[3.3] Sultan

722 133 8
                                    


Stray Kids — Grow Up
 00:01●━━━━━───── 03:31
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——




























Sekarang jam di kamar kamu sudah menunjukkan pukul 18.55 malam. Dan laki-laki bernama Koo Jungmo benar saja sampai di rumah kamu pukul 5 sore. Bunda kamu yang waktu itu sedang santai menonton TV terkejut dengan kehadiran tamu laki-laki yang mengaku sebagai teman kamu.

Bunda kamu langsung menyuruhmu untuk bersiap-siap agar Jungmo tidak menunggu lama. Tapi kamu tetap kamu, mandi, dandan, dan memilih baju pasti lama.

Alhasil, sekarang pukul 7 pas kamu baru saja keluar dari kamar untuk menemui laki-laki yang sudah menunggu kamu 2 jam lamanya.

"Ayo"

Jungmo berdiri, melihat kamu secara rinci. Mulai dari model rambut kamu yang sengaja kamu style beda dengan keseharian kamu saat di kampus. Menjadikan kamu lebih terlihat cantik dan elegan. Belum lagi dress warna biru yang membalut tubuh indah kamu. Membuat Jungmo tersenyum.

Setelah berpamitan dengan orang tua, kamu langsung masuk ke mobil Jungmo dan Jungmo langsung mengendarai mobilnya menuju sebuah restoran yang letaknya lumayan jauh dari rumah kamu.

Dari awal masuk, kamu sudah merasakan hawa-hawa restoran mahal. Bagaimana tidak, yang datang rata-rata pasangan yang kaya raya dapat dilihat dari pakaian mereka.

Kamu melirik ke arah Jungmo, "Ini kita ngapain kesini?"

Jungmo tersenyum, "Mau jelasin sesuatu sama kamu"

Jungmo menarik tangan kamu untuk turun bersamanya setelah pintu mobil di sebelah kamu dibuka olehnya. Baru kali ini kamu diperlakukan manis oleh laki-laki selain ayah kamu.

Koo Jungmo, kamu baru sadar kalau laki-laki di sebelah kamu ini adalah putra tunggal dari pemilik perusahaan terkenal di kota kamu. Aneh jika kamu dekat dengannya. Lebih anehnya, Jungmo tidak sombong sama sekali. Bahkan dia lebih suka merendah dan berbaur dengan teman tanpa memandang status apapun.

"Kak, ini kita nggak nyasar kesini?"

Jungmo menoleh mendapati kamu yang masih terkesima dengan restoran yang kamu kunjungi bersama Koo Jungmo.

"Nggak kok, aku seneng bisa bawa kamu kesini. Ini restoran favorit aku. Aku suka restoran ini, aku juga suka view di kursi ini. Aku ingin kamu juga merasakan keindahan duduk di kursi restoran ini. Menikmati alunan musik indah hanya bersamaku"

Mati-matian kamu mencerna makna kalimat dari Jungmo. Nihil, kamu masih tidak paham dengan apa yang dikatakannya.

"Aku kenal kamu waktu SMA. Kamu nggak ingat, aku dulu Duta sekolah. Apa kamu juga nggak ingat dulu aku anak OSIS yang sering hukum kamu karena telat masuk sekolah?"

Kamu melongo.

Jungmo duta sekolah yang dulu fans-nya dimana-mana itu?

Jungmo yang dulu kandidat ketua OSIS tapi sayangnya Jungmo kalah dan dia mendapat jabatan sekretaris OSIS.


Rasanya kamu ingin sekali kabur dari sana. Insecure banget, kamu merasa tidak pantas berada di sebelah Jungmo seperti saat ini. Apalagi kamu sempat berbuat tidak sopan kepadanya.

"Maaf ya kak, aku nggak tau kalau kakak itu kakak kelas aku waktu SMA. Maaf juga nggak sopan"

Jungmo tersenyum, dia beralih mengambil telapak tangan kanan kamu yang kamu letakkan di meja.

"Aku udah lama suka sama kamu, tapi kamu nggak pernah sekalipun notice aku waktu SMA dulu, bahkan kamu juga pernah deket sama laki-laki lain. Aku cukup sakit hati waktu itu. Aku cemen waktu itu, mana berani aku mengungkapkan perasaan aku ke kamu kayak sekarang. Maaf aku buat kamu emosi waktu antri Chatime kemarin. Dipertemukan lagi dengan kamu itu takdir yang indah banget buat aku. Kamu bisa nggak balas perasaan aku?"

Kamu diam, ini kamu tidak sedang bermimpi kan? Kalau iya, tolong cepat bangunkan. Tapi nihil, ini semua nyata. Sosok Jungmo memang benar-benar mengungkapkan perasaannya padamu.

Kamu bingung harus menjawab apa, tapi detik berikutnya kamu mantap dengan jawaban kamu.



























"Maaf kak"


"Aku memang dulu sempet tau siapa kakak soalnya dulu temen aku sering banget ngomongin Kak Jungmo. Aku belum bisa balas semua perasaan Kak Jungmo. Semuanya pasti udah diatur sama Tuhan kak. Jodoh udah ada yang pegang, tapi kayaknya untuk saat ini bukan aku yang ditakdirkan untuk berjodoh sama Kak Jungmo—

Mungkin, di luar sana ada seseorang yang lagi nungguin kedatangan Kak Jungmo. Sekali lagi maaf ya kak"

Rumit. Itu dipikiran Jungmo.

"Jadi?"
































"Maaf soal perasaan kakak"















Detik berikutnya kamu dan Jungmo sama-sama tersenyum. Padahal baru saja kamu menghancurkan semua harapan Jungmo. Anehnya Jungmo membuat kamu ikut tersenyum. Kalau bisa jujur, senyum Jungmo itu candu. Manis banget, bikin ketagihan pengen lihat terus setiap hari.

Itu juga membuat kamu merasa agak enggak enak untuk tatap Jungmo terus-terusan. Rasa bersalah kayak terus menghantui kamu.

"Nggak apa-apa, (y/n). Kamu benar, jodoh udah ada yang ngatur. Makasih ya, seenggaknya ketemu kamu lagi, hidup aku lebih bahagia"

























end


❝ Chatime Boys — Koo Jungmo ❞























Five votes and I will
next this workㅠㅠ
Bener-bener enggak ada
semangat:'((
Maafkan akuu:((

This is Cravity [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang