AsaNishi (1)

1.8K 110 2
                                    

'AsaNishi'...bonus

.
.
.
.
.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Ace Karasuno dan Libero nya ini?, Mereka sudah berpacaran tanpa diketahui awalnya oleh siapapun. Seorang Asahi yang penakut dan nishinoya yang agresif?, Hm mungkin semua orang sudah tau hubungan unik antar mereka.

Asahi menghela nafas lagi setelah berangkat sekolah. Hari sudah mulai memasuki musim dingin. Asahi mengenakkan jaket hitam nya sambil sesekali mengigil karena kedinginan.

Srek!

Oh dan lagi lagi nishinoya menunggui nya di depan rumahnya. Nishinoya mengenakan jaket yang lebih besar dari badannya sehingga kebesaran. Asahi menahan wajahnya yang memerah karena melihat hal manis seperti itu..

Nishinoya masih cengar cengir di depan rumah Asahi. Ketika menoleh lagi ke rumahnya tampaklah Asahi yang lagi mengunci pintu. Dengan cepat nishinoya melambaikan tangan dan senyum lebarnya tercetak jelas di wajahnya.

"Asahi!, Ayo cepat kita harus berangkat!" Teriak nishinoya.

Asahi langsung terperanjat. Ia kemudian mengaruk kepala belakangnya karena canggung. Lagi lagi ia berjalan bersama nishinoya setiap berangkat sekolah. Nishinoya seperti biasa melayangkan wajah penuh senyuman. Dan apalagi jaketnya itu manis sekali ketika di pakai oleh tubuh chibi nishinoya.

Akhir nya mereka sampai di depan sekolah Karasuno. Udara sangat dingin dan salju mulai turun dari kemarin. Asahi mengeratkan jaketnya. Tetapi sebelum itu nishinoya sudah mengambil tempat di depan Asahi memperlihatkan senyum senyum ceria pada Asahi.

"A- ada apa Noya?", Salahkan Asahi yang masih saja memerah karena melihat tampang manis kekasihnya itu. Nishinoya mengarahkan wajahnya Sembari kedua tangannya di arahkan ke belakang punggungnya.

"Ciuman paginya" seru nishinoya yang langsung membuat Asahi gelagapan. Nishinoya terus memperhatikan asahi dengan senyum senyum yang akhirnya membuat Asahi mengangguk.

Asahi sedikit menunduk. Ia melihat wajah nishinoya yang manis , kedua matanya tertutup dan senyum lebar terpampang oleh kedua bibir tipisnya. Asahi meneguk ludah. Ia mendekati perlahan. Sungguh meskipun sudah sering melakukannya Asahi masih belum terbiasa..

Srek

Dengan sangat perlahan Asahi mendekat. Ia semakin memerah dan menutup mata ketika mendekati wajah nishinoya. Hingga akhir nya nishinoya membuka matanya dan menarik paksa wajah Asahi hingga bibir mereka seketika menempel.

"Dah Asahi!, Semangat nanti kita masih harus latihan!" Teriak nishinoya. Ia menjauh sambil melambai pada Asahi menuju kelasnya. Sedangkan Asahi , ia masih belum terbiasa dengan sifat nishinoya yang bisa dibilang agresif.

Asahi menutup matanya, agh!, Memang nishinoya itu manis sekali. Bisa bisa ia diabetes setiap bersamanya!. Apalagi jaket yang tadi ia pakai. Tampak manis sekali-- Asahi terus merintih rintih di gerbang kelas sampai daichi menepuk pundaknya.

.
.
.
.
.

Asahi meneguk ludah ketika sampai lagi di depan kelas nishinoya. Walaupun sudah setahun berpacaran. Asahi masih belum bisa melakukan apapun , bahkan saat ciuman dadanya sampai berdebar kencang sekali. Apa apaan seme seperti nya?, Dia bahkan tidak bisa membuat langkah.

Nishinoya lama sekali keluar. Asahi melihat beberapa teman sekelasnya sudah keluar dan tersisa nishinoya yang masih ada disana. Asahi mengintip dan kembali dikejutkan oleh suara keras dan semangat nishinoya.

