'Ciuman'
.
.
.
.
.Hinata sedang asyik berjalan jalan dengan mengangkat kedua tangannya. Selesai latihan harian di Karasuno. Sekarang Kageyama menemani Hinata untuk pergi ke toko buku meskipun dengan sedikit paksaan tentunya.
Akhirnya mereka berdua sampai ke toko buku itu. Hinata langsung masuk dan kini mencari buku kesukaannya. Kageyama melipat tangannya malas menatap ketus pada Hinata yang sedari tadi mondar mandir tidak karuan.
"Cepatlah Boge!" Teriak Kageyama dari jauh. Ia malas mengikuti Hinata berkeliling dan memilih berdiri di dekat rak buku dekat pintu toko .
"Sabarlah tobio!, Aku belum menemukan bukuku!" Tegas Hinata tidak kalah keras. Hinata dengan gencar mencari buku buku dan seketika matanya menoleh ke atas. Buku bertuliskan komik olahraga terpampang jelas disana.
Hinata segera berjinjit untuk mengambil buku itu. Ia melambai lambaikan tangannya karena letak buku itu lebih tinggi dari badannya.
Kageyama menghela nafas. Ia mendekati Hinata yang sedang asyik melompat lompat seperti kelinci manis. Kageyama mengarahkan tangannya pada atas membantu Hinata mengambil buku nya, ia mendekat dan menghimpit tubuh kecil Hinata karena posisi bukunya sedikit kebelakang.
Hinata seketika memerah saat menyadari tubuh besar Kageyama kini sedang merangkap tubuh kecil Hinata dan menghimpit nya hingga Hinata bisa merasakan pakaian Kageyama menempel pada punggungnya.
"Ini Boge!, Kau pendek sekali" seru Kageyama menepuk kepala Hinata dengan buku yang baru saja ia ambil. Seketika Hinata memegang kepalanya dengan cemberut.
"Tobio bodoh!, Bodoh!" Teriak Hinata beraninya ia menyebut Hinata pendek, padahal ia sudah makan sebanyak mungkin dan tingginya sama sekali tidak bertambah. Kageyama melihat wajah Hinata yang cemberut.
Kageyama menyerahkan buku itu pada tangan Hinata dan kemudian mengelus kepala orange Hinata yang memiliki tinggi sebahu darinya. Hinata memerah dalam diam. Merasakan betapa lembutnya sentuhan Kageyama pada kepalanya itu.
"Maaf shouyou, kurasa aku berlebihan" seru Kageyama. Hinata masih terdiam hingga Kageyama beranjak dari tempat nya berdiri. Ia sekali lagi meneriaki Hinata yang sedari tadi hanya mematung disana.
.
.
.
.
.Hinata akhir nya berhasil membeli buku yang ia inginkan. Jika saja tidak ada Kageyama ia akan kesulitan untuk mengambil buku itu. Hinata memeluk meluk buku itu di dadanya dengan senyum melebar.
"Neh tobio" seru Hinata setelah setengah perjalanan. Kageyama berhenti dan melihat Hinata yang kini sedang menatap ke bawah. Perlahan Hinata mendongakkan kepalanya dan menatap Kageyama dengan tatapan hewan buasnya.
"Cium aku"
Kageyama melihat Hinata dengan heran. Ia mengaruk kepalanya, "jangan bercanda Boge, sudah cepat kita harus pulang" seru Kageyama, ia berbalik dan mulai berjalan lagi.
Tetapi Hinata sekali lagi tidak bercanda. Ia memeluk tangan kanan kageyama sehingga pria bersurai hitam itu menunduk dan sama tinggi dengannya. Sekali lagi hinata mengatakan itu dengan raut serius.
Kageyama menghela nafas. Ia melihat ke kanan dan kekiri. Ia sebelumnya belum pernah mencium seseorang. Dan apa lagi yang membuat Hinata menjadi seperti ini?!
Kageyama menurunkan wajahnya menatap wajah Hinata yang tampak manis. Ia terdiam dengan mulut kecilnya itu. Kageyama menelan ludah, dengan perlahan Kageyama memegang kedua pipi Hinata yang sangat empuk dan perlahan melakukan ciuman itu.
Kageyama berusaha bergerak dan berhasil membuat Hinata melenguh kecil. Kageyama tidak membuka mata karena malu, ini adalah pertama kalinya ia mencium seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
💮🌹Suki Desu🌹💮
RomantikTobio Kageyama mengalami kisah cinta rumit karena sikapnya yang kasar dan terkesan --Raja Egois--, tapi itu yang malah membuat si pemarah alias Stundere ini menarik dan membuat dirinya terjebak dalam beberapa orang yang mencintai nya dalam alasan ma...