"Yeonjun!"
Seorang perempuan dengan kacamata tipis yang hinggap di pangkal hidung nya menyapaku. Itu Yuna, sekretaris Soobin, sekaligus,
"Dipanggil soobin ke ruang Osis!" ucapnya mencubit genit pinggulku, lalu mengerling nakal.
Peminat hubungan kami. -fujoshi?
"Yeonjuuunn~"
Sial.
Dan ini, Lia. Kuanggap dewi sekolah -memang iya, yang kukira menyukai Soobin. Malah mendukungku dengan Soobin. Astaga hubungan antarteman macam apa ini!?
"Pasti mau ke Soobin kan?" Lia menggandeng tanganku dan itu kebiasaan barunya saat bertemu denganku.
Yah, sedikit bercerita mengenai mengapa mereka tiba-tiba menjadi dekat denganku. Pertama, Lia. Pasti kalian sebelumnya sudah tahu jika Lia pernah mendatangi ku karena suatu hal bukan? Ya. Episode sebelumnya sudah bercerita mengenai Lia dan rencana Soobin. Ah sudahlah. Lalu Yuna? Sekretaris cul -cantik berkacamata ini selalu memergoki kami saat melakukan sesuatu. Entah ketika aku sedang berduaan dengan Soobin tapi tidak melakukan apapun, atau melakukan hal aneh.
Dan satu fakta yang kutemukan tentang Lia. Nyatanya, Lia kenalan Soobin dari kecil, mungkin saat mereka memasuki sekolah menengah pertama. Ya tentunya dengan ayah Lia sebagai rekan kerja Soobin. Jadi lia selalu mengikuti Soobin kemanapun -sekalipun di sekolah, bahkan sekedar memberikan handuk, membelikan makanan atau minuman Lia semua lakukan bukan dasar menyukai Soobin. Memang nyatanya dia anak yang peduli. Contohnya sekarang.
"Yeonjun! Jangan berlebihan kalau berpikir. Mereka berbisik karena iri sama kamu! Kamu kan sekarang lagi sama dewi sekolah," ucap Lia sambil terus menggantung pada lenganku. Situasi sekarang memang tidak nyaman. Semenjak satu sekolah tahu aku dekat dengan ketua osis. Banyak yang menyebar gosip tidak enak tentangku dan Soobin. Apalagi ketika Lia dan Yuna selalu menyapaku saat berpas-pasan. Atau ketika pergi ke kantin dengan Soobin. Mereka akan melemparkan pandangan sinis atau tidak suka. Itu membuat ku sedikit frustasi untuk beberapa hari. Tapi di satu sisi aku lega karena mungkin aku sekarang mendapatkan teman dan tidak lagi bergantung pada Beomgyu.
"Lia, Soobin akan memarahi kita berdua kalau ketahuan kamu menggandeng lenganku," balasku. Sebenarnya aku risih jika ada yang menempel padaku seperti itu. Tapi aku tidak tahu cara menolak dengan benar, karena jujur aku tidak ingin menyakiti hati Lia.
Oh aku lupa menjelaskan, Lia orang yang keras kepala. Aku bilang begitu karena memang takut Soobin akan marah. Tapi tidak dengan Lia. Ia malah semakin mengeratkan genggamannya.
Naasnya, saat kami bertiga berjalan menyusuri koridor, Soobin sudah duluan melihat kami di ujung jalan. Dengan punggung bersandar pada pintu ruang osis. Tangannya ia masukkan ke kedua saku celananya. Menatap kami dengan tatapan datar.
Oh tidak selamatkan aku.
Aku meremat ujung bajuku. Dan Lia melepaskan genggaman tangannya, langsung menarik Yuna pergi begitu saja. Soobin kulihat menghela nafas nya. Aku melanjutkan perjalananku. Tetap menunduk karena aku tahu Soobin pasti sedang menatapku lekat-lekat. Dan saat menunduk, aku tidak menyadari jika aku menabrak seseorang.
Saat sadar, aku sedikit mendongak dan kulihat wajahnya. Changbin. Ia sama terkejut nya denganku. Kamu saling bertatap beberapa detik.
"A-ah, maaf." Aku berucap canggung. Mengusap tengkukku secara refleks.
Saat hendak bergegas. Changbin tiba-tiba menggenggam tanganku, membuatku menatapnya.
"Yeonjun, aku-"
Kulihat arah mata changbin berubah, sesuatu sedang berada di belakangku. Dan aku sangat yakin jika itu Soobin.
Changbin melepas genggaman tangannya, lalu pergi begitu saja tanpa berbalik.
YOU ARE READING
Eternity (Soojun)
RomanceLucunya, Yeonjun yang pengen banget deket sama Soobin tapi gengsi, secara dia preman sekolah (juga karena masalah lain). Dan Soobin si ketua Osis yang bucin banget sama Yeonjun. BXB, Mature content!