"Ah Asahi!, Sini sini jangan sungkan!" Seru nishinoya. Asahi sampai terjedot bagian atas pintu. Ia memegang kepalanya yang sakit dan masuk ke dalam.

Nishinoya sedang mengerjakan pr yang belum sempat ia kumpul tadi. Asahi terdiam dia duduk di bangku sebelah nishinoya memperhatikan maklhuk kecil itu menulis nulis dengan semangat. Pikirannya tentang sikap nya yang sangat pengecut menghantui nya lagi.

"Yes sudah selesai!. Asahi ayo kita harus cepat ke ruang ekskul" seru nishinoya. Ia memasukkan dalam tas dan berdiri. Ia berjalan mendekati Asahi yang masih duduk di kursi berjarak padanya. Nishinoya menatap heran tetapi ia masih bersikap seperti biasa.

"Ayolah asah--"

Srek!

Dan yah perbuatan Asahi membuatnya kaget. Asahi kini memegang kedua tangan nishinoya yang tadinya hendak mengejutkan Asahi seperti biasa. Nishinoya merasakan tangannya di genggam kuat tidak seperti Asahi yang biasa.

"Asahi?"

.
.
.
.
.

Asahi mungkin saja penakut dan takut melukai nishinoya tapi kini ia sudah menjalin hubungan dengan nishinoya. Mau tidak mau ia harus melakukan sesuatu agar tidak hanya nishinoya saja ia juga bisa membuat nishinoya berdebar debar karenanya.

Asahi menarik nishinoya ke pojok ruangan. Dan kini mendudukkan nishinoya dengan perlahan. Nishinoya menatap heran pada Asahi yang menurut nya aneh. Jantungnya seketika berdebar kencang saat Asahi menahan kedua tangannya di dinding. Dan kini ia memajukan badannya hingga nishinoya bisa merasakan nafas Asahi yang tenang.

Asahi terus saja mendekat , tubuhnya berada di antara kaki nishinoya. Asahi menatap sejenak tampak wajah nishinoya yang kini memerah tidak seperti biasa. Tidak disangka Asahi bisa melakukan hal ini, membuat nishinoya berdebar juga.

Perlahan Asahi mendekat dan kini mempertemukan bibirnya pada nishinoya. Tidak ada penolakkan. Dengan perlahan Asahi mengerakkan lidahnya terus menerus mengecap setiap rasa di mulut nishinoya.

Nishinoya sama sekali tidak menyangka Asahi akan berbuat senekat ini. Bahkan ia belum pernah mencium nishinoya dengan ciuman sedalam ini.

"Ah..asa..hi" setelah beberapa saat Asahi melepaskan ciuman nya meninggalkan tali Saliva tipis di antara mereka. Pipi nishinoya memerah luar biasa, dan kedua matanya sayu menatap Asahi.

Asahi seketika memeluk nishinoya. Ia perlahan berbisik di telinga nishinoya yang tanpa sadar membuat tubuh nishinoya seketika memanas.

"Maafkan aku nishinoya, aku ingin benar benar membuatmu berdebar. Aku ini penakut tapi aku ingin tetap bersamamu nishinoya dalam hal romantis"

Diluar dugaan nishinoya malah mengelus kepala Asahi. Nishinoya lebih dewasa dalam hal ini. Asahi melepaskan pelukannya dan gantian nishinoya yang memegang kedua pipi Asahi.

Nishinoya tersenyum lebar. Menampakan gigi putihnya yang manis seperti biasa. Membuat Asahi perlahan ikut tersenyum juga, " Kau sudah membuatku berdebar Asahi, bahkan setiap harinya"

Hanya satu kata itu dan mereka berdua tertawa bersama. Musim dingin ini terasa tidak lagi dingin tetapi di penuhi kehangatan antar kedua kekasih ini. Hubungan mereka yang sudah Sangat kuat kini bertambah kuat. Nishinoya tertawa lebar dan Asahi perlahan juga ikut tertawa.

Ini menyenangkan..

.
.
.
.
.

💮🌹Suki Desu🌹💮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang