Pertahanan Diri

7.5K 200 1
                                    


Isak tangis yang mulai terdengar cukup kencang, Ardella merasakan sakit bahkan sesak dalam hatinya. Ia menggerutu dan terus memaki Kelvin.

Ternyata dia sudah memiliki kekasih, lantas apa artinya ciuman itu? Apa artinya dari sebuah ciuman yang dia perbuat terhadapku! Aku bodoh, seharusnya aku tidak boleh membiarkan dia menyentuhku jika dia masih berhubungan dengan wanita lain. Ayolah Ardella jangan jadi wanita murahan! Pertahankan harga diri seorang wanita! Gumamnya dalam hati.

Setelah termenung Ardella pun bangkit berdiri, menghapus air mata yang membasahi pipinya berlalu memunguti pakaian yang tergeletak dimana saja lalu duduk di sebuah sofa, merebahkan tubuhnya.

Sementara di ruang depan Kelvin tersadar bahwa ia memiliki seorang gadis kecil yang sudah menyandang status sebagai istrinya. Kelvin mengendurkan pelukannya berusaha melepaskan pelukan itu dari Friska. Setelah cukup beberapa jarak di antara mereka. Friska dengan mata yang sembab menatap lekat ke arah Kelvin.

"Kamu kenapa menghindar dariku honey?" Tanyanya dalam isak tangis.

"Maaf Fris, aku tidak bisa." Ucapnya menundukkan kepala.

Bagaimana pun Kelvin masih mencintai wanita dihadapannya, hubungan yang cukup lama dengan wanita itu membuat dia tidak tega jika melihatnya menangis. Ia menundukkan kepalanya seolah-olah tidak ingin melihat wanita itu menangis karena bisa saja ia luluh kembali melihat cairan bening yang mulai membanjiri pipi kekasihnya ataupun mungkin sekarang sudah bisa dikatakan mantan kekasih.

Sementara Friska isak tangisnya semakin kencang. Ia tidak rela ditinggalkan oleh pria yang selama ini selalu ada untuknya. Ia tidak akan merelakan Kelvin jatuh ke pelukan wanita lain. Bahkan ia akan selalu berusaha untuk terus memperjuangkn cintanya.

"Kenapa Vin? Apa karena wanita ja*ang itu?" Ucapnya menahan emosi.

"JAGA UCAPANMU Fris, istriku tidak ada hubungannya dengan masalah kita!"

Friska terkejut bukan main, air matanya kembali menetes. Pertama kalinya selama menjalin hubungan, Kelvin membentak dirinya. Hatinya begitu perih merasa dunia dalam dirinya seolah-olah hancur begitu saja.

"Kamu bentak aku Vin?" lirihnya kembali menangis.

"A-a-aku, bukan begitu maksudku Fris," sahut Kelvin berusaha meraih tangan Friska.

Namun tangan itu ditepis oleh Friska. Ia merasa kecewa kepada Kelvin. Sikapnya mulai berubah. Padahal baru dua hari ia menikah tapi sikapnya sudah berubah drastis.

"Kamu tega sama aku, kamu di kasih apaan sam wanita ja*ang itu sampai kamu berani membentak aku?"

"Tolong jangan berbicara seperti ini Fris,"

"Aku kecewa sama kamu, asal kamu tahu aku tidak akan pernah berhenti sampai disini. Aku akan berusaha untuk mendapatkanmu kembali." Ancamnya dalam isak tangis dan berlalu pergi dari apertement itu.

Kelvin hanya termenung dan menjatuhkan dirinya di sofa. Kepalanya terasa ingin pecah, ia memijat pelipisnya merasakan pening dikepalanya.

Tak berapa lama, Ardella keluar kamar. Ia berjalan menuju ke arah dapur berpura-pura itu melihat ke arah Kelvin. Namun Kelvin menyadari ada seorang istri kecilnya. Ia beranjak bangkit berlalu menghampiri Ardella.

Di dapur terlihat Ardella yang sedang menyalakan kompor dan memotong-motong sayuran. Kelvin menghampirinya lalu memeluk tubuh Ardella dari belakang.

Ardella hanya cuek saja, sebenarnya ia terus menggerutu memaki pria yang tengah memeluknya.

"Istriku, kamu sedang membuat apa?" tanyanya manja.

Ardella tersadar. Eh apa yang dia katakan barusan?

Istriku? Hah?

Apa aku tidak salah mendengar, dasar pria me*um? Tadi saja dia lagi memeluk wanita lain. Sekarang mengakui jika aku ini istrinya.

Pertanyaan Kelvin tak di jawab oleh Ardella. Kelvin mendegus kesal seketika membalikkan tubuh Ardella. Sekarang mereka saling berhadapan dengan jarak wajah yang cukup dekat. Seketika Kelvin ingin mendaratkan bibirnya, Ardella membalikkan tubuhnya kembali sibuk memasukkan sayuran ke dalam panci yang berisi air.

"Hey bocah, apa kau tidak mau aku cium?"

Ardella kembali berbalik, melotot menatap tajam ke arah pria dihadapannya.

"Hah? Cium. Itu sungguh menjijikkan, mulai sekarang aku tidak ingin berciuman dengan om-om yang sudah mencium wanita lain,"

Kelvin membelalakkan matanya, dari mana bocah ini tahu kalau dia sebelumnya pernah berciuman.

Sementara Ardella sangat puas memaki pria di hadapannya. Ia harus membentengi diri dari om-om me*um ini.

"Apa yang kamu katakan bocah?"

"Belum cukup jelas, dengarkan aku baik-baik om. AKU TIDAK INGIN BERCIUMAN DENGAN BIBIR BEKAS ORANG LAIN!" sahutnya dengan nada tinggi.

Kelvin mendengar ucapan Ardella seketika wajahnya berubah menjadi raut wajah menyeramkan, otot rahangnya mengeras.

"APA YANG LO KATAKAN BARUSAN BOCAH INGUSAN!" ujarnya dengan nada tak kalah tinggi.

Sementara Ardella bergidik takut, melihat raut wajah Kelvin yang begitu marah. Tapi ia harus berani demi mempertahankan harga dirinya, agar tidak seenaknya dipermainkan seperti layaknya mainan.

"Dengarkan aku om, aku tidak ingin memberikan kehormatanku pada pria yang masih memiliki wanita lain di luar sana. Mulai sekarang aku akan membatasi jarak di antara kita." sahutnya.

"Tapi itu hak gue! lo sebagai istri harus melayani suami lo!"

"Dalam janji suci memang aku berstatus sebagai istrimu, tapi apakah bisa dikatakan seorang istri? jika pria yang menyandang sebagai suaminya memiliki wanita lain?"

"Tapi maksud gue bukan gitu,"

"Sudahlah kak, aku tidak ingin berdebat. lupakan saja apa yang pernah terjadi di antara kita,"

Kelvin menggeram kesal. Ia tidak bisa menahan emosinya, dadanya begitu sesak saat mendengarkan ucapan wanita dihadapannya. Ia bingung dengan perasaannya saat ini.

"Baiklah jika itu mau lo, mulai sekarang anggap saja kita tidak saling mengenal. Dan kita hanya akan berpura-pura layaknya suami istri jika di hadapan orang tua lo dan gue,"

Lagi-lagi seperti dihantam oleh ribuan pisau, sangat menyayat hati. Begitu menusuk sedalam-dalamnya, sangat sakit rasanya. Ardella tidak tahan untuk semua ini. Cairan bening sudah membendung dipelupuk matanya.

Entah mengapa begitu sakit rasanya?

Perasaan apa yang mulai tumbuh di hatinya?

Terpaksa MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang