busnya atau nggak?"

Senggolan kecil di lengan kamu itu berhasil menyadarkanmu. Seorang laki-laki berambut abu-abu itu berdiri dihadapan kamu dengan tas hitamnya yang menggantung di lengan kirinya.

"Ah iya, terimakasih sudah ditegur"

Kamu pun berjalan memasuki bus lalu diikuti oleh laki-laki yang berhasil membangunkan kamu dari lamunan kamu yang terbawa suasana alunan lagu yang kamu dengar.

"Jangan tidur, nanti gue bangunin lagi!"

Seseorang menegurmu dari balik tudung hoodie merahnya. Setelah kamu teliti, ternyata orang itu adalah laki-laki yang baru saja menegurmu di halte tadi. Sungguh kamu amat sangat berterimakasih kepadanya. Kalau saja laki-laki itu tidak menegurmu, mungkin kamu akan duduk di halte entah sampai kapan dan mungkin tidak akan segera sampai ke sekolahmu.

"Ah, maaf kalau merepotkan!"

"Santai"

Jawaban singkatnya membuat kamu mendengus. Laki-laki itu justru beralih mengambil earphone hitamnya yang hampir mirip seperti punyamu lalu memasangnya di kedua telinganya.

This is Cravity [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang