Tahu tidak? Hari ini selesai ujian dan aku sama sekali belum bertemu Soobin sejak kemarin. Aku tahu ia sibuk dengan kegiatan osisnya. Padahal Soobin sudah mengabari ku perihal ia tidak akan bisa sering menemuiku sebelum proposal kegiatan osisnya selesai.
"Diberikan kepada Yuna kan bisa?"
"Maaf sayang, tapi ini benar-benar membutuhkan tenagaku, jadi sabarlah menunggu okay? Yeonjun kan anak baik"
Aku kesal. Belum jadi pacar saja sudah di duakan dengan kegiatan Osis. Bagaimana jika nanti aku jadi pacarnya?
Loh tunggu! Kenapa aku jadi kekanakan begini sih!? Ya justru bukan pacar Soobin jadi ia bebas melakukan apapun dong! Tapi aku kenapa jadi uring-uringan begini sih!? Seperti bujang yang baru merasakan jatuh cinta saja huh.
Aku jatuh cinta sama Soobin!? Wah, rasanya tidak mungkin! Iya aku sih berpikir jika aku tidak mungkin benar-benar jatuh cinta, tapi nyatanya setelah mengingat kejadian yang melibatkan aku dan Soobin, apalagi akhir-akhir ini aku sering memperlihatkan sifat asliku, wah benar-benar Kim gila Yeonjun. Aku bahkan malu jika masih mengingat kejadian dimana aku pasrah diperlakukan sebagaimanapun. Seperti digendong, disuapi, dipeluk, dicium tiba-tiba. Aaaarggghh rasanya seperti mimpi. Hidupku benar-benar berubah setelah Soobin mencoba masuk ke dalam hidupku.
Aku melihat sekitarku, murid lain seperti tengah berbisik dan menatapku aneh. Apa jangan-jangan karena aku tersenyum sepanjang koridor ya? Ah, aku tidak peduli.
Aku meneruskan langkahku untuk menuju kantin, lalu saat ingin menuju stan makanan yang kuinginkan, seseorang menabrakku dengan sangat keras. Dan aku merasakan sesuatu membasahi lengan seragamku. Oh, kuah makan siangnya tumpah. Kantin yang semula berisik tiba-tiba menjadi hening. Aku melirik murid yang menabrakku, dia tetap menunduk, sepertinya takut.
"M-maaf, Senior."
Aku menghela nafas, kenapa sih? Tinggal meminta maaf dengan menatapku kan mudah, kenapa harus takut?
"Iya tidak apa-apa, lain kali hati-hati ya," ucapku dengan menepuk bahunya pelan. Setelahnya aku menuju kamar mandi yang berada di dekat kantin. Saat membersihkan lengan seragamku. Aku dikejutkan dengan Changbin yang tiba-tiba muncul.
"Sekarang sudah mulai merubah diri ya? Sejak kapan?" ucapnya. Ia berada di sebelahku, bersandar di tempat cuci tangan dengan tangan menyilang di dadanya. Aku bisa melihat dari sudut mataku jika ia memerhatikanku dengan seksama.
"Banyak yang menyukaimu, hidupmu lebih baik ya sekarang?" lanjutnya lagi sembari terkekeh.
Aku tersenyum, lalu menoleh kepadanya, "iya, semenjak Soobin menolongku."
"Soobin lagi, kamu sudah jatuh cinta dengan dia ya?" balasnya.
"Mungkin."
"Padahal aku lebih dulu menyukaimu."
Aku menatapnya jengah. Sudah cukup dia mempermainkanku. Dulu hingga sekarang.
"Wah lihat, Changbin? seorang homophobic? menyukai ku? Jangan bercanda bajingan."
Aku pikir ia akan tersinggung dengan kata-kataku. Aku pikir setelah ini ia akan pergi meninggalkanku dan tidak pernah lagi mengusik hariku. Namun nyatanya, Changbin menatapku tajam dan kata-kata berikut nya membuatku semakin membencinya.
"Apa tidak ada kesempatan untukku kembali menjadi temanmu seperti dulu?"
Chang bin benar-benar brengsek. Aku tertawa, bahkan sampai terbahak.
"Begini, kamu menyukaiku atau tidak aku tidak peduli. Bahkan jika kamu kembali membenciku pun aku tetap tidak peduli."
Aku melangkah keluar, benar-benar tidak ingin kembali bertemu dengan Changbin. Aku muak. Changbin selalu mempermainkanku. Memperlakukanku seenaknya. Bahkan untuk seukuran teman dekat dia sangat jauh dalam hal itu. Iya dulu, sesudah ia tahu bahwa orientasi seksualku berbeda.
YOU ARE READING
Eternity (Soojun)
RomanceLucunya, Yeonjun yang pengen banget deket sama Soobin tapi gengsi, secara dia preman sekolah (juga karena masalah lain). Dan Soobin si ketua Osis yang bucin banget sama Yeonjun. BXB, Mature content!