34| The Truth

382 153 5
                                    

Suara lemari terdorong pun terdengar membuatku terkesiap dengan jantung bertalu hebat dan bersiap melecutkan peluru dari pistol yang kugenggam erat-erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara lemari terdorong pun terdengar membuatku terkesiap dengan jantung bertalu hebat dan bersiap melecutkan peluru dari pistol yang kugenggam erat-erat.

Sedikit banyak merasa berterima kasih pada diri sendiri karna terus bersiaga dan selalu menyembunyikan pistol di kakiku.

Jadi aku bisa melawan siapa saja orang yang kini menemukan persembunyianku. "Noona."

Aku hampir saja meloloskan satu peluru kalau aku tidak mengenali suara itu karna ruangan begitu gelap sehingga aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang di hadapanku sekarang.

"Wonjin?"

"Ya ini aku." Katanya lantas menarikku keluar dari ruang persembunyian dan memelukku erat.

Lalu sekon berikutnya tubuhku serasa membeku ketika tetiba saja Wonjin memangut bibirku. Tidak, tidak ini kelewat salah.

Kami tidak sepantasnya melakukan hal ini.

Aku lantas mendorongnya sebisa mungkin dan dengan telak menamparnya keras, "Kau gila?! Tidak sepantasnya kau melakukan ini pada noonamu sendiri Wonjin."

"Maaf..." Wonjin bersuara lirih sekali nyaris tak terdengar, "Aku hanya--"

"Noona!!" Pintu ruang bawah tanah terbuka menampilkan Woobin yang datang tergesa menghampiri kami. "Ayo cepat pergi sebelum si sialan Jongsuk menyuruh anak buah lainnya datang kemari." Katanya segera menarikku keluar di ikuti oleh Wonjin dari belakang.

Belum sempat menerka hati dan segala kelumit perasaan karna aku segera di suguhi pemandangan mengerikan, "Hoseok!!" Aku berlari menghampirinya yang sudah bersimbah darah tanpa satu hela nafaspun.

"Hoseok!" Aku memanggilnya berharap ia akan membuka mata dan memberikan senyuman hangatnya, "Jangan pergi! Kumohon..."

"Relakan dia noona." Kata seseorang yang ternyata adalah Jungmo dan tanpa terduga menutup kedua mata Hoseok dengan satu tangannya, "Ia mati tidak sia-sia noona."

Aku hanya bisa menangis dan menggengam satu tangan Hoseok erat, "Maafkan aku Hoseok oppa. Maaf dan terima kasih untuk segalanya."

Jungmo menepuk bahuku sesaat lalu menarikku untuk kembali berjalan keluar dari markas Bangtan yang sudah hancur, "Dimana yang lainnya?"

"Sama seperti Hoseok." Jawab Jungmo yang membuat seluruh inchi punggungku terasa dingin, bagaimana mungkin aku bisa menanggung rasa bersalahku setelah ini?

Mereka semua mati karnaku tanpa terkecuali. Semua ini salahku!

"Dimana Lee Jongsuk?" Tanyaku dengan kedua tangan terkepal erat ingin segera melecutkan satu peluru tepat ke kepalanya sehingga semua berakhir sebelum si sialan itu merenggut nyawa lain.

"Kau mencariku?" Lee Jongsuk datang sambil bersiul menjijikkan yang dengan sigap Jungmo berdiri di hadapanku sebagai tameng dan menahan tanganku yang akan mengarahkan pistol kearah Jongsuk.

"Ohh anak kesayangannya Papa, apa kabar JungJung?"

Jungmo terlihat mengeraskan rahangnya dan mengarahkan pistol ke arah Jongsuk yang malah terbahak-bahak seperti orang gila.

"Ahahahaha ayo tembak saja. Ayo Jung!"

Doorrr

Jungmo menembak Jongsuk satu kali dan bahkan beberapa kali namun tubuh itu bukannya merengsek jatuh bersimbah darah tapi malah tetap berdiri kukuh tanpa satu luka sedikitpun.

"Ayolah Jung tembak yang benar, masa anak kesayangan Papa tak becus begini."

"Diam sialan!! Sampai kapanpun aku ini bukanlah anakmu Lee Jongsuk!"

Jongsuk malah tertawa lebih keras dan secepat kilat menyambar ia melecutkan satu peluru kearah Jungmo yang segera di halangi oleh Woobin.

Tubuh Woobin lantas ambruk dengan darah merembes keluar dari tubuhnya, "Woobin!" Jungmo dan aku berteriak bersamaan.

Sementara Wonjin berdiri menjadi tameng kami dengan satu lecutan kalimat yang tak pernah aku duga sama sekali, "Bawa saja aku pergi dan biarkan mereka karna chip itu ada pada kepalaku Lee Jongsuk-ssi." []

Hallo, selamat malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo, selamat malam.
Setelah ini book noona akan di unpublis untuk sementara karna rank yang menghilang berkepanjangan seperti doi wkwk.
-
Akan di publis kembali akhir bulan oktober ini ya :)

NOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang