Warn.
🔞 (Flashback, author pov *font miring) 🔞
"Oh, Kak Yeonjun? Sendirian?" Itu Beomgyu, mendapati aku yang tengah berjalan memasuki gerbang sekolah sendirian.
"Kata Kak Soobin kemarin, dia menginap di rumah Kakak, tapi kenapa Kakak jalan sendiri?" Ia bertanya kembali, garis di dahiku yang semula hanya satu kini bertambah menjadi tiga. Nafasku memburu. Beomgyu hanya memiringkan kepalanya bingung.
"K-kenapa? Apa aku salah bicara ...?"
Aku memejamkan mata, menahan amarah yang mungkin akan meluap begitu saja. Apalagi mengingat bagaimana malam kemarin aku benar-benar habis dalam pelukan Soobin. Wajahku memanas. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Beomgyu yang masih bingung dan meneriaki ku karena wajahku yang katanya seperti orang sakit demam.
Sial sial sial sial!
Tahu begini aku tidak memperbolehkannya belajar denganku!
.
.
.
Yeonjun tercekat kala tangan Soobin diam-diam mencuri sempat masuk ke dalam celananya ketika ia lengah. Dengan cekatan, Yeonjun yang semula mulai lemas segera mencengkram tangan Soobin. Yeonjun menggeleng keras. Tidak ingin lebih jauh lagi karena ia sangat malu sekarang. Wajahnya yang memerah menjalar hingga telinga, matanya yang mulai mengabur, serta air liur nya yang berada di ujung bibir nya kini menjadi bukti bahwa ia benar-benar berantakan.
"Jangan please, a-aku-" Yeonjun menggeleng keras. Mendongak menatap pada yang lebih tinggi posisi nya. Berusaha memasang tampang melas agar Soobin mengabulkan permintaannya. Tapi namanya Choi keras kepala Soobin. Mana mau berhenti jika keinginannya tidak terwujud?
Soobin benar-benar menulikan pendengarannya. Sama sekali tidak terganggu dengan cengkraman tangan Yeonjun, ia melesak masuk dan memijit milik Yeonjun yang setengah mengeras, dengan sedikit lendir di ujung pangkal milik si surai biru.
Yeonjun benar-benar malu. Posisi seperti ini memungkinkan bahwa Soobin bisa melihat miliknya sendiri yang tengah disentuh dengan tangan besar milik Soobin. Yeonjun sudah kepalang malu. Dan dengan sisa tenaga, Yeonjun berusaha berontak hingga pelukan Soobin terlepas dan Yeonjun segera menjauh - menutup privasinya dengan menarik ujung bajunya ke bawah.
Soobin yang sedikit terhuyung ke belakang, menyunggingkan senyumnya miring ketika melihat Yeonjun -yang sedang melihatnya dengan tatapan memelas, menutup bagian privasinya dengan ujung bajunya. Batinnya memekik gemas. Apalagi ketika Soobin berusaha mendekat dan yeonjun yang semakin mundur perlahan menjauh.
"Jangan! Jangan macam-macam kubilang! Kita kan mau belajar, Soobin ..." Yeonjun merengek, semakin menekan privasinya saat Soobin sudah lebih dekat.
Soobin menelan ludahnya berkali-kali. Masalahnya, Yeonjun yang sekarang membuatnya benar-benar hilang akal. Ia benar-benar ingin menyentuh rubah yang terlihat mungil itu sekarang. Membuatnya menjemput kenikmatan yang tadinya tertunda karena Yeonjun memberontak.
Soobin -dengan menatap Yeonjun, masih memikirkan cara bagaimana agar Yeonjunnya menurut padanya.
Tubuh mereka sudah berdekatan. Dengan kaki Soobin yang berada di kedua sisi tubuh Yeonjun. Masih dengan Yeonjun yang menunduk dan semakin memegang rapat baju yang menutup privasinya.
"Hei, Yeonjun," Soobin membelai pipi kenyal milik Yeonjun, "Kenapa? Kamu takut?" Tanyanya lembut.
Yeonjun menggeleng. Tidak lagi menunduk, tapi masih enggan menatap manusia di hadapannya.
YOU ARE READING
Eternity (Soojun)
RomanceLucunya, Yeonjun yang pengen banget deket sama Soobin tapi gengsi, secara dia preman sekolah (juga karena masalah lain). Dan Soobin si ketua Osis yang bucin banget sama Yeonjun. BXB, Mature content!