[2.2] Cafe

649 125 3
                                    


Wonder Girls — Why So Lonely
00:01●━━━━━───── 03:26
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——



















Hari ini kamu kuliah seperti biasa. Kemarin waktu pulang dianterin Allen, mama kamu kaget waktu lihat warna merah keunguan di jidat kamu. Setelah itu Allen ikut masuk rumah kamu terus minta maaf ke mama kamu. Kamu nggak tau, kalau Allen semanis itu. Dan itu sukses bikin mama kamu suka sama sifatnya Allen. Jadi, mama kamu dukung kedekatan kamu sama Allen.

Tapi ya kembali ke awal kalau kamu nggak mau ikut campur urusan perasaan Allen. Kamu lebih milih buat mengikhlaskan dia daripada kamu dekat sama dia terus banyak mahasiswa lain yang gosipin kamu.

Biasanya kalau pagi-pagi begini kamu sudah siap di halte buat menunggu bus arah ke kampus. Tapi baru saja kamu keluar rumah, ada mobil yang bentukannya tidak asing di mata kamu. Setelah pemiliknya menampakkan diri, kamu tau kalau itu mobil Allen.

Kamu yang heran kenapa ada dia di rumah kamu hanya bisa membeku di depan pintu. Yang kamu lihat di depan kamu itu apa bener Allen?

"Kak Allen? Kok disini?" Tanya kamu ke Allen dan dijawab dengan senyuman manisnya Allen.

Haduh, kalau begini kamu mau tenggelam aja rasanya.

Mana kuat disenyumin Allen.

"Ayo buruan, kamu ada kelas pagi kan?" Kamu hanya bisa mengangguk pelan setelah mendengar pertanyaannya.

Memang benar, 30 menit lagi kelas kamu dimulai. Dan ini nggak mungkin cukup untuk kamu jalan ke halte dan menunggu bus. Mana mungkin cukup dengan waktu 30 menit. Itu yang membuat kamu bingung. Apa Allen kesini untuk nebengin kamu?

"Berangkat sama kakak?"

Allen hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. Bohong kalau kamu tidak mau berangkat bersamanya. Langsung saja kamu berjalan mengekor di belakang Allen.

Agak canggung memang, bertemu kembali dengan seseorang yang pernah kamu suka. Apalagi perasaan kamu ke dia itu masih ada walaupun sedikit.

"Sebagai permintaan maaf aku karena udah melempar bola ke kepala kamu, mau nggak nanti ke cafe deket kampus? Aku traktir. Soalnya aku kemarin belum sempat minta maaf yang baik ke kamu"

Perkataan Allen sukses membuat kamu terkejut. Bukankah dengan mengantar kamu ke rumah sakit dan pulang ke rumah sudah terbilang cukup baik dan bertanggung jawab? Kenapa dia masih bilang kalau belum minta maaf dengan baik.

"Nggak usah kak, nanti ngerepotin. Aku juga salah kok waktu itu. Jadi nggak usah repot-repot traktir aku"

Tapi Allen tetap Allen. Dia tetap ngajak kamu bahkan membuat kamu nggak bisa menolak ajakan dia buat di traktir di cafe dekat kampus atau bisa dibilang cafe itu tempat kerja kamu.

Setibanya kamu di kampus, kamu langsung turun dari mobil Allen dan bilang makasih ke dia. Rasanya di tebengin sama mantan gebetan waktu SMP itu memang beda. Rasanya kayak ada canggung tapi sekaligus senang bisa lihat dia lagi. Apalagi kamu sama dia bisa dibilang lumayan deket.

Tanpa kamu sadari, perasaan kamu yang dulu itu mengusik kamu lagi. Mau bohong soal perasaan aja udah nggak bisa. Kamu sudah terlanjur suka lagi sama Allen. Mungkin dia nggak tau kalau kamu suka sama dia, tapi firasat kamu untuk terus menyukai dia itu kuat banget.

Menyerah sama ego kamu, kamu lebih memilih untuk menyukai Allen—lagi. Semoga rasa suka kamu kali ini berbuah manis.

Semoga rasa sakit yang dulu kamu rasakan nggak akan ada lagi. Semoga semuanya baik-baik saja.

Untuk saat ini kamu hanya harus mengikuti kelas kampus dan pulang nanti siang untuk menepati janji kamu dengan Allen.





Sepulang Kuliah.

Jam di tangan kamu sudah menunjukkan pukul 14.25 siang. Kamu berniat untuk pulang tapi masa iya kamu ngecewain Allen yang sudah berniat baik ke kamu.

Tapi sekarang, kamu bingung mau kemana?

Kamu masih diam di bangkumu. Mau nanya ke Allen gimana caranya? Kamu bingung sendiri sampai nggak sadar kalau kelas kamu sudah sepi. Tinggal kamu dan dua mahasiswa lain yang lagi sibuk belajar bersama. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kelas kamu, itu Allen.

Kamu kaget, dia nyamperin kamu. Tanpa banyak bicara, Allen yang ceria seperti biasanya langsung menggiring kamu menuju mobilnya dan berangkat ke cafe yang Allen maksud. Lumayan, kamu bisa menghemat uang untuk perjalanan kamu ke cafe tempat kerja.















Di cafe.

"Kak, Aku sekalian mau kerja ya. Aku ke belakang dulu mau gantian shift sama temen aku, kakak mau pesen apa?"

Kamu sudah siap di depan Allen waktu sudah sampai di cafe. Setelah berpikir sejenak, Allen memutuskan untuk membeli kopi yang sering dia minum.

"Vanilla Latte satu ya, (y/n)" jawabnya sambil tersenyum lagi.

Kalau bisa dibilang, senyum Allen inilah yang membuat kamu kembali ke kenangan kamu waktu SMP.

"Tunggu ya kak"

Setelah hampir 5 menit, kamu keluar dari tempat kamu membuat kopi untuk Allen dan jangan lupakan apron coklat khas cafe yang kamu pakai.

"Sebenarnya, aku minum kopi kesini setiap hari lihatin kamu"

Kamu sontak menoleh, Apa sih? Kamu masih bingung sama semua ucapan Allen. Kenapa terlalu membingungkan? Sepertinya banyak hal yang kamu belum tau tentang Allen.

































❝ Kating — Allen Ma ❞

This is Cravity [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang