07|Run

746 254 1
                                    

Pagelaran yang Taeyoung maksud ini seperti pawai pesta topeng orang-orang membuatku sedikit pening karna tak menyukai keramaian seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagelaran yang Taeyoung maksud ini seperti pawai pesta topeng orang-orang membuatku sedikit pening karna tak menyukai keramaian seperti ini.

Tetapi beruntungnya banyak stan makanan berjajar disisi trotoar yang membuatku bisa sedikit mengenyahkan rasa pusingku dengan makanan-makanan pedas.

"Pelan-pelan noona..." Taeyoung berbicara sambil menepuk punggungku saat aku tersedak karna melihat orang memakai barongsai menyeramkan dan menari meliukkan tubuhnya di dekatku.

"Air uhuk...." kataku susah payah yang langsung Taeyoung sodorkan air minum miliknya karna punyaku sudah habis beberapa saat yang lalu.

"Sudah baikkan?" Tanya Taeyoung yang kubalas dengan anggukkan kecil karna tenggorokkanku terasa panas akibat tersedak saat memakan makanan pedas.

"Kita pulang saja noona." Tetiba saja Taeyoung bangkit berdiri dan mengamit tanganku untuk mengikutinya.

"Eh tapi pagelarannya belum selesai Youngtae." Kataku dengan suara serak.

"Apa?" Taeyoung tak mendengar dengan jelas dan sedikit membungkukkan tubuhnya untuk mensejajarkan wajahnya denganku.

"Pagelarannya belum selesai kan sayang tiketnya sudah kita beli mahal-mahal." Kataku.

"Tadi aku tak sengaja melihat Serim hyung bersama Jungmo hyung." Katanya dengan raut wajah sedikit panik, "Mereka bisa memarahiku kalau aku keluyuran tengah malam begini."

"Ah begitu." Kataku dan Taeyoung kembali mengamit tanganku untuk berjalan bersamanya kembali dengan sedikit tergesa. "Tunggu Young, noona ada ide."

"Apa lagi?" Taeyoung kembali membungkukkan tubuhnya untuk mendengar suaraku lebih dekat karna suasana yang semakin ramai.

"Noona punya ide!!" Ulangku dengan suara lebih keras membuat Taeyoung langsung mengusap telinganya yang mungkin sedikit berdegung.

"Tidak perlu berteriak begitu. Telingaku sampai pengang begini noona." Katanya sambil mencebikkan bibirnya.

"Iya iya maaf, ayo ikut noona." Kataku sambil menarik tangannya ke salah satu stan topeng, "Nah ayo pilih yang kamu suka."

"Woah ide yang bagus." Katanya sambil adu tos denganku, "Kenapa tidak kupikirkan sedari tadi."

"Itu karna kamu terlalu panik." Kataku sambil memakai topeng monyet sementara Taeyoung memakai topeng srigala.

"Yah noona tidak tau saja betapa mengerikannya Serim hyung dan Jungmo hyung ketika marah."

"Jungmo sih sudah tapi kalau Serim belum." Koreksiku.

"Pertengkaran saat sarapan waktu itu bukanlah kemarahan Jungmo hyung, ia lebih mengerikan." Kata Taeyoung yang membuat tubuhku langsung merinding ngeri.

Jadi murkanya Jungmo saat sarapan itu bukan apa-apa? Mengerikan sekali si Ceo marimong itu.

"Sudahlah ayo noona jangan terlalu di pikirkan." Kata Taeyoung seperti cenayang saja yang tau segala hati dan pikiran.

"Sebentar bayar dulu baru pergi." Kataku yang Taeyoung balas dengan kekehan menyenangkan. Sedikit banyak aku tak menyangka kalau Taeyoung yang kulihat diawal tampak sangat dingin itu ternyata orangnya hangat dan menyenangkan.

Makanya dont judge by cover Bella.

"Ayo." Kataku segera menarik tangan Taeyoung setelah membayar.

Kami pun berjalan bersisian dan kembali duduk di salah satu bangku menonton pagelaran.

"Noona ingin jajan apa lagi?"

"Tidak, noona kenyang. Kamu mau jajan lagi Young?"

"Mau tapi temani."

"Dasar manja." Kataku yang Taeyoung balas dengan kekehan menyenangkan khasnya itu.

Saat kami berjalan menuju stan makanan tetiba saja seseorang menubrukku sampai aku jatuh terduduk dengan tak elitnya yang ternyata adalah Jungmo.

"Kau tidak apa-apa?" Jungmo bertanya dengan bahasa Vanesia yang tak kumengerti. Apa dia mengataiku bodoh?

"Im fine." Balasku dengan bahasa inggris seadanya yang langsung kusesali karna lupa sedang menyamar agar tidak ketahuan oleh Jungmo dan Serim.

"Bella?" ~Jungmo

"Bella noona?" ~Serim

Aku menggeleng keras dan bangkit segera menarik tangan Taeyoung untuk ikut berlari denganku.

"Hahaha seru sekali hahaha..." Taeyoung malah tertawa dengan renyahnya yang menular padaku.

"Yah ini menyenangkan..." Kataku dengan sesekali menoleh ke belakang untuk melihat apakah Jungmo dan Serim masih mengejar kami atau tidak.

"Mereka sudah berhenti Young." Kataku yang memperlambat lariku karna meskipun menyenangkan tapi ini cukup melelahkan.

Taeyoung malah menarik tanganku untuk tetap berlari bersamanya, aku menoleh dan mendapati raut wajahnya yang berbinar bahagia yang membuatku mengurungkan protesanku.

"Aku merasa bebas." []

" []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang