12|Why

757 240 1
                                    

Setelah berkenalan dengan keluarga inti Lee, aku segera pamit keluar ruangan itu dan membaur dengan ratusan orang yang menjadi tamu pesta penyambutan untukku dan mama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berkenalan dengan keluarga inti Lee, aku segera pamit keluar ruangan itu dan membaur dengan ratusan orang yang menjadi tamu pesta penyambutan untukku dan mama ini.

Tamu yang diundang oleh keluarga Lee adalah tamu-tamu bangsawan yang stratanya sama. Pantas saja semua orang yang ada disini memakai pakaian kelewat mewah dan beruntungnya aku memakai gaun pemberian Serim tadi pagi.

Kalau aku pakai gaun yang kumiliki di koper, sudah pasti aku akan menjadi bahan lelucon sekumpulan orang kaya ini.

Huh... berada disini cukup membuat dadaku sesak. Mama juga masih berada di dalam ruangan itu beserta kesembilan adik tiriku.

Entah apa yang mereka bicarakan aku tidak mau ikut campur terlebih aku sudah muak melihat wajah Minhyuk terlalu lama.

Tunggu kalau Minhyuk ada disini bukan tidak mungkin kalau Chae Hyungwon ada disini juga.

"Sendirian saja noona." Suara berat penuh sensual terdengar menggelitik telingaku.

Aku lantas berbalik dan langsung mendapati Lee Felix di hadapanku. Tunggu. Kenapa ada dia disini?!!

"Kaget ya melihatku disini hm." Bisiknya seduktif dan tanpa tahu malu mengecup cuping telingaku.

Ya ampun. Ya ampun. Mengapa mahluk mesum ini ada disini?!!!

"Oii jangan berbuat mesum pada noonaku." Woobin ntah datang dari mana segera menarik Felix menjauh dariku.

Dan saat kulihat dibalik punggungnya ada kedelapan adik tiriku yang lainnya dengan berbagai macam ekspresi. Paling menyebalkan adalah Hyeongjun yang memasang wajah ingin muntah dan beranjak pergi dengan tubuh bergidik.

Allen dan Minhee juga ikut pergi ntah kemana. Sementara yang lainnya tetap berdiri seolah ingin mengawasiku.

"Lee Felix." Suara Jungmo terdengar berat dan mengintimidasi. "Lebih baik kau pergi sekarang."

"Memangnya kenapa? Aku hanya ingin mengobrol sebentar dengan mantan kekasihku."

"Oh my god!!" Jerit Seongmin lebay, "Jadi gadis yang sering Felix hyung ceritakan itu Bella noona?"

"Yep kau benar kelinci manis." Felix mengusak surai Seongmin yang langsung Wonjin tepis.

"Ow maaf man."

"Yasudah biarkan Felix berbicara dengan Bella noona. Sepertinya keduanya juga butuh ruang pribadi." Kata Serim lalu beranjak pergi yang diikuti lainnya.

"Kalau lelaki kelebihan hormon ini macam-macam pada noona segera hubungi aku." Kata Woobin sebelum ia beranjak pergi.

"Jadi noona." Felix bersuara kembali saat hanya kami berdua, "Mengapa bisa terdampar di dalam keluarga mengerikan Lee ini?"

"Mengerikan? Apa maksudmu?"

Felix malah tersenyum penuh misterius, "Noona akan mengerti nanti. Tunggu saja."

"Felix. Tolong ya jangan sok menakut-nakutiku."

"Lee Felix."

Ohh demi apapun. Kenapa harus ada Huang Renjun juga disini?!!

"Renjun..." Aku memanggilnya berharap ia menelengkan sorot matanya untuk sudi menatapku tapi seolah aku ini tak kasat mata ia tetap bergeming. Tak melihatku walau kupanggil namannya untuk kedua kalinya. Ia hanya menarik Felix menjauh dariku.

Hah... lelaki berdarah cina itu ternyata masih marah padaku dan mungkin tidak akan pernah memaafkanku.

Tapi hei sejak kapan Renjun dan Felix dekat?! Sepertinya aku tertinggal banyak cerita dari si mesum dan si manis.

Tak mungkinkan keduanya menjalin kasih?! Haha lucu sekali kalau itu terjadi.

Aku segera meneguk satu gelas wine di dekatku lagi dan lagi sampai pandanganku sedikit buram.

Lalu berjalan tak tentu arah sampai menemukan lift dan memasukinya tanpa pikir panjang. Menekan lantai teratas yang ternyata adalah atap mansion megah ini.

Angin musim semi langsung menyapaku. Cukup segar untukku bisa bernafas mengurangi sesak yang bercongkol di dalam dada.

Saat berjalan semakin menepi sampai tembok pembatas, aku melihat Allen yang berdiri membelakangiku.

"Allen?"

"Hm."

"Kenapa kamu disini?"

"Bukan urusanmu."

"Okay." Kataku tak mau ambil pusing dan berbaring di lantai atap yang penuh rumput sintesis.

"Hei Allen kemarilah. Aku ingin menjelaskan rasi bintang. Siapa tahu kamu mendapat inspirasi untuk lagu yang sedang kamu garap untuk boygrup baru di agensimu."

"Kau tahu dari mana?"

"Seongmin."

"Ah dasar kelinci menyebalkan."

"Hei tak usah merenggut begitu. Kemarilah. Cepat ada banyak bintang yang bersinar terang malam ini."

"Aku tidak tertarik."

"Ayolah Allen."

"Stop it. Jangan merengek begitu."

"Allen ayolah allen~~~"

"Fine." Katanya dengan suara tak suka dan akhirnya berbaring disampingku.

Aku lantas segera menunjuk beberapa bintang dan menjelaskan rasi bintang yang kuketahui. []

 []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang