23|The Truth Untold

632 219 7
                                    

Mama dan Mama Hyojoo yang adalah sahabat sejak kecil merupakan kejutan tersendiri bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama dan Mama Hyojoo yang adalah sahabat sejak kecil merupakan kejutan tersendiri bagiku. Sedikit banyak tak menyangka Mama menikah dengan mantan suami sahabatnya sendiri.

Apa karna itu kesembilan adikku awalnya tak menerimaku?

Tapi alasan itu sangat tak mendasar sekali. Menggeleng dan mengenyahkan segala pikiran burukku aku pun kembali berkutat membuat cheesecake yang kujanjikan pada dua adik bontotku.

"Noona belum selesai~~"

Saat menoleh ke belakang aku sudah melihat Seongmin dan Taeyoung tengah duduk di kursi dekat counter dapur. "Sebentar lagi matang kok sabar ya."

"Kalau untuk Seong jangan terlalu manis. Nanti sakit giginya kambuh aku lagi yang repot." Pesan Taeyoung yang ntah keseberapa kalinya dalam satu jam terakhir ini.

"Mana bisa begitu Blacky. Selain merepotkan noona, rasanya juga kurang enak kalau begitu."

"Jangan. Panggil. Aku. Dengan. Blacky." Taeyoung bersuara dengan nada penuh penekanan.

"Memangnya kenapa? Itu panggilan sayangku untukmu." Seongmin menatap dengan kilatan jahil membuat Taeyoung mendengus keras menyerupai banteng.

Aku hanya terkekeh geli melihat keduanya, "Sudah jangan bertengkar."

"Seongmin yang duluan noona." Adu Taeyoung dengan bibir mencebik yang langsung Seongmin pelintir.

"Aduh sakit Seong!! Kamu ini suka sekali sih merisak kakakmu sendiri."

"Kamu itu adikku Youngtae."

"Huh?!"

"Tsk. Dengar ya. Kuberitahu satu hal, seorang kakak dari sepasang anak kembar itu sebetulnya yang lahir terakhir karna ia membantu adiknya keluar terlebih dahulu."

Taeyoung hanya mendengus lagi dan menjitak kepala Seongmin, "Memangnya aku percaya dengan orang yang memiliki predikat bodoh di sekolah." Lalu pergi berlari yang langsung Seongmin kejar.

"Yak!! Begini juga aku sering juara gamers internasional!!"

"Bella..."

Nenek Jukyung tetiba saja datang menghampiri sambil mendekap bebera album di pelukannya, "Sudah selesai membuat kuenya?"

"Sebentar lagi nenek."

"Baiklah, nenek tunggu di kamar ya. Ada yang mau nenek perlihatkan." Katanya sambil mengangguk pada beberapa album foto dalam pelukannya.

"Iya nenek."

Sepeninggal nenek Jukyung oven pun berdenting menandakan chessecake buatanku sudah jadi, "Seong!! Young!! Ayo cepat kemari cheescake kalian sudah jadi."

Mereka pun tunggang langgang lari ke dapur dan saling berebut membuat kepalaku langsung berkedut, "Sini noona bagi dua dulu." Yang untungnya mereka hanya menurut dan duduk dengan manisnya.

NOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